DD Lampung dan Rujak Petir Ajak Warga Metro Ubah Empati Jadi Aksi Nyata
-
Irzon Dwi Darma - 07 December 2025
Clickinfo.co.id - Dompet Dhuafa (DD) Lampung mengajak masyarakat Kota Metro, Lampung, untuk mengubah empati menjadi aksi nyata dalam membantu pemulihan penyintas bencana di Sumatera.
Ajakan ini disampaikan melalui gelaran Humanitalk “Peduli Bersama Sumatera - Saatnya Peduli dan Beraksi” di Rujak Petir, Metro, Jumat, 6 Desember 2025.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Roadshow Peduli Sumatera 2025 yang diinisiasi DD Lampung sebagai wadah berbagi cerita dan menggerakkan solidaritas kemanusiaan.
Pimpinan Dompet Dhuafa Lampung, Nandrianto Suparno, menegaskan pentingnya konsistensi bantuan.
"Duka bencana Sumatera masih terasa. Kami mengajak masyarakat untuk tidak hanya membantu ketika bencana ramai dibicarakan, tetapi juga turut mengawal proses pemulihan hingga penyintas benar-benar bangkit," ujar Nandrianto.
Humanitalk menghadirkan tiga narasumber utama, Vika dan Bas (Owner Rujak Petir), Fathur (Public Speaker & Influencer), serta tim Dompet Dhuafa Lampung yang memberikan pembaruan kondisi langsung dari lapangan.
Kegiatan ini turut melibatkan Dompet Dhuafa Volunteer wilayah Metro dan beberapa komunitas lokal.
Dalam sesi pertama, Vika dan Bas berbagi kisah perjalanan Rujak Petir yang lahir dari keresahan akan nasib petani buah.
Mereka menekankan bahwa pelaku UMKM memiliki peran strategis dalam gerakan kemanusiaan.
"Gerakan sosial bisa dimulai dari apa yang kita punya, bukan menunggu besar baru bergerak. Kami ingin harga petani dibeli dengan layak, dan dari sanalah Local Farm tercipta," jelas Vika.
Sebagai bentuk komitmen, Rujak Petir Metro mengumumkan akan mendonasikan 100 persen keuntungan dari Local Farm untuk membantu penyintas bencana di Sumatera, disalurkan melalui Dompet Dhuafa Lampung.
Narasumber Fathur, yang turut membuka acara, memberikan gambaran singkat mengenai kondisi banjir dan respons cepat DMC Dompet Dhuafa.
Ia menyoroti peran komunikasi publik dan media sosial dalam membangun kepedulian yang lebih luas.
"Pesan utama bahwa empati tidak boleh berhenti sebagai perasaan, tetapi harus diterjemahkan menjadi langkah nyata. Kebaikan dapat dimulai dari hal kecil: donasi, mengajak orang lain peduli, atau menjadi relawan," tegas Fathur.
Siti Hardila selaku moderator menutup diskusi dengan mengajak peserta merenungkan kembali nilai Peduli dan Beraksi, bahwa meskipun jarak memisahkan Lampung dan wilayah bencana, amanah kemanusiaan tetap relevan untuk diemban bersama.
Kegiatan ini diharapkan mampu mengokohkan kesadaran kolektif masyarakat Metro terhadap isu-isu kemanusiaan.


Comments (0)
There are no comments yet