
Clickinfo.co.id – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Tanggamus mengadakan audiensi dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0424/Tanggamus pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Pertemuan yang bertujuan untuk mempererat kemitraan dan koordinasi ini berlangsung di Makodim 0424.
Dandim 0424/Tanggamus, Letkol Inf Dwi Djunaidi Mulyono, S.E., M.I.P., dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara TNI AD dan pemerintah desa.
Ia menjelaskan bahwa berbagai program nasional, seperti program Mandiri Bangun Gotong Royong (MBG), ketahanan pangan, dan Koperasi Merah Putih, akan berhasil jika didukung penuh oleh aparat pekon.
"Semua program ini tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Tapi keberhasilannya tidak lepas dari sinergi antara Kodim, Babinsa, dan pemerintah pekon," ujar Dandim.
Letkol Dwi Djunaidi juga menyoroti tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan jumlah personel Babinsa yang terkadang harus membina beberapa pekon sekaligus.
Untuk mengatasi hal ini, ia mengajak seluruh kepala pekon yang tergabung dalam APDESI untuk terus memperkuat komunikasi dan kerja sama.
Sebagai tindak lanjut, Kodim 0424/Tanggamus berencana mengadakan bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan kapasitas aparat pekon terkait program pemerintah pusat.
"Jika ada kendala, langsung hubungi saya. Rumah saya terbuka 24 jam," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal APDESI Kabupaten Tanggamus, Sumadi, S.Pd., mengapresiasi sambutan hangat dari pihak Kodim.
Ia menegaskan bahwa pekon memiliki peran krusial sebagai penggerak ekonomi daerah dan membutuhkan dukungan optimal dari semua pihak.
"APDESI siap mendukung program pemerintah, tapi di lapangan memang masih ada kendala seperti minimnya personel TNI dan sulitnya akses ke wilayah terpencil," kata Sumadi.
Ia menyambut baik rencana bimtek dari Kodim 0424/Tanggamus dan berharap kegiatan tersebut dapat memperluas wawasan dan keterampilan kepala pekon.
Selain membahas sinergi program, audiensi juga menyinggung pengelolaan program MBG, rencana pembukaan akses jalan ke desa-desa terisolir di sekitar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), serta penanganan gangguan satwa liar. Pertemuan berakhir pada pukul 12.20 WIB. (Alfian)
Comments (0)
There are no comments yet