Dukung Pemkab Pesisir Barat Perjuangkan Pembangunan Dermaga Nelayan, APINDO: Sudah Saatnya
-
Muzzamil
- 29 February 2024

Clickinfo.co.id, PESISIR BARAT - Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Pesisir Barat, Provinsi Lampung, Zaini Hasan, mendukung perjuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat yang terus on going process hingga terakhir berbuah telah dimasukkannya dalam Rencana Induk Pelabuhan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP): pembangunan dermaga khusus nelayan tangkap setempat.
Ketua DPK APINDO Pesisir Barat Zaini Hasan, saat dihubungi dari Bandarlampung, Kamis (29/2/2024), menyatakan pihaknya turut menengadahkan tangan (berdoa, red) dan surprise, mengapresiasi kegigihan Bupati Pesisir Barat Dr Agus Istiqlal beserta jajaran dalam pengarusutamaan pengusulan permohonan pembangunan dermaga ini.
"Pesisir Barat punya dermaga khusus nelayan, sudah saatnya. Terus terang kami bangga, terketuk untuk juga memobilisasi dukungan anggota. InsyaAllah kami akan koordinasi dengan Ketua APINDO Lampung pak Ary Meizari Alfian, lewat channel beliau, gimana caranya DPN APINDO mengawal perjuangan ini di kementerian," ujar Zaini Hasan.
Dia mengungkapkan, tak perlu ditanyakan, bagaimana efek bola salju terbangunnya dermaga khusus nelayan ini kelak, selain bakal disusul dorongan kuat dibukanya pula pusat pelelangan ikan (PPI) dan kran bisnis ikutan misal cold storage, jasa pembekuan dan pengalengan, kuliner laut, dan lainnya.
"Untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi produktif nelayan tradisional pasti, UMKM dan IKM maritim juga. Dan Jmjangan lupa, PAD juga meningkat. Membuka lapangan kerja baru, menjadi perwajahan baru kawasan perairan pesisir Indonesia belahan barat di kabupaten pemilik 210 kilometer garis pantai yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia," ujar Zaini menandaskan.
Diketahui sebelumnya, Kepala Dinas (Kadis) Perikanan Kabupaten Pesisir Barat, Armen Qodar, mendampingi Bupati Agus Istiqlal mengatakan, nelayan setempat kini sangat membutuhkan adanya dermaga untuk mempermudah sandar perahu atau kapal.
Dari itulah, pihaknya meminta pemerintah melalui KKP, membangun dermaga khusus nelayan di wilayah ini. "Harapan kami karena salah satu indikasi perikanan tangkap itu di suatu daerah agar maju berkembang, harus punya dermaga," ujar Armen Qodar.
Pemkab setempat telah menyiapkan aneka persyaratan dan langkah tahapan berian KKP untuk permohonan pembangunannya.
"Kami sudah menyiapkan tempat calon pembangunan pelabuhan dermaga, titik ada dua calon pelabuhan (salah satunya di Kuala, Kecamatan Pesisir Tengah) yang sudah masuk di Rencana Induk Pelabuhan oleh KKP," imbuh Armen, menyebut dengan adanya pelabuhan itu, akan banyak investor yang datang ke Kabupaten Pesisir Barat.
"Pelabuhan kan ada beberapa tipe, yang kecil saja pelabuhan pantai gitu. Jadi nanti ada kapal-kapal yang cari ikan di daerah Pesisir Barat, mungkin baik dari Bengkulu, Padang, Banten, bahkan dari Jakarta, itu bisa sandar dan bongkar ikan di sini jadi kehidupan perekonomian di Pesisir Barat akan bagus dan meningkat," tandas dia, menyorongkan pula, apabila sudah ada pelabuhan khusus nelayan di sini, akan dibangun TPI yang belum ada selama ini.
Diketahui, ketiadaan dermaga khusus nelayan milik pemerintah berakibat kapal-kapal berbobot 30 Gross Ton (GT) tidak dapat bersandar mendarat di pantai apalagi beraktivitas bongkar muat hasil tangkapan. Sehingga maraklah ratusan rumpon atau rumah ikan tengah laut yang didominasi nelayan luar wilayah, bahkan luar pulau.
Sebagai informasi, didukung kekuatan armada sejumlah 2.145 kapal nelayan beragam jenis dan ukuran yang jumlahnya persisten sejak 2016, dari potensi perikanan tangkap di Kabupaten Pesisir Barat sebesar 90 ribu ton per tahun, produksi perikanan tangkapnya tahun 2021 mencapai 13.638 ton ikan (baru 15 persen dari potensi).
Tangkapan nelayan tersebut meningkat hingga mencapai 15.925 ton ikan selama 2023, berbagai jenis. Yakni, tongkol 3.197 ton, layur 1.629 ton, tenggiri 1.162 ton, gurita 1.313 ton, Lemadang 1.074 ton, setuhuk 921 ton, kapas-kapas 883 ton, kakap 741 ton, lobster 724 ton, tuna 694 ton, layang 693 ton, simba 477 ton, dan ikan lainnya 2.417 ton.
Mengutip Armen, hasil tangkapan nelayan setempat per tahun, yang dikirim ke luar daerah, seperti Kabupaten Tanggamus dan Kota Bandarlampung, serta ke Jawa seperti DKI Jakarta dan daerah tujuan pemasaran lainnya, baru berkisar 5 persen. Sisanya, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal.
“Setiap lapak yang ada di kabupaten ini memiliki daerah sasaran pengiriman ikan masing-masing, sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan ikan laut di Lampung dan sekitarnya bahkan hingga Jawa," ujar Armen, seperti dilaporkan angkasawati RRI Bandarlampung Niken Wulandari, dikutip.
Wajar Pesisir Barat dijuluki surga ikan, jenis ikan unggulan bernilai ekonomis tinggi ada disini sebut saja ikan blue marlin (setuhuk), bawal putih, cakalang, kakap merah, kakap putih (Barramundi), lemadang, lobster, tenggiri, tongkol, dan tuna. (Muzzamil)
Comments (0)
There are no comments yet