Setelah Kasus Beras Oplosan Terungkap, Pasar Tradisional di Bogor Alami Lonjakan Pembeli
-
Clarissa
- 06 August 2025

Clickinfo.co.id -- Langkah tegas Kementerian Pertanian bersama Satgas Pangan Mabes Polri dalam membongkar praktik pengoplosan beras mendapatkan sambutan positif dari pelaku usaha di pasar tradisional. Salah satunya terlihat di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, yang mencatat peningkatan signifikan jumlah pembeli sejak kasus tersebut diungkap, Selasa (5/8/2025).
Kepala Pasar Leuwiliang, Mulyadi, menyebutkan bahwa masyarakat kini cenderung beralih dari ritel modern ke pasar tradisional. Hal ini didorong oleh kekhawatiran atas kualitas beras kemasan di pasaran serta meningkatnya kepercayaan terhadap pedagang lokal.
“Pasca pemberitaan mengenai beras oplosan, pembeli di pasar tradisional meningkat tajam. Konsumen merasa lebih yakin berbelanja di sini karena mengenal langsung para pedagangnya,” ujar Mulyadi.
Ia menambahkan bahwa hubungan emosional dan kepercayaan antara pedagang dan konsumen di pasar tradisional menjadi faktor utama pergeseran pola belanja masyarakat.
“Pedagang kami sudah lama dikenal warga, sehingga masyarakat merasa aman dan yakin bahwa beras yang dibeli asli dan tidak melalui proses pengoplosan,” jelasnya.
Mulyadi juga menyampaikan apresiasi atas tindakan cepat dan berani Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam membongkar praktik curang yang merugikan masyarakat.
“Langkah Pak Menteri sangat kami apresiasi. Ini bentuk keberpihakan terhadap konsumen kecil dan pelaku usaha lokal yang jujur,” tambahnya.
Salah satu pedagang beras, Haji Pepen (45), mengaku omzet penjualan di tokonya meningkat sejak pengungkapan kasus tersebut. Menurutnya, lonjakan pembeli membawa dampak positif terhadap aktivitas pasar secara keseluruhan.
“Alhamdulillah, sejak ada pengungkapan kasus, pasar jadi lebih ramai. Banyak pelanggan baru yang sebelumnya belanja di supermarket, kini belanja ke kios kami,” ungkapnya.
Kasus ini tidak hanya berdampak pada peningkatan penjualan di pasar tradisional, tetapi juga memicu evaluasi publik terhadap rantai distribusi pangan nasional. Pemerintah diharapkan terus memperkuat pengawasan agar praktik curang seperti ini tidak terulang.
Comments (0)
There are no comments yet