Transparansi Dana Revitalisasi SDN 1 Rajabasa Dipertanyakan Publik
-
Clarissa
- 25 September 2025

Clickinfo.co.id – Pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Rajabasa di Jalan Indra Bangsawan, Kota Bandar Lampung, menuai sorotan. Salah satu narasumber yang enggan disebutkan namanya mengeluhkan penggunaan material yang dinilai tidak sesuai spesifikasi, meski anggaran proyek tersebut mencapai lebih dari Rp1 miliar.
“Bangunannya memprihatinkan. Material yang dipakai jauh dari standar,” ungkap narasumber kepada awak media, Rabu (24/9/2025).
Menanggapi hal ini, Kepala SDN 1 Rajabasa, Meriani, menjelaskan bahwa dana revitalisasi tersebut berasal langsung dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan masuk ke rekening sekolah. Pengelolaan dilakukan secara swakelola dengan melibatkan masyarakat sekitar.
“Semua tahapan langsung dari Kemendikbud ke rekening sekolah, dengan melibatkan masyarakat,” terang Meriani, Kamis (25/9/2025).
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni Paslah, membenarkan bahwa program revitalisasi sekolah memang dikelola langsung oleh kepala sekolah.
“Program ini memang dari pusat, kepala sekolah ditugaskan mengelola proyeknya sendiri selain mengajar,” jelas Asroni.
Aturan dan Mekanisme Revitalisasi
Program revitalisasi sekolah dasar tahun 2025 mengacu pada:
-
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025
-
PMK Nomor 132 Tahun 2021
-
Permendikbudristek Nomor 70 Tahun 2024
-
Permendikbudristek Nomor 18 Tahun 2022
-
Perdirjen PDM Nomor M 2400 Tahun 2025
Aturan tersebut menegaskan bahwa pengelolaan dilakukan melalui mekanisme swakelola berbasis satuan pendidikan dengan prinsip dari, oleh, dan untuk sekolah. Sekolah wajib membentuk Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) serta melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan.
Selain itu, sekolah juga diwajibkan transparan dan akuntabel, salah satunya dengan memasang papan informasi terkait anggaran dan progres pembangunan di lokasi.
Investigasi di Lapangan
Hasil penelusuran awak media di lokasi menemukan beberapa kejanggalan. Material yang digunakan diduga asal-asalan, seperti adukan pasir-semen berkualitas rendah serta atap berbahan besi hollow tipis yang rawan diterbangkan angin. Lokasi sekolah sendiri diketahui rawan banjir dan memiliki kondisi angin cukup kencang.
Selain itu, tidak ditemukan papan informasi penggunaan anggaran yang seharusnya dipasang secara terbuka untuk publik. Papan plang yang ada terlihat kecil dan tidak informatif. Mandor proyek pun tidak berada di tempat, sementara pihak pengawas juga tidak tampak di lokasi.
Kabid Gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Abdillah, hingga berita ini diterbitkan enggan memberikan keterangan meski telah dihubungi.
Sorotan Publik
Minimnya transparansi dan pengawasan pada proyek bernilai miliaran ini menjadi pertanyaan publik. Apalagi, sesuai aturan, dana revitalisasi bukan hanya untuk pembangunan fisik, tetapi juga mendukung program lain seperti makan bergizi gratis, peningkatan literasi, dan kesehatan siswa.
Masyarakat kini menunggu penjelasan resmi dari Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, baik dari Kabid Gedung maupun Kepala Dinas, agar polemik ini tidak semakin menimbulkan asumsi liar di tengah publik. (Novis)
Comments (0)
There are no comments yet