Kasus Bullying di Pesawaran, Orang Tua Korban Merasa Proses Hukum Lambat

Kasus Bullying di Pesawaran, Orang Tua Korban Merasa Proses Hukum Lambat
Ket Gambar : Benny Kriswantoro, seorang warga Pesawaran, mengeluhkan lambatnya proses hukum atas kasus pembullyan yang menimpa anaknya di SMP Negeri 10 Satap Pesawaran. Foto: Istimewa

Clickinfo.co.id – Benny Kriswantoro, seorang warga Pesawaran, mengeluhkan lambatnya proses hukum atas kasus pembullyan yang menimpa anaknya di SMP Negeri 10 Satap Pesawaran. 

Anaknya, yang berinisial CDP, mengalami gegar otak akibat tindakan bullying yang dilakukan oleh delapan siswa lainnya.

Laporan resmi telah diajukan Benny ke Polres Pesawaran pada 6 Februari 2024 dengan nomor STTLP/28/II/2204/SPKT/PolresPesawaran/Polda Lampung. 

Namun, hingga saat ini, belum ada tindakan tegas dari pihak kepolisian terhadap para pelaku maupun orang tua mereka.

"Saya sudah melaporkan kejadian ini hampir 9 bulan lalu, namun belum ada perkembangan yang signifikan. Saya merasa kecewa dengan lambatnya proses hukum ini," ujar Benny. 

Kekecewaan Benny semakin bertambah setelah upaya mediasi yang dilakukan di sekolah tidak membuahkan hasil yang memuaskan. 

Ia menilai bahwa pihak sekolah dan Dinas Pendidikan setempat tidak maksimal dalam menangani kasus ini.

Upaya konfirmasi yang dilakukan oleh awak media terhadap Kapolres Pesawaran, Ibu Maya, terkait perkembangan kasus ini juga belum membuahkan hasil. 

Beberapa kali upaya komunikasi dilakukan, baik melalui telepon maupun langsung ke kantor, namun tidak mendapat tanggapan.

Kasus ini mengungkap adanya kegagalan sistem dalam melindungi anak-anak di lingkungan sekolah. 

Jam kosong yang menjadi pemicu terjadinya aksi bullying menunjukkan adanya kelalaian dari pihak sekolah dan Dinas Pendidikan dalam mengawasi siswa.

Peristiwa ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi Mabes Polri, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta pemerintah daerah. 

Perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan di sekolah dan penegakan hukum terhadap kasus kekerasan anak.

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment