Tragis, Warga Pelosok Pesisir Barat Gotong Pasien Seberangi Muara Demi Puskesmas

Tragis, Warga Pelosok Pesisir Barat Gotong Pasien Seberangi Muara Demi Puskesmas
Ket Gambar : Warga Pekon Bandar Dalam Way Haru, Kecamatan Bengkunat, terpaksa menempuh perjuangan berat dengan cara menggotong salah satu warga mereka yang sakit menuju puskesmas terdekat di Kota Kecamatan Bengkunat, Jumat, 18 April 2025. | Ist

Clickinfo.co.id - Pemandangan miris kembali terjadi di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. 

Warga Pekon Bandar Dalam Way Haru, Kecamatan Bengkunat, terpaksa menempuh perjuangan berat dengan cara menggotong salah satu warga mereka yang sakit menuju puskesmas terdekat di Kota Kecamatan Bengkunat, Jumat, 18 April 2025.

Keterbatasan infrastruktur jalan yang parah memaksa warga mengambil risiko tinggi demi mendapatkan pertolongan medis. 

Kondisi jalan berlumpur dan jalur yang harus melintasi pinggiran pantai serta menyeberangi muara sungai yang deras, membuat kendaraan roda dua yang telah dimodifikasi pun tak mampu melintas.

Informasi ini dibenarkan oleh Peratin Pekon Way Haru, Dian Setiawan, yang turut serta dalam aksi gotong royong tersebut. 

Bahkan, diketahui bahwa pasien yang sakit dan harus digotong tersebut adalah Peratin Pekon Bandar Dalam Way Haru, Rudi Meilano. 

Dian Setiawan berharap kejadian ini dapat menjadi perhatian serius bagi pemerintah pusat, provinsi, dan khususnya Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat, agar masyarakat di wilayah pelosok seperti mereka dapat menikmati fasilitas kesehatan yang layak.

"Kami bersama masyarakat Pekon Bandar Dalam dan lainnya hari ini bergantian menggotong saudara kita yang sakit. Diketahui yang sakit adalah Peratin Pekon Bandar Dalam (Rudi Meilano). Semoga ini jadi perhatian pemerintah pusat, provinsi, khusus Kabupaten Pesisir Barat, agar kami yang di pelosok ini bisa menikmati fasilitas yang ada," ujar Dian Setiawan.

Lebih lanjut, salah seorang warga yang ikut menggotong mengungkapkan bahwa aksi ini bukan kali pertama mereka lakukan. 

Mereka sudah seringkali menghadapi situasi serupa. 

"Kalau malam hari dengan penerangan seadanya bisa kita bayangkan nyawa pun jadi taruhan karena harus lebih hati-hati, terlebih ketika menyeberangi muara yang langsung ke laut yang arusnya kencang. Belum lagi ombak lautnya, ini yang membuat kita harus lebih ekstra supaya yang sakit jangan sampai terkena air laut," ungkapnya.

Warga tersebut menambahkan bahwa tantangan akan semakin berat saat musim hujan dan air laut pasang. 

Mereka berharap pemerintah maupun dinas terkait dapat segera mencari solusi atas permasalahan infrastruktur yang telah lama mereka hadapi. Janji-janji perbaikan infrastruktur dari periode pemerintahan sebelumnya pun belum ada yang terealisasi.

"Harapan kami semoga pemerintah, ataupun dinas terkait bisa mencarikan solusi seperti yang digaung-gaungkan selama ini. Apalagi dari periode-periode sebelumnya belum ada yang terealisasi. Semoga pemerintah yang baru ini mau mendengarkan segala keluh kesah kami yang ada di pelosok dan yang minim dari segala fasilitas," pungkasnya. (Nurman)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment