
Beruntungnya Adi, beruntungnya si nenek. Karena kebaikan itu menular, selalu ada jalan untuk menebarnya.
Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - Peristiwa penggamit lidah hati ini terjadi belum lama ini. Subyeknya seorang pria dua anak putra putri: yang menolak tua, yang tak betah berdiam diri, yang meneladani tabiat baik aktif bersua banyak orang untuk berbuat sesuatu selagi sempat dan selagi Allah Tuhan Yang Maha Kuasa beri kesempatannya, untuk dia (terus dan terus) lakukan.
Peristiwa penggamit lidah hati ini terjadi tak lama. Bermula saat Adi Susanto, pria itu, tak sengaja bertemu dengan seorang perempuan baya yang dia sebut nenek.
"Saya tidak mengenal nenek ini, (kami) bertemu saat saya beristirahat di sebuah pasar akan menuju ke Desa Sukamenanti untuk memberikan bantuan kepada korban bencana banjir Way Kanan bersama pengurus Forum CSR Lampung," kisah Adi, disitat dan diakses unggahan media sosial pribadinya, di Bandarlampung, pada Sabtu (8/4/2023).
Keterangan singkat itu menyertai unggahan fotonya saat tengah akan memberikan satu plastik kresek putih berisikan paket donasi kemanusiaan berupa sembako, kepada si nenek yang tak Adi jelaskan rinci identitas mau pun asal muasalnya itu.
Belakangan diketahui bahwa Adi bergegas menyisihkan paket donasi tersebut khusus untuk si nenek. Disela perjalanan Adi dan tim bakti sosial Forum CSR Lampung (FCL), menuju Kampung Sukamenanti, di salah satu kecamatan, di Kabupaten Way Kanan.
Yakni, saat FCL hendak menyerahkan paket donasi tersebut langsung ke warga korban bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang akibat anomali cuaca, menerjang puluhan kampung di daerah aliran sungai yang ada di Way Kanan dari Way Hanakau hingga Sungai Way Kanan (gabungan dari Way Umpu dan Way Besai) beserta puluhan sungai kecil lainnya yang ikut meluap. Pun, di enam kabupaten di Lampung lainnya.
Saat itu, dua hari lamanya, Adi dan tim FCL, berada di Bumi Ramik Ragom pada 21-22 Maret 2023 lalu. "Membersamai bergotong royong memberikan bantuan dari Forum CSR Lampung yang diserahkan secara simbolis kepada Bupati Way Kanan (Raden Adipati Surya) di kantor BPPD Way Kanan dan langsung kepada masyarakat Way Kanan Lampung," terang Adi, saat itu.
Bagi Adi Susanto, Ketua RT di satu RT di Kelurahan Sukadanaham, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung, juga perutusan FCL Lampung di sekaligus Bendahara Umum Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Lampung 2022-2025 besutan dan dibawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung.
Juga, bos perusahaan agensi perjalanan wisata, Adiyatama Tour and Travel sekaligus Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Lampung, selain pengurus DPD Perkumpulan Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung, pengurus KADIN Lampung dan Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Lampung, dan Wakil Ketua IV DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung ini.
Menjadi sebuah pengalaman spiritual hebat bagi Adi, naga-naganya, seperti tersurat dari pengakuannya saat bersua sang nenek.
"Ada ucapan nenek ini menyentak hati saya. 'tetep dadi wong apik yo le'. Saya merasa belum jadi orang baik nek, malu saya nek.
terima kasih nek, sudah diingatkan," pria jebolan S1 Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata (STIP) Bandung 1993 ini mentakziminya.
'tetep dadi wong apik yo Le'. Secara harafiah, dalam terjemahan bebas, kalimat pendek ini dari bahasa Jawa, kurang lebih berarti tetap menjadi orang baik ya "Le"? Ada pun, "Le" ini akronim "Tole", sapaan bagi anak lelaki Jawa.
Beruntungnya Adi, beruntungnya si nenek. Karena kebaikan itu menular, selalu ada jalan untuk menebarnya. Teruslah menebar senyum, teruslah menebar kebaikan, Adi. Ramadan Kareem. (Muzzamil)
#clickinfo
Comments (0)
There are no comments yet