Liput Proses Damai Kecelakaan Mobil, Wartawan Diusir Oknum Polantas Bandar Lampung
-
Aidil
- 09 October 2025

Clickinfo.co.id - Seorang wartawan yang hendak meliput proses perdamaian pasca kecelakaan di Jalan Padat Karya, Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, mengaku diusir oleh oknum polisi lalu lintas (Polantas) dari Polresta Bandar Lampung, Kamis, 9 Oktober 2025 malam.
Kejadian pengusiran ini terjadi di rumah warga yang menjadi korban kecelakaan dan menimbulkan keramaian serta sorotan.
Peristiwa kecelakaan berawal sekitar waktu Maghrib ketika mobil bermuatan kayu dengan pelat nomor B 9066 CS berwarna kuning diduga mengalami rem blong.
Mobil tersebut mundur dan menabrak rumah milik Purwati di depan salah satu show mill setempat.
"Kejadian sekitar habis Maghrib. Mobil bermuatan kayu hendak menyetorkan ke show mill dan mobil tersebut mengalami rem blong dan mundur, kemudian menabrak rumah," ujar Purwati, pemilik rumah yang mengalami kerusakan.
Sekitar pukul 21.00 WIB, proses perdamaian antara keluarga sopir dan korban, Purwati, digelar di dalam rumah korban.
Pertemuan itu dihadiri oleh Lurah Rajabasa Jaya Agus Purwanto, Ketua RT Sisyono, suami Ibu Purwati, serta sopir dan orang tua sopir.
Saat wartawan, yang bernaung di organisasi Pewarta dalam Jaringan (TARING), hendak meliput jalannya perdamaian, ia mengaku diusir oleh salah satu oknum polisi yang mengaku dari Polantas Polresta Bandar Lampung bernama Riduan.
Pengusiran tersebut sontak menjadi pusat perhatian.
Wartawan tersebut diusir dan diminta keluar dari rumah dengan alasan tidak memiliki kepentingan dalam proses tersebut.
"Jelas Pak Kapolri menjamin untuk melindungi wartawan dengan tugasnya, ini justru wartawan diusir suruh keluar dari dalam rumah untuk meliput," ujar wartawan yang diusir tersebut.
Keluarga dari pihak sopir yang menabrak rumah, Ibrahim, yang berasal dari Bojong, Lampung Timur, mengaku heran dengan tindakan oknum polisi tersebut.
"Wartawan diusir karena wartawan netral untuk mengetahui isi perdamaian, sedangkan kami kedua belah pihak akan ada itikad baik perdamaian dengan mengganti kerugian," terang Ibrahim. (Novis)
Comments (0)
There are no comments yet