704.632 Wisatawan Melancong 2022, "Kemilau Pesawaran" Terus Bersolek
-
Muzzamil
- 24 April 2023

Clickinfo.co.id, PESAWARAN - Sebanyak 704.632 wisatawan melancong tahun 2022, "Kemilau Pesawaran" terus bersolek.
Berkaca dari tren pasang surut trafik dan grafik kunjungan wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara (wisnus/wisman) ke destinasi wisata Kabupaten Pesawaran kurun enam warsa terakhir, secara kasat mata, penyelenggara pemerintahan dan rakyat setempat tak kendur semangat.
Merujuk data Analisis Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2022, rilisan Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran awal tahun ini, diketahui jumlah wisatawan yang berkunjung ke kabupaten ini kurun 2016-2022 menunjukkan kesahihan tren tersebut.
Di antaranya tercatat, visitasi wisatawan tujuan kabupaten kaya destinasi eksotis ini meningkat, misal tahun 2018 lalu sebanyak 1.155.857 jiwa, naik menjadi 1.387.029 jiwa tahun 2019 dari tetapan target 100 persen.
Sontak pilu, tiarap sejadi-jadinya senada seluruh destinasi wisata seantero jagat raya ulah situasi kahar pagebluk COVID-19 dan hingga sepanjang tahun pertama pandemi 2020 lalu hanya dapat membukukan raihan total visitasi sebanyak 873.829 jiwa.
Dasar keren, diurus serius, ditaja membaja dan dimanajerialisasi penuh ekspresi, pada tahun kedua pandemi pada 2021 dengan cenayang varian Delta menghantui, meski sulit, terikat serba pembatasan gerak fisik, total kunjungan bani pelancong sepanjang tahun itu mampu terkerek naik mencapai 1.135.978 jiwa.
Berikutnya, sejenak menelan pil pahit, data terakhir mencatat sepanjang 2022, kunjungan wisatawan ke kabupaten 144 desa 11 kecamatan ini diketahui turun tajam dan hanya mencapai 704.632 jiwa.
Penurunan itu, demikian analisis Dinas Pariwisata setempat, ditandai dengan adanya pembayaran ganda (double payment) bagi pengunjung wisata dan akses yang kurang memadai awal 2023 ini.
"Ini jadi tantangan Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan pengelola obyek wisata di kabupaten ini untuk tetap menjaga eksistensi dalam mempertahankan ekosistem industri pariwisata agar tetap bertahan. Pengelola wisata harus benar-benar bekerja keras melakukan strategi-strategi pemasaran agar destinasi dan produk pariwisata Kabupaten Pesawaran tetap berjalan," kutipan analisis, disitat Selasa (18/4/2023).
Pantang surut terbilang, harapan besar membentang, Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran menohok, obyek pariwisata di kabupaten yang memiliki potensi sumber daya pantai, pulau, alam lepas, dan potensi budaya, pun potensi produk pariwisata lain nan unik dan cukup berkelimpahan, diklaim berpotensi kuat membantu peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat sekitar obyek, mau pun pendapatan daerah Kabupaten Pesawaran itu sendiri.
Terungkap, dari total jumlah wisatawan ke 23 obyek wisata prioritas dari 97 Destinasi Pariwisata Kabupaten Pesawaran sebanyak 704.632 jiwa pada 2022 lalu itu, sejumlah 209.019 jiwa di antaranya atau 13,93 persen adalah pelancong domestik non Pesawaran.
Ada pun, menilik data visitasi pelancong musim libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 selama periode monitoring kurun 23 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023, dari satu trigger destinasi saja, yakni wilayah pesisir pantai Pesawaran mencapai 24.374 jiwa atau 44,6 persen dari target 125 ribu.
Landa kepusingan dampak ikutan berpikir keras merumuskan strategi lanjutan demi mempertahankan sekaligus meningkatkan jumlah visitasi, saat yang sama juga demi meningkatkan pendapatan daerah dari kunjungan wisatawan tahun 2023 yang ditetapkan, kini terus dibesut upaya dan usahanya oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran beserta pemangku terkait.
Alih-alih, Pesawaran terus membumikan rebranding Kemilau Pesawaran, terus membumikan kerangka programatik yang oleh dua periode Bupati setempat, Dendi Ramadhona Kaligis, sat set sat set terus populerkan dengan rajam pemantik One Village One Destination, satu desa satu destinasi, wisata unggulan.
Meneladani Pahawang
Urusan prestasi, jangan ditanya. Pesawaran jawara. Pahawang misal. Ingat Desa Wisata Pulau Pahawang, yang secara geografis merupakan desa kepulauan terdiri enam dusun, secara administratif masuk wilayah Kecamatan Marga Punduh, dan tahun lalu masuk 50 Desa Wisata Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 taja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)?
Saat itu, Pahawang bersaing dengan 3.419 peserta desa wisata dari 34 provinsi se-Indonesia dengan ragam tahap kurasi tujuh kategori penilaian: daya tarik pengunjung, homestay, toilet umum, suvenir, digital dan kreatif, Protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) dimana telah ada standar SNI 9042:2021, dan kelembagaan. Lantas diseleksi jadi 500, 300, 100 besar, hingga akhirnya terpilih masuk 50 Desa Wisata Terbaik.
Selain itu, per 2022 juga ada empat kategori tambahan yakni Desa Wisata Rintisan, Desa Wisata Berkembang, Desa Wisata Maju, dan Desa Wisata Kelembagaan.
Pucuk dicinta ulam tiba, momen puncak Minggu malam 30 Oktober 2022 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, takkan terlupa. Desa Wisata Pahawang berhasil meraih penghargaan sebagai Juara Harapan II kategori Desa Wisata Maju ADWI 2022.
Istimewanya Pahawang, orang nomor satu di kementerian itu, Menparekraf cum Kepala Baparekraf, Dr Sandiaga Salahuddin Uno, sebelumnya berkesempatan visitasi ke sana menyaksikan betapa keindahan Desa Wisata Pahawang, selain ke 49 desa wisata lainnya bagian terpilih dari 50 besar desa wisata terbaik, pada 27-28 Agustus 2022.
Buka pandu peta digital, Desa Wisata Pulau Pahawang dapat ditempuh selama satu jam melalui jalur darat dari Bandarlampung ke Pelabuhan Ketapang, dilanjut sekurang 30 menit menumpangi kapal cepat mini untuk bisa tiba di lokasi.
Diketahui, ADWI 2022 ini bentuk apresiasi pemerintah atas keberhasilan desa wisata didalam mengembangkan Desa Wisata berkelanjutan, berdaya saing global, dan berkelas dunia. ADWI jadi program prioritas Kemenparekraf yang berdampak signifikan bagi perkembangan desa wisata Indonesia. Data Kemenparekraf, pascapengembangan desa wisata melalui ADWI, ada peningkatan 30 persen kunjungan pewisata.
Pidato Sandiaga Uno kala membuka even Pahawang Culture Festival 2022 di desa itu 27 Agustus 2022 lalu bilang ADWI dirancang untuk mengapresiasi, juga menginspirasi.
Pasalnya, "Desa wisata tahun 2021 menjadi pandemic winner, dengan meningkatnya kunjungan 30 persen berdasarkan big data kita," ujar Sandiaga bangga.
Dia meminta pelaku pariwisata dan rakyat Desa Pahawang fokus mengembangkan potensi alam dan budaya sebagai daya tarik wisata. "Saya sangat terkesan, 20 jam lebih sekarang sudah ada di Pulau Pahawang dan dukung desa yang bisa tembus jadi 50 desa wisata terbaik Indonesia," kata Sandi saat visitasi, saat dia jua sempat melihat dari dekat proses pembuatan miniatur kapal.
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, hepi. Atas nama masyarakat Pulau Pahawang, dia berterima kasih Menparekraf Sandiaga Uno sampai juga waktunya luang ke Pahawang, visitasi 50 besar jagoan ADWI 2022.
"Suatu kebanggaan besar bagi kami, dan jadi motivasi bagi masyarakat Pesawaran bahwa Pulau Pahawang sudah dikunjungi oleh Menparekraf Sandiaga. Insyaallah ini menjadi salah satu tonggak kemajuan Pulau Pahawang pascapandemi COVID-19, Pulau Pahawang bisa jadi destinasi unggulan yang bisa menyejahterakan masyarakatnya. Untuk itu, kita harus sama-sama berjuang untuk kebangkitan ekonomi di bidang pariwisata," petikan pidatonya.
Sebagai pengampu basis potensi wisata bahari, pilar utama kepariwisataan Desa Wisata Pulau Pahawang, keseluruhan sumber daya pariwisata desa ini terus mempertahankan capaian sekaligus meningkatkan kebermanfaatan potensi ini.
Agar dapat kian dekat dengan pemenuhan syarat material minimal Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas (3A) sebagai irisan strategi pengembangan pariwisata sesuai beleid UU Nomor 10/2009 tentang Kepariwisataan dan PP Nomor 50/2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPANAS) Tahun 2010-2025.
Syukur bisa komplit, agar dapat sandang status sebagai tujuan atau destinasi wisata desa wisata ampuan Kemenparekraf, juga sebagai destinasi desa wisata bahari (Dewi Bahari) ampuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Serta dampak ikutan positifnya mana tahu juga bisa menjadi destinasi wisata kuliner (food tourism), kunjungan ke suatu lokasi sentra atraksi hasil produksi suatu bahan makanan, festival makanan, rumah makan, dan lokasi-lokasi khusus yang khusus diadakan untuk mencoba rasa, "icip-icip", makanan dan minuman khas suatu daerah.
Dimana, wisata kuliner sendiri kerap identik sebagai bagian integral dari pengembangan pariwisata yang tumbuh berkembang oleh sejarah, budaya, ekonomi, dan masyarakat, sebagai wujud nilai tambah memperkaya pengalaman pelancong ketika berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Atau ditarik kendalinya lebih jauh, berbasis pada banyak referensi praktik baik dan kisah sukses sentra kuliner yang telah manifes menjadi destinasi wisata kuliner, muaranya bertransformasi menjadi bagian penting industri wisata, pariwisata, dan kepariwisataan satu daerah yang disebabkan sebagian besar pengeluaran wisatawan adalah untuk belanja kuliner.
Selain, kuliner memang jadi daya tarik kuat untuk menyedot pelancong. Atau wabil khusus, dalam studi kasus Desa Wisata Pulau Pahawang, dapat menciptakan nilai tambah hingga mewujud menjadi destinasi wisata kuliner yang tidak kalah menariknya.
Baiknya, perlu bin penting, akan jadi keren, dan berkemungkinan Bupati Dendi selaku pengampu utama dengan didukung perkuatan koordinasi ketat sinergi kolaborasi lintas aktor lintas sektor, dapat mewujudkannya.
Juga selemah-lemahnya iman, agar dapat menjadi model percontohan destinasi wisata kuliner luar ruang terpusat khas UMKM lokal yang menjelma memikat pengunjung yang datang bertandang.
Lalu, berefek domino sistemik pada peningkatan omset dan pengembangan jejaring rantai pasok dan akses pasar produk unggulan UMKM warga destinasi. Secara trafik dan grafik kemudian dapat bersanding nun berdaya saing dengan pesona unggulan sejenis asal daerah lain.
Disamping, pundi baru agregat pendapatan asli daerah (PAD). Selaras penaikan kesejahteraan sosial ekonomi pelaku UMKM dan jejaringnya 'menggede', saat mana kelak sang bupati juga selain haru bangga, tunai mandat, ikut makin pede.
Di luar itu, penatalaksanaan Desa Wisata Pulau Pahawang diyakini terus dievaluasi berkala agar memenuhi syarat 3A di atas. Membahagiakan dan turut berbahagia acap ternyata cuma butuh rumus sederhana. Rahasia umumnya ialah, Bupati Dendi besar tekad, sedang berpeluh mengerjakannya.
Sedikit ulasan, betapa riuh kebulatan tekad tersebut dalam pengancahannya menjadi sesejatinya bentukan baru bagian industri sektor pariwisata sebagai salah satu aspek penting penyumbang kontribusi juga efek positif bagi segenap elemen pemangku.
Dimana, dari ragam kadar kebermanfaatan dari aktivitas wisata dan pariwisata, sering kemudian mengundang hadir potensi dan peluang usaha bisnis dan industri wisata yang baru dan atau berkebaruan pembibit benih penghasilan baru dan atau tambahan bahkan passive income berikut kerek naik angka pertumbuhan ekonomi setempat.
Dari itu, saat hasil perumusan sederhana dimaksud lantas bertemu muka aktor utama pelaku pemberdaya penggerak berbasis kearifan lokal, perluasan spektrum aktivitas dan cakupan target antara dan target pamungkas, dari kesemua keunggulan kualitatif yang bila mampu dicipta-kondisikan dari laju inisiasi aktif Desa Wisata Pulau Pahawang, secara faktual akan dapat dipandu gerak menjadi layak sandang destinasi wisata desa, desa wisata bahari, dan wisata kuliner. Sekaligus.
Sebab itulah, memedomani yang disebut Galuh Shita, secara lebih luas, keberadaan kegiatan pariwisata di suatu daerah mampu menggerakkan berbagai aktivitas yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah itu sendiri, maka syarat material 3A penting "diunjal", pantang tertinggal.
Sejak 2009 kita memiliki UU Kepariwisataan. Beleid pengatur keseluruhan kegiatan yang terkait pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha ini, tebal isyarat kerja sama multidimensi dan multidisiplin dalam hal pembentukan atau pengembangan pariwisata.
Bila terwujud, akan mampu menggerakkan berbagai bentuk perkembangan wilayah, seperti peningkatan berbagai kualitas sarana prasarana penunjang kegiatan wisata (jalan, drainase, halte, dan lainnya).
Sebut UU, pembangunan kepariwisataan diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata.
Soal 3A, selain disebut: aspek penting, yang jadi dasar perencanaan pengembangan pariwisata, juga merupakan syarat minimal pengembangan destinasi wisata.
Kesahihan faktor keunikan dan ciri khas masing-masing tiap destinasi wisata, buat banyak orang tertarik mengunjungi lokasi itu. Lain sisi, amenitas dan aksesibilitas akan mengunci keberlangsungan pewisata menikmati pengalaman berwisata. 3A berperan penting membangun pengalaman berwisata yang nyaman, menyenangkan bagi wisatawan.
Mari sama bedah. 3A.
Atraksi wisata, ujar Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu seni, budaya, warisan sejarah, tradisi, kekayaan alam, atau hiburan, yang merupakan daya tarik wisatawan di daerah tujuan wisata.
Daya tarik wisata, kata UU Kepariwisataan itu, yakni segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
Keberagaman atraksi wisata, tak terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan alam (pegunungan atau pantai), namun dapat pula berupa hal-hal yang diciptakan oleh manusia (pusat perbelanjaan atau theme park).
Atraksi wisata juga tak terbatas pada lokasi atau "site attractions" misal tempat-tempat bersejarah, tempat dengan iklim yang baik, pemandangan indah, namun juga termasuk "event attractions" semisal pagelaran tari, pameran seni lukis, atau peristiwa lainnya.
Secara umum, sedikitnya ada empat faktor yang dapat mendorong wisatawan untuk bersedia pergi mengunjungi lokasi wisata.
Pertama, sesuatu untuk dilihat, umumnya merupakan alasan pertama bagi wisatawan untuk bersedia berkunjung ke lokasi wisata.
Kedua, sesuatu untuk dilakukan, yaitu kegiatan atau fasilitas yang tersedia di lokasi wisata yang dapat membuat membuat wisatawan merasa nyaman untuk melakukan beragam aktivitas di lokasi wisata.
Ketiga, sesuatu untuk dibeli, yaitu suatu lokasi wisata perlu memiliki fasilitas untuk berbelanja souvenir atau hasil kerajinan sebagai oleh-oleh.
Keempat, sesuatu untuk diketahui, yaitu selain memberikan ketiga hal tersebut di atas, juga dapat memberikan informasi serta edukasi bagi wisatawan.
Lanjut ke Amenitas, fasilitas. Ketersediaan amenitas lokasi wisata bukan merupakan suatu hal yang akan menarik wisatawan untuk datang berkunjung, dengan kata lain, bukan menjadi tujuan utama wisatawan. Amenitas, pelengkap atraksi utama wisata.
Namun sebab ketiadaan, kurang baiknya kondisi, kurang paripurnanya penyiapan amenitas lokasi wisata, bisa berakibat atau berpotensi menurunkan minat wisatawan, imbasnya kemudian dari itulah penyediaan dan kelengkapannya lantas menjadi penting diperhatikan pemenuhannya baik secara kuantitas dan kualitas, fisik atau non fisik (hospitality: keramahtamahan dan jasa).
Bicara kuantitas, cakupan amenitas jamak mulai dari ketersediaan akomodasi inap wisatawan, pusat kuliner, fasilitas layanan terbaik jasa transportasi lokal, toilet umum, tempat beribadah, area parkir, lain fasilitas pendukung kelengkapan amenitas nan perlu ada dipenuhi penyedia jasa wisata.
Bicara kualitas, ketersediaan amenitas juga penting, dan sesuai kebutuhan. Kualitas naik berbanding lurus dengan level kenyamanan pewisata menikmati pengalaman berwisata, muaranya citra lokasi wisata dimaksud naik.
Terakhir, ihwal Aksesibilitas. Aksesibilitas pariwisata, merujuk PP 50/2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPANAS) Tahun 2010-2025, ialah semua jenis sarana dan prasarana transportasi yang mendukung pergerakan wisatawan dari wilayah asal wisatawan ke destinasi pariwisata maupun pergerakan di dalam wilayah destinasi pariwisata dalam kaitan dengan motivasi kunjungan wisata.
Skala lokal juga ada RIPPADA, bertujuan beri acuan pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan untuk menentukan langkah-langkah pembangunan strategis sektor kepariwisataan di daerah.
Lazimnya, pembangunan aksesibilitas pariwisata dapat meliputi: penyediaan dan pengembangan sarana transportasi angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api; penyediaan dan pengembangan prasarana transportasi angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api; dan
penyediaan dan pengembangan sistem transportasi angkutan jalan, sungai,danau dan penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api.
Dan selaku bagian faktor penunjang tingkat kenyamanan berwisata, keberadaan sarana prasarana aksesibilitas (idealnya) haruslah diletakkan tak terlalu jauh dari lokasi amenitas seperti akomodasi atau tempat makan. Kemudahan akses, plus kondisinya yang berkualitas baik, akan meningkatkan tingkat kenyamanan pewisata.
Sejurus menyentil, atas nada tanya kenapa 3A masih setia dipilih pemerintah melalui kementerian/lembaga negara terkait terutama Kemenparekraf/Baparekraf, menjadi strategi pengembangan destinasi wisata di Indonesia?
Seperti pernah diulas Kontan, penyebabnya lantaran masih banyak pelaku pariwisata di daerah yang belum benar-benar memahami konsepsi 3A itu. Padahal, itu syarat minimal. Seperti telah dibahas sebelumnya, konsep 3A ialah aspek minimal atau syarat mutlak yang harus dipenuhi suatu lokasi wisata.
Belum lagi, faktor pelengkap lain: Ancilliary. Ini terkait ketersediaan sebuah organisasi atau orang-orang yang mengurus destinasi.
Kelembagaan atau tourism organization dibutuhkan untuk menyusun kerangka pengembangan pariwisata, mengatur industri pariwisata serta mempromosikan daerah sehingga dapat dikenal oleh lebih banyak orang.
Sehingga pada akhirnya, demikian Galuh Shita, diperlukan koordinasi serta strategi apik agar seluruh upaya pengembangan pariwisata dapat berjalan dengan optimal.
"Selain itu, diperlukan pula upaya promosi melalui pemanfaatan media, baik daring maupun luring, yang juga diharapkan akan mendukung peningkatan minat wisatawan dalam berkunjung ke lokasi wisata."
Sebagai ilustrasi, bicara capaian alih-alih kini telah sandang status Desa Wisata Maju, secara eksisting, profil Desa Wisata Pulau Pahawang telah sejak lama ditunjang oleh purwarupa atraksi wisata seperti pesona alam bawah laut, snorkling, diving, eksplor hutan bakau, penanaman terumbu karang, camping, serta potensi yang perlu digali semisal festival voli pantai, lomba triatlon, dan lainnya.
Ada pula atraksi berbasis potensi budaya seperti tarian tradisional khas Lampung, simbol selamat datang/penghormatan tetamu: Sigekh Pengunten, permainan tradisional anak-anak, pencak silat, lainnya.
Juga, potensi ekonomi berupa produk UMKM-IKM dan ekonomi kreatif khas. Yakni, produk kriya semisal miniatur kapal dan kerajinan bambu, produk kuliner semisal dodol mangrove, kue mangrove, keripik mangrove, seruit sotong, produk fesyen semisal kain batik, kaos, Tapis Lampung.
Desa Wisata Pulau Pahawang juga punya 42 homestay, tergolong bersih, asri, nyaman, beberapa ber-arsitektur gaya rumah panggung khas Lampung. Desa ini juga punya festival besar tahunan taja rakyat setempat, Pahawang Culture Festival.
Satu ketika, budayawan Lampung Ansori Djausal pernah mengkoreksi nama mula desa ini, yang menurutnya Puhawang, bukan lah Pahawang. Dari itu perlu pula wisata sejarah Pahawang itu sendiri, terus turut digalakkan.
Saat artikel ini naik siar, H3 Lebaran, Senin (24/4/2023), belum ada ekspos spesifik dari otoritas setempat ihwal potensi lonjakan visitasi musim liburan Idulfitri ini. Semoga semua destinasi ramai dikunjungi, bestie.
Maju terus pariwisata Lampung. Selamat Lebaran. Selamat liburan. (Muzzamil)
#Clickinfo
Comments (4)
Thailand slots have their own charm with themes rich in Thai culture and natural beauty. Various symbols depicting Thailand's rich traditions and arts make every spin of the slot machine an engaging experience. Apart from that, attractive bonus features and tempting jackpots are also a special attraction for players. THAILAND SLOT
ReplyExciting Asian slots are a combination of the beauty of typical Asian culture and advances in modern gaming technology. With themes rich in colors and distinctive symbols, Asian slots are able to provide an engaging and engaging gaming experience. In addition, bonus features that are often inspired by Asian folklore and traditions also add to its appeal. ASIAN SLOT
ReplyThai slots are an interesting and exotic game theme. With a design that is rich in colors, symbols depicting Thai culture, and upbeat music, players can experience a fun and exciting gaming experience THAILAND SLOT
ReplyThe best server slots for an amazing gaming experience! Enjoy big wins and endless thrills only on this slot server. Join now and feel the benefits. For further information, please visit this website https://cbt.politeknikmfh.ac.id/public/boys/togel62/
Reply