Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulang Bawang Terima Audiensi DPP Mighrul Lampung Bersatu

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulang Bawang Terima Audiensi DPP Mighrul Lampung Bersatu
Ket Gambar : Momen kebersamaan Ketua TP PKK Tulang Bawang bersama Ketua DPP Mighrul Lampung Bersatu dalam audiensi di Pendopo Rumah Dinas Bupati Tulang Bawang. Dok: Ist

Clickinfo.co.id -- Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulang Bawang, Herlinawati Qudrotul, S.H., yang juga bergelar Pangeran Ikutan, menerima audiensi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Mighrul Lampung Bersatu Provinsi Lampung. Pertemuan berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Tulang Bawang.

Audiensi ini bertujuan mempererat silaturahmi dan membahas peluang kolaborasi antara TP PKK dan DPP Mighrul Lampung Bersatu, khususnya dalam pemberdayaan masyarakat, pelestarian budaya, dan pembangunan sosial di Kabupaten Tulang Bawang.

Dalam sambutannya, Herlinawati Qudrotul menyampaikan apresiasi atas inisiatif DPP Mighrul Lampung Bersatu, yang dinilai memiliki visi dan komitmen dalam memperkuat nilai-nilai kearifan lokal serta mendukung program pembangunan berbasis masyarakat.

“Kami dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dan Tim Penggerak PKK sangat mengapresiasi acara ini. Saling berkenalan dan berbagi pandangan dalam melestarikan adat istiadat adalah langkah penting. Kita harus bangga dengan identitas Lampung, baik dari segi bahasa, pakaian adat, maupun kuliner. TP PKK menyambut baik audiensi ini sebagai awal kolaborasi untuk kemajuan bersama, khususnya dalam bidang sosial, budaya, dan ekonomi yang berdampak langsung pada masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPP Mighrul Lampung Bersatu, Dwita Ria Gunadi, yang bergelar Ibuan Mego, memaparkan sejumlah program kerja yang dapat disinergikan dengan TP PKK. Program-program tersebut meliputi pelatihan keterampilan berbasis budaya lokal, pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta kegiatan sosial yang melibatkan komunitas akar rumput.

“Mighrul Lampung, meski baru berusia dua tahun, telah menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan budaya Lampung. Kami bertekad memperkenalkan wastra budaya Lampung kepada generasi muda maupun senior, sekaligus meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap budaya daerah,” jelasnya.

Ibuan Mego juga menekankan pentingnya menjaga bahasa daerah. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menyusun kamus bahasa Lampung dengan dua dialek, yakni dialek O dan dialek A. Selain itu, program penggunaan bahasa Lampung setiap hari Kamis di lingkungan kerja menjadi salah satu upaya konkret dalam pelestarian budaya.

“Kami berharap budaya Lampung tetap lestari dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di tengah arus globalisasi,” tambahnya.

Audiensi diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan cenderamata sebagai simbol kebersamaan dan komitmen untuk membangun Lampung yang lebih baik melalui kolaborasi lintas organisasi. (Hendra)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment