POGI Sumsel Tekankan Pentingnya Kehamilan Terencana demi Menurunkan Angka Kematian Ibu

POGI Sumsel Tekankan Pentingnya Kehamilan Terencana demi Menurunkan Angka Kematian Ibu
Ket Gambar : Pelantikan Ketua dan Pengurus Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Sumatera Selatan pada Sabtu, 27 Desember 2025. | Ist

Clickinfo.co.id – Pelantikan Ketua dan Pengurus Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Sumatera Selatan berlangsung khidmat di Hotel The Alts Palembang, Sabtu, 27 Desember 2025. Momentum ini menjadi penegasan komitmen POGI dalam memperkuat layanan kesehatan ibu dan perempuan, sekaligus mendorong pemerataan dokter spesialis kebidanan dan kandungan di seluruh wilayah Sumatera Selatan.

Ketua POGI Sumsel, Dr. Irawan Sastradinata, Sp.O.G., Subsp. Onk., S.H., M.A.R.S., menjelaskan bahwa POGI merupakan organisasi profesi dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang berada di bawah naungan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). POGI memiliki struktur kepengurusan mulai dari pusat hingga wilayah, termasuk di Provinsi Sumatera Selatan.

“Di Sumsel dengan jumlah penduduk sekitar delapan juta jiwa, saat ini terdapat kurang lebih 200 dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Namun, hampir 40 persen di antaranya masih terkonsentrasi di Kota Palembang,” ungkap Dr. Irawan.

Kondisi tersebut, menurutnya, menjadi tantangan besar bagi daerah kabupaten baru seperti Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan), dan Musi Rawas Utara (Muratara) yang masih sangat kekurangan dokter spesialis.

Ia menegaskan bahwa seluruh masyarakat Sumatera Selatan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.

“Di beberapa kabupaten, hanya ada satu dokter obgyn. Itu jelas tidak cukup, karena layanan kebidanan bersifat darurat 24 jam. Persalinan tidak bisa ditunda,” ujarnya.

Oleh karena itu, POGI Sumsel mendorong kolaborasi aktif dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan guna mewujudkan pemerataan dokter spesialis. Selain pelayanan kesehatan, POGI juga memiliki tanggung jawab besar di bidang pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ke depan, POGI Sumsel berencana membangun jejaring internasional serta menggiatkan edukasi kesehatan reproduksi kepada masyarakat.

Dr. Irawan juga menyoroti masih tingginya angka kematian ibu di Indonesia sebagai tantangan utama. Menurutnya, paradigma kehamilan harus berubah.

“Kehamilan ke depan harus direncanakan. Perlu skrining sejak awal, memastikan ibu sehat, tidak anemia, serta siap secara fisik dan gizi. Tujuannya bukan sekadar melahirkan banyak anak, tetapi melahirkan anak-anak yang berkualitas,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pembangunan bangsa sangat bergantung pada kualitas generasi yang dilahirkan.

“Generasi Emas akan terwujud jika ibu hamil sehat, teredukasi, dan mendapatkan pelayanan medis yang memadai. Anak-anak inilah yang kelak membanggakan keluarga, berguna bagi masyarakat, bangsa, negara, bahkan dunia,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Irawan juga menyampaikan harapan besar terhadap dukungan pemerintah daerah, khususnya dalam penyediaan beasiswa pendidikan dokter spesialis.

“Banyak anak-anak daerah yang cerdas dan berpotensi, tetapi terkendala biaya. Jika pemerintah daerah memberikan beasiswa, mereka akan kembali dan membangun daerahnya sendiri,” tegasnya.

Ia menutup dengan menekankan bahwa pendidikan dokter spesialis tidak seharusnya hanya milik kalangan tertentu.

“Kedokteran spesialis harus menjadi milik masyarakat daerah. Dengan begitu, pemerataan layanan kesehatan dapat benar-benar terwujud,” pungkasnya. (Nopi)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment