Dinas Ketahanan Pangan Bandar Lampung Dukung Program Prabowo, Jaga Stabilitas Harga Beras
-
Aidil
- 21 August 2025

Clickinfo.co.id – Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas harga komoditas pangan, khususnya beras, sebagai bagian dari dukungan terhadap program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Sejak dilantik pada Oktober 2024, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ichwan Aji Wibowo, telah menunjukkan kinerja positif dalam mengawasi harga bahan pangan agar tetap terkendali.
Menurut Ichwan, salah satu fokus utama adalah memastikan harga beras di pasaran tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp12.500 per kilogram untuk beras stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP).
"Jika ada yang menjual melebihi HET, kami akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (APH) untuk menindak," tegasnya.
Meski Bandar Lampung menghadapi keterbatasan lahan pertanian akibat alih fungsi lahan, Ichwan memastikan hal tersebut tidak menyurutkan semangat dinasnya untuk berinovasi.
Ia menjelaskan, sebagian besar anggaran dialokasikan untuk pembelian dan penyaluran beras cadangan serta bahan pangan lainnya kepada masyarakat.
"Tahun 2025, kami memiliki cadangan beras sebanyak 40 ton. Kami juga terus berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan stok beras selalu stabil," ungkap Ichwan.
Selain itu, dinasnya juga aktif melakukan berbagai program pengawasan dan sosialisasi. Ichwan menyebutkan bahwa telah dilakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah untuk mengurangi pemborosan pangan.
"Kami mengimbau agar para siswa makan secukupnya dan tidak menyisakan makanan," tambahnya.
Dalam hal efisiensi anggaran, Ichwan menegaskan bahwa kegiatan rapat yang sebelumnya sering diadakan di hotel kini dialihkan ke ruang rapat kantor atau kecamatan. Biaya yang dikeluarkan pun hanya untuk makan dan minum rapat sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Biaya perjalanan dinas pun dialokasikan untuk kegiatan penting, seperti survei penyusunan buku, pengawasan harga ke pasar dan swalayan, serta pembinaan pelaku usaha," tutup Ichwan.
Comments (0)
There are no comments yet