Termasuk di Lampung, Kejagung Perintahkan Kejaksaan Periksa Proyek Chromebook
-
Aidil
- 14 August 2025

Clickinfo.co.id - Kejaksaan Agung (Kejagung) mulai mengusut dugaan korupsi proyek pengadaan laptop Chromebook yang bernilai triliunan rupiah.
Penyelidikan tidak hanya berpusat di Jakarta, tetapi juga melibatkan Kejaksaan Negeri (Kejari) di seluruh Indonesia.
Langkah ini diambil karena distribusi laptop yang diduga bermasalah tersebut menjangkau banyak daerah.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna, membenarkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Kejari untuk mengusut kasus ini.
Ia menjelaskan bahwa pelibatan penyidik daerah adalah sebagai upaya perbantuan, mengingat keterbatasan jumlah penyidik di Kejagung.
"Jampidsus (Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus) tidak hanya melibatkan penyidik di gedung bundar, tetapi juga teman-teman penyidik di beberapa wilayah Kejari. Karena pengadaannya hampir di seluruh Indonesia," ujar Anang.
Di Lampung, Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandar Lampung telah mengonfirmasi keterlibatannya dalam pengusutan ini.
Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Bandar Lampung, M. Angga Mahatama, melalui pesan singkat pada Kamis, 14 Agustus 2025, mengungkapkan bahwa Kejari Bandar Lampung telah diminta bantuan oleh Kejagung untuk mengumpulkan data terkait proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Chromebook tahun 2020-2022.
Proyek ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik melalui sistem e-katalog dan Siplah. Pihak-pihak terkait di daerah, seperti Dinas Pendidikan dan penyedia barang, kemungkinan akan dimintai keterangan terkait pengadaan ini.
Proyek pengadaan laptop Chromebook Kemendikbudristek di era Menteri Nadiem Makarim ini diduga sarat manipulasi dan praktik Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).
Dugaan ini mendorong Kejagung untuk mengembangkannya ke berbagai daerah, tempat laptop-laptop tersebut didistribusikan ke sekolah-sekolah.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Ketika diklarifikasi, Kepala Dinas Pendidikan yang baru menjabat, Thomas, memilih untuk tidak merespons pertanyaan dari awak media. (Novis)
Comments (0)
There are no comments yet