Longsor Kelurahan Cawang, Nota Bahagia Diatas Meja Biliard, Papan Catur Dan Secangkir Kopi

Longsor Kelurahan Cawang,  Nota Bahagia Diatas Meja Biliard, Papan Catur Dan Secangkir Kopi
Ket Gambar : Aktifitas Longsor (Lobang Sore) Warga Lobang Gg Haji Maliki, Cawang Jaktim (Fot. Tim Biro Jabodetabek)

Clickinfo.co.id, Jakarta – Ada Longsor di Cawang! Namun bukan sebuah peristiwa Geologi yang terjadi karena pergerakan massa batuan atau tanah, melainkan istilah kata dari sebuah daerah yang rutin disambangi warga setempat sebagai lokasi untuk bersantai ria disana.

Longsor kepanjangan dari Lobang Sore, yang akrab ditelinga warga pinggiran bantaran kali Ciliwung tepatnya di Gang Haji Maliki Kelurahan Cawang, Jakarta Timur. Aki Cunak seorang driver Ojol yang sedang bermain disana mengatakan bahwa, sejarah penamaan Lobang Sore sendiri timbul karena kawasan tersebut dulunya  merupakan daerah galian yang tanahnya diambil untuk kebutuhan pondasi proyek di ibukota Jakarta. Rabu (25/1/2023).

“Jadi bekas urugan tanahnya itu menjadi berlobang. Mangkanya tempat ini dinamain Lobang dan aktifitas kesehariannya (sore hari) kita kasi nama Longsor ampe sekarang. ” ujarnya.

Meskipun sudah padat penduduk dan masih sering terjadi musibah banjir karena sangat dekat sekali dengan kali Ciliwung, warga Lobang masih tetap memilih tinggal disana karena sudah puluhan tahun dari kakek moyang sampai cicit mendiami daerah tersebut.

Keharmonisan dan kerukunan warga Lobang sangat terjaga walaupun awalnya tidak memiliki hubungan saudara pergaulan warga disana seakan-akan sudah seperti keluarga sendiri.

Aktivitas atau status pekerjaan harian warga disana pun beragam, kesibukan sudah terlihat sejak pagi hari seperti bekerja sebagai security , petugas PPSU, pengemudi online, berdagang dan banyak lagi.

Nah! Kemudian aktifitas Longsor ini dimulai saat para penghuninya kembali dari kesibukan kerja hariannya dengan cara berkumpul di salah satu tempat bekas bangunan kosong.

Di sana telah didirikan Saung (bale, istilah orang Betawi) sederhana yang terbuat dari matrial seadanya. Tempat tersebutlah yang rutin dijadikan lokasi santai dengan menikmati cerahnya suasana sore hari biasanya sambil ditemani secangkir kopi dan gorengan sebagai upaya mereka untuk menghilangkan rasa penat setelah beraktifitas.

Yang lebih asyiknya lagi, warga Lobang memiliki kreatifitasnya sendiri, mereka membuat sendiri sebuah sarana olahraga konsenstrasi berupa meja biliard mini. 

“Biasanye kan meja biliard itu adanye ditempat yang ekslusive seperti café atau hotel-hotel gitu. Disini kite buat sendiri untuk kesenangan warge setempat” tutur Gompal alias Agus salah satu warga setempat.

Meja biliard mini tersebut diakuinya sangat menunjang warga Lobang sebagai sarana hiburan. Para pemainnya pun tidak dibatasi umur mulai dari yang usia remaja sampai yang sepuh ikut nyodok.

"Ade yang maen billiard, ade catur di saung. Kalo kagak ade tempat kosong susah nih kite kumpul macem begini bang! Apalagi hari libur (Sabtu/Minggu) bisa ampe tengah malem kite maen billiard” ujarnya lagi.

Seperti itulah catatan kecil dari warga Lobang wilayah pinggiran Jakarta bantaran kali Ciliwung yang menerapkan norma kebersamaan, kekeluargaan, dan arti kebahagiaan secara sederhana.

Terakhir, Gompal yang mewakili warga setempat berharap semoga ditempatnya tidak lagi terjadi banjir, berhubung saat ini sudah di buatkan bendungan air di wilayah Bogor, Puncak untuk menampung air di saat hujan deras di wilayah tersebut sehingga tidak turun sampai wilayah terdampak di Jakarta.

Tetap kompak, rukun, damai dan sehat selalu warga Lobang.

(Tim Biro Jabodetabek)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment