
Selamat Berkonferensi, NU Lampung!
Clickinfo.co.id, KOTA METRO - Adalah forum permusyawaratan tertinggi cabang pengurus tingkat provinsi, organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di dunia, Konferensi Wilayah XI Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Lampung, resmi digelar di kampus Universitas Ma’arif Lampung (Umala), Kota Metro, pada 29-30 Juli 2023.
Konferwil XI NU Lampung 2023, membahas hal strategis 'baprogja', bakal program kerja organisasional segenap pengampu amanat pengurusan Pengurus Wilayah NU (PWNU) Provinsi Lampung masa khidmat 2023-2028, empat kelompok besar, hasil musyawarah penyusunan.
Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) Prof Dr KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, sekaligus membuka acara Konferwil XI NU Lampung 2023, hadir didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Dr KH Syaifulloh Yusuf alias Gus Ipul.
Pada 9 Maret, duet ini bereaksi merespons 'penaikan suhu' organisasi, terkait dinamika jelang gelaran Konferwil XI NU Lampung, yang disampaikan secara tertulis oleh Pengurus Cabang NU (PCNU) di Lampung ditujukan kepada PBNU, lalu ditindaklanjuti oleh Gus Yahya-Gus Ipul dengan terbitkan surat arahan.
Saat itu, PBNU melayangkan surat Nomor 587/PB.03/A.I.03.44/99/03/2023 tertanggal 16 Sya’ban 1444 H/09 Maret 2023 M, perihal Arahan Terkait Pelaksanaan Konferensi Wilayah XI Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung, ditujukan kepada PWNU Lampung, ditandatangani keduanya, ditembuskan ke Rais ‘Aam PBNU dan PCNU se-Lampung.
Surat arahan ini tegas lugas. Ditegaskan, penyelenggaraan konferensi yang tidak sesuai ketentuan peraturan masuk kategori ilegal.
Tersebut, "Segala bentuk kegiatan terkait penyelenggaraan Konferensi Wilayah XI Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung yang tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang berlaku adalah ilegal, dan berakibat tidak sahnya pelaksanaan Konferensi dan seluruh hasilnya,” lugas Ketum Yahya Cholil Staquf di surat itu.
Surat 587 itu menyebut serta, satu ketentuan terkait Peraturan PBNU Nomor 1/XIl/2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konferensi dalam Perkumpulan Nahdlatul Ulama, penyelenggaraan Konferensi Wilayah, dan Konferensi Cabang/Cabang Istimewa.
Informasi, di Pasal 5 ayat 1 dan 2 Peraturan PBNU Nomor 1/XIl/2022 disebut, "Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang/Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama menyampaikan surat permohonan persetujuan pelaksanaan Konferensi yang ditandatangani oleh Rais, Katib, Ketua dan Sekretaris sesuai tingkat kepengurusan."
"Surat tersebut harus disampaikan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pelaksanaan Konferensi."
Dari bunyi poin 2 surat arahan, diketahui sampai awal Maret 2023, PBNU belum menerima surat permohonan persetujuan pelaksanaan Konferwil XI NU Lampung beserta dokumen terkait penetapan tanggal tempat pelaksanaan Konferensi.
Oleh karenanya, PBNU mengarahkan agar tahapan penyelenggaraan Konferwil XI NU Lampung yang (saat itu) sedang berjalan agar dilaksanakan secara tertib sesuai ketentuan Peraturan PBNU yang berlaku.
Karteker
Sebulan kemudian PBNU kembali layangkan surat, kali ini Surat Keputusan PBNU Nomor 190/PB.01/A.11.01.44/99/04/2023 tertanggal 22 Ramadhan 1444 H/13 April 2023 M perihal Karteker Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung.
Terungkap, SK ini merupakan keluaran hasil Rapat Tanfidziyah PBNU pada 7 April 2023 di Lantai 8 Gedung PBNU, Jl Kramat Raya 164, Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, membahas pembenahan struktur PWNU Lampung, memutuskan membentuk kepengurusan Karteker, dan mengesahkan kepengurusan Karteker PWNU Lampung sampai akhir masa tugas 13 Oktober 2023.
SK ditandatangani lengkap Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib ‘Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf.
Poin penting lain 'bidan' lahir SK ini, yakni berdasar Keputusan Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU pada 21 Ramadhan 1444 H/12 April 2023 M, memperhatikan berakhirnya masa khidmat PWNU Lampung 2018-2023 yakni pada 10 April 2023.
Terbitnya SK Karteker, sekaligus mencabut SK PBNU Nomor 223.b/A.11.04.d/ 12/2022 tanggal 10 Jumadal Ula 1444 H/5 Desember 2022 M tentang Pengesahan SK PWNU Provinsi Lampung Antar Waktu Masa Khidmah 2022-2023 dan membubarkan pengurusnya dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya.
PBNU menugaskan Karteker melaksanakan tugas-tugas PWNU Lampung berpedoman kepada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Peraturan Perkumpulan dan Peraturan PBNU berlaku di lingkungan NU serta petunjuk dari PBNU.
"Melaksanakan Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung paling lambat 6 (enam) bulan ke depan dan melaporkan hasilnya kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” titah SK.
Lantas, siapakah nahkoda Karteker? Nama dia berseliweran di paragraf demi paragraf konten pemberitaan media massa Lampung praktis condong sering sepekan ini.
Dialah Kiai Haji Amin Said Husni, sehari-hari Wakil Ketua Umum PBNU Bidang Kurasi dan Pengendalian Program, yang dipercaya menjadi Ketua Karteker PWNU Lampung.
Amin Said tak sendiri, didampingi enam tokoh penting, personil lainnya. Yakni, Wakil Ketua KH Muhyiddin Thohir, Sekretaris H Ahmad Syarif Munawi, dan empat anggota Karteker, yaitu Prof H Alamsyah, Dr Safari Daud, Sholihin, dan Prof Ruslan Abd Ghofur.
Konsolidasi perdana, dalam sebuah rapat pertemuan dengan seluruh Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PCNU se-Lampung, di kantor PWNU Lampung, Jl Cut Meutia 28, Kelurahan Gulak Galik, Telukbetung Utara, Bandarlampung beberapa waktu lalu, Amin menguak rencana Konferwil akhir Juli 2023.
“Direncanakan akan dilaksanakan pada akhir Juli 2023 mengingat musim haji menyita banyak kesibukan kita semua,” sebut dia lengkap dalih rasional, seraya meminta kerja sama PCNU se-Lampung menyukseskan, berharap Konferwil dapat berjalan lancar.
"Dan riang gembira,” ujar Amin Said Husni, seperti diwartakan jurnalis NU Lampung Online, Muhammad Faizin, dikutip.
Cek di almanak, berkebetulan bertepatan pula peringatan HUT Kejaksaan Agung RI (Hari Adhyaksa) juga HUT ke-27 PRD, pada 22 Juli 2023 lalu Ketua Karteker PWNU Lampung Amin Said Husni dan Sekretaris HA Syarif Munawi menerbitkan surat PWNU Lampung Nomor 24/PW/A.I.01/07/2023 hal Materi Pokok-Pokok Program Kerja Wilayah PWNU Lampung Masa Khidmat 2023-2028.
Berdasarkan lampiran surat ini, penguatan media publikasi dan filantropi akan jadi poin penting bahasan Konferwil XI NU Lampung.
Anggota Karteker PWNU Lampung Prof H Alamsyah, selaku Ketua Panitia Konferwil XI NU Lampung 1444/2023 merincikan empat kelompok besar, penjabaran misi yang ada, program kerja PWNU Lampung 2023-2028.
"Terdiri atas empat, pertama, penataan dan pengembangan perkumpulan; kedua, pengembangan keagamaan; ketiga, pengembangan pelayanan jama’ah; keempat, pengembangan jaringan kerja sama kelembagaan,” sebut Prof Alam, sapaannya, pada Minggu 23 Juli lalu.
NU Lampung Online, sebagai media ofisial PWNU Lampung yang banyak jadi rujukan publik begitu pun media massa Tanah Air, meneduhkan insight khusus seputar bakal dijadikannya penguatan media publikasi NU Lampung sebagai salah satu primadona program mendatang yang bakal dieksekusi.
Antara lain, dalam bentuk penataan dan pengelolaan situs resmi NU Lampung, penerbitan Media Informasi NU Lampung, publikasi kegiatan organisasi melalui media massa cetak dan elektronik, perkuatan publikasi pemikiran Nahdlatul Ulama dalam bentuk penerbitan Buku Khutbah Jum'at, Idul Fitri dan Idul Adha, penerbitan buku hasil Bahtsul Masa’il, penerbitan Buku Panduan Amaliyah Yaumiyah NU, dan penerbitan buku anekdot/humor ala NU.
Konferwil juga akan membahas penguatan pembangunan citra NU secara kelembagaan mau pun para tokohnya.
Yang meliputi, membangun opini dan kontra opini melalui media massa, mengorbitkan tokoh dan kader NU sesuai kompetensi, menjalin kerja sama strategis dengan pihak TV lokal merancang acara NU seperti Road to Pesantren, Dialog Kiai-Santri, dan sejenisnya.
Lalu, "membangun kepedulian jamaah NU untuk mengakses situs-situs NU (satu kali satu klik situs NU), dan mengembangkan program 1 hari 1 kali klik situs web NU pada lembaga-lembaga dan Badan Otonom NU," terang Prof Alam.
Ada lagi, Prof? "Konferwil akan membahas penguatan untuk mengkoordinasi, menjalin komunikasi dan/atau silaturahim intensif dengan pondok pesantren induk di wilayah, yang punya peran penting dalam sejarah NU yang ditandai dengan menyelenggarakan kegiatan atau halaqah dengan melibatkan pondok pesantren tersebut,” terang dia.
Masih bersama Prof Alam, selain penguatan media publikasi, Konferwil Umala 29-30 Juli ini, juga akan membahas tuntas penguatan program sektor ekonomi dan keuangan, pendidikan, dan keagamaan. Kesemuanya dibahas dalam sidang Komisi Organisasi.
Di sidang ini, pengurus tanfidziyah (ketua dan sekretaris) akan jadi peserta sidang, dan menyepakati program kerja Konferwil.
“Program penguatan ekonomi dan keuangan NU, dengan membangun BUMNU (Badan Usaha Milik NU, red) di tingkat cabang atau wakil cabang, dan diturunkan ke ranting dan anak ranting dalam bentuk mengembangkan usaha-usaha bisnis warga NU,” urai Alam, menyebut ini program berkolaborasi dengan lembaga lain atau BUMN, wujud pelaksanaan nota kerja sama PBNU dan berbagai lembaga tingkat pusat.
Filantropi melalui penggalangan dana (fundrising), adalah sektor lain yang bakal diperkuat. "Ini juga untuk menindaklanjuti kerja sama teknis dengan pihak lain yang telah melakukan Nota Kesepahaman dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama," dedah dia.
Khusus penguatan ini, akan dilakukan peningkatan kesadaran berwakaf, bersedekah dan berzakat melalui optimalisasi peran Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah NU (LAZISNU), dan Lembaga Wakaf dan Pertanahan NU (LWPNU).
"Penguatan juga akan dilakukan dengan pengembangan Dana Abadi NU dalam bentuk penyertaan modal dan pengelolaan investasi," pungkas Prof Alam, Ketua Panitia Pelaksana Konferwil XI NU Lampung 2023 mendampingi Ketua Karteker PWNU Lampung, KH Amin Said Husni.
Pengingat, seperti dikisahkan Fadilasari, Ketua Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Lampung, sekaligus penulis
buku Sejarah dan Pertumbuhan NU di Lampung, dalam bedah buku itu di kantor redaksi NU Online, Jakarta, 8 Januari 2022, pertumbuhan NU di Lampung mengandung adanya keterkaitan kuat dari para ulama di Lampung dengan ulama di Pulau Jawa, khususnya Banten, merintis NU di Lampung.
"Karena waktu itu ada ulama dari Banten ditugaskan menyebarkan Islam di Lampung yang menyebarkan paham Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) dan itu klop dengan Kiai Fadil Amin yang ditugaskan mendirikan NU di Lampung (kala itu Sumatera bagian Selatan). Lalu mereka berkolaborasi," ujar Fadilasari, mengisahkan.
Pewarta NU Online, Kendi Setiawan, secara ilustratif menyebutkan, untuk mengungkap nama-nama Ketua PWNU Lampung sejak Pemerintah Indonesia membentuk Provinsi Lampung tahun 1964, bukanlah hal sulit.
Namun, bagaimana NU masuk di Lampung sejak mulanya, jadi tantangan yang lantas dipilih untuk ditulis dalam sebuah buku, buku yang lahir sejak riset mula 2016 hingga terbit buku Sejarah dan Pertumbuhan NU di Lampung karya Fadilasari, aktivis 1998 ini, mantan aktivis pers LPM Republica FISIP Unila dan LPM Teknokra Unila, koresponden Majalah Tempo, Koran Tempo, dan MetroTV.
Terungkap, pendirian NU di Lampung pada era 1930-an juga tidak terlepas dari 'mandat' Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari secara langsung kepada salah satu santrinya.
Menurut Fadilasari, untuk memahami perkembangan NU pada masa lalu, seperti mungkin di daerah lainnya tidaklah seperti kepengurusan cabang saat ini yang berbasis kabupaten.
"Mulanya ada enam cabang NU di Lampung yaitu NU Cabang Tanjung Raja, NU Cabang Menggala, NU Cabang Krui, NU Cabang Sukadana, dan NU Cabang Telukbetung. Hingga pada 1986, terdapat 15 cabang NU di Lampung, padahal hanya ada tiga kabupaten dan satu kotamadya di Lampung kala itu," imbuhnyi menceritakan, proses penulisan buku dimulai pada 2016, saat Aryanto Munawar, Sekretaris Tanfidziyah PWNU Lampung saat itu, menugasi ia untuk menuliskan sejarah NU Lampung.
Pengingat lainnya, Lampung juga baru ukir sejarah dalam perjalanan NU, sejarah kelima provinsi luar Jawa sahibul hajat, berdasar hasil penetapan Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar NU, sebagai tuan rumah penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU 2020 bertema raya "Satu Abad NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Peradaban Dunia", 22-25 Desember 2021, pembukaannya dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Prof HC KH Ma'ruf Amin, di Pondok Pesantren Darussa'adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021).
Saat mana happy ending dengan terpilihnya duet KH Miftahul Akhyar sebagai Rais Aam, Prof Dr KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketum PBNU masa khidmat 2021-2026.
Saat mana, sebangun optimisme khas budaya pengharapan, bahwa NU kini kedepan, diyakini jutaan rakyat, tetap bagian solusi umat.
Hari ini, Kota Metro, sejenak menghijau. Selamat berkonferensi, NU Lampung! (Muzzamil)
Comments (0)
There are no comments yet