Momen Idul Fitri Unik di Perum Bumi Puspa Kencana Gedong Meneng Rajabasa Bandarlampung
-
Aidil
- 31 March 2025

Clickinfo.co.id - Setiap tahun, saat perayaan lebaran, mayoritas warga Perum Bumi Puspa Kencana Gedong Meneng Rajabasa Bandarlampung memiliki tradisi yang unik.
Tradisi yang disebut keliling dari rumah ke rumah ini menjadi momen yang sangat berarti untuk saling meminta maaf dan mempererat silaturahmi antar warga perum dan sekitarnya.
Tidak hanya sekadar berbagi ucapan, namun juga menjadi ajang untuk memperbaiki hubungan dan mengingatkan diri akan pentingnya nilai-nilai kebersamaan dan guyub rukun sesama warga.
Dr. Triono Ketua DKM Masjid Al Iman salah satu inisiator kegiatan tersebut, mengungkapkan bahwa tradisi ini telah dilakukan sejak perumahan Bumi Puspa Kencana Gedong Meneng dibangun tahun 2006 lalu.
“Kami dan warga yang tidak mudik biasanya berkeliling dari rumah ke rumah, mulai dari rumah tokoh agama, sesepuh/tokoh komplek, ketua RT, hingga tetangga di perumahan. Selain untuk meminta maaf, kami juga memberikan doa yang baik agar semua orang diberkahi dan dilimpahkan kebahagiaan dihari raya idul fitri ini,” jelas Triono, Senin 31 Maret 2025.
Momen tersebut, lanjutnya, tidak hanya untuk mempererat hubungan sosial, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur setelah menjalani ibadah puasa sebulan penuh. Menurut Triono, walaupun di era digital ini banyak yang beralih menggunakan media sosial untuk mengucapkan selamat Lebaran, tradisi keliling dari rumah ke rumah warga komplek tetap menjadi pilihan banyak warga Perumahan. Karena *Tetangga adalah Saudara Terdekat Kita*," jelasnya
Pak Junial Subarkah salah satu warga komplek BPK juga merasa bahagia dengan kegiatan halal Bi halal keliling komplek ini,
“Kami bahagia karena bisa langsung silaturahmi dengan warga, kami masih lebih suka bertatap muka langsung, karena selain bisa meminta maaf, kita juga bisa berbagi cerita dan kebahagiaan di momen lebaran ini. Ini lebih bermakna dibandingkan hanya lewat pesan teks atau telepon,” tambahnya.
Lebih lanjut Ibu Mira selaku ibu RT Perum BPK yang juga merupakan warga perumahan, turut berbagi pengalaman serupa. Ia mengatakan, “Tradisi ini membuat Lebaran terasa lebih hidup. Setelah sebulan penuh berpuasa, saatnya kita merayakan kemenangan dengan lebih mendalam, dengan saling bermaaf-maafan. Tak hanya keluarga, namun juga tetangga komplek yang tidak mudik,” tutur Mira.
Warga lainnya Hilma Putri Fidyandini menjelaskan bahwa momen lebaran kali ini dirinya bersyukur bisa ikut keliling komplek silaturahmi dengan warga lainnya, momen lebaran terasa banget, setiap rumah yang mereka kunjungi biasanya menyajikan makanan khas Lebaran seperti ketupat, rendang, opor ayam, dan kue-kue Lebaran.
“Selain meminta maaf, ini juga jadi ajang untuk saling berbagi makanan di hari raya dan ini sedekah yang baik. Anak-anak sangat senang ikut berkeliling, mereka bisa menikmati hidangan khas Lebaran di rumah-rumah tetangga, dan berbahagia berkumpul dengan teman-teman lainnya," tuturnya.
Kegiatan ini bukan hanya dirasakan oleh orang dewasa, namun juga anak-anak yang merasakan kebahagiaan dari berbagai hidangan yang disajikan. salah satunya seperti yang di ucapkan M. Razzan, menurutnya ia senang sekali bisa lebaran bareng temen-temennya di komplek.
Tradisi silaturahmi warga ini lebih dari sekadar tradisi, keliling dari rumah ke rumah di komplek BPK juga menjadi bentuk perwujudan gotong-royong. Meskipun tradisi ini membutuhkan waktu dan tenaga, warga saling membantu agar kegiatan ini bisa berjalan lancar.
Warga lainnya Pak Abdul Manan menambahkan walaupun tradisi ini banyak dilakukan di daerah pedesaan, tapi di Perumahan kami beda kehidupan bermasyarakat dan bertetangga lebih terasa dan guyub, berharap agar kebiasaan ini tidak pudar dari masa ke masa.
“Kami ingin anak cucu kami juga merasakan kedekatan dengan tetangga dan keluarga besar komplek, serta memahami pentingnya menjaga hubungan dengan orang-orang sekitar,” ungkapnya.
Comments (0)
There are no comments yet