Sambut Bulan Ramadhan, Ketua DPD BKPRMI Kota Palembang Berikan Tips Agar Anak Berlatih Beribadah Sejak Dini

Sambut Bulan Ramadhan, Ketua DPD BKPRMI Kota Palembang Berikan Tips Agar Anak Berlatih Beribadah Sejak Dini
Ket Gambar : (Clickinfo.co.id/Nopi)

Clickinfo.co.id, Palembang -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) Kota Palembang HM Ifan Fahriansyah, M.Kes memberikan tips agar anak-anak taat beribadah.

HM Ifan Fahriansyah, M.Kes mengatakan, ibadah itu tentunya ada tingkatannya. Ada sebagian yang menganggap itu adalah suatu kewajiban. Kalau menganggap ibadah adalah kewajiban maka menjadi beban. 

“Tapi kalau kita menganggap ibadah adalah kebutuhan maka menjadi ringan. Rasulullah Nabi Muhammad SAW itu salat sampai kaki bengkak. Saat ditanya oleh Aisyah, “Ya Rasulullah bukankah engkau setelah diampuni dosamu yang lampau dan yang akan datang”. Kemudian Rasulullah menjawab “Tidakkah seharusnya sebaiknya Bersyukur kepada Rabbku". Jadi tingkatan berikutnya setelah karena kebutuhan. Ketiga karena cinta, yang paling puncak adalah rasa syukur. Artinya mendidik anak itu yang pertama adalah membangun rasa cinta kepada Allah dan Rasul Nabi Muhammad SAW," ujarnya saat diwawancarai, Senin (26/ 2/2024).

Ifan menjelaskan, untuk membangun rasa cinta pada Allah dan Rasul. Makanya harus dikenalkan dengan Allah dan Rasul. Kedua tentang membangun pemahaman tentang ibadah itu kita pahamkan bahwa ibadah ini kewajiban tapi juga sekaligus adalah kebutuhan yang banyak manfaatnya bagi kita. Contohnya dalam surah 13 ayat 28 yang artinya :yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingat, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.

Selain itu, Surat Al Ankabut Ayat 45 yang artinya: Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepada Anda (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. 

Kemudian, dengan sedekah dapat membuka pintu rezeki dan seterusnya. Sehingga anak-anak itu termotivasi untuk beribadah.

“Puasa itu melatih anak untuk bersabar untuk menyelami bagaimana anak-anak dhuafa dan anak-anak lain menahan lapar. Dan juga tentunya ini sehat. Jadi menjelaskan bahwa puasa itu menyehatkan. Pemahaman ini sudah dimulai dibangun. Selain memang mereka harus mengetahui bahwa meninggalkan kewajiban itu ada konsekuensi yaitu hukuman dari Allah dan melaksanakan kewajiban itu juga ada pahala ganjaran pahala yaitu surga,” katanya. 

Jadi sambung Ifan, memang perlu keteladanan. Orang tua harus menjadi tauladan. Jadi jika mengajak anak, maka orang tua harus ikut serta.

"Saat ini menjelang Bulan Ramadhan susananya adalah hikmat, auranya adalah aura ibadah. Jadi momentum ini sebenarnya anak-anak itu sudah tergiring juga untuk beribadah. Karena masjid mulai penuh dengan anak-anak tentunya membuat rasa senang bagi mereka. Jangan memarahi anak-anak di masjid tapi meredam mereka," ucapnya.

Ifan menjelaskan, untuk memotivasi anak agar rajin beribadah juga bisa dengan memberikan hadiah. Misal kalau berpuasa satu hari, atau seminggu atau puasa sebulan penuh itu bisa diberikan hadiah. Itu salah satu contohnya.

"Anak-anak bisa dibor atau diajari menikmati sedini mungkin. Saya sempat kaget luar biasa, ada anak yang balita yang sudah diajak puasa oleh ibunya. Itu luar biasa, bahkan saya sempat bertanya dengan ibu. Apakah tidak apa-apa karena anak-anak butuh minum yang banyak dan butuh cairan. Dan ibunya menjawab ini sudah tahun kedua anaknya berpuasa dan anaknya anteng-anteng saja," tuturnya.

"Tapi ukuran ibadahnya itu adalah akil baligh, disaat sudah sempurna akalnya. Maka dikenai kewajiban tapi sebelum itu namanya berlatih ibadah, dengan belajar mengaji sedini mungkin mengenalkan huruf hijaiyah. Mengajarkan anak-anak mengaji itu sedini mungkin dan mengajarkan anak-anak salat itu sedini mungkin , bahwa shalatnya konsentrasinya hilang baru takbir baca sedikit terus oleh kiri skema itu tidak masalah. Misalnya, cucu Rasul yaitu Hasan dan Husain ketika Rasulullah shalat.

Dan kisah yang paling terkenal adalah ketika Hasan dan Husain naik ke punggung Rasulullah ketika sedang shalat. Abu Hurairah menuturkan, suatu ketika kami sholat Isya bersama Rasulullah. Saat sujud, Hasan dan Husain naik ke punggung beliau. Saat bangkit, beliau meraih keduanya yang ada di belakang dengan lembut, lalu meletakkan keduanya secara perlahan. Saat kembali sujud, keduanya kembali naik ke punggung beliau. Seusai sholat, beliau menempatkan keduanya di pangkuan paha beliau. (HR Al Hakim).

Islam itu sangat indah, anak-anak tidak dimarah karena sangat humanis itu contohnya ketika rasulullah mengajarkan kepada kita bagaimana mengajarkan anak-anak. Kita juga bisa melihat kisah Islamnya Ali sahabat rasul paling kecil. Ali sering melihat ibadah Rasulullah makanya dia tertarik dan masuk Islam ketika sering melihat ibadah Rasulullah dan Siti Khodijah. Maka Ali bertanya seputar Islam, hingga akhirnya Ali masuk Islam," paparnya.

Selain itu, sambung Ifan, pengaruh lingkungan yang baik itu sangat besar sekali. Makanya Ramadhan lingkungan yang baik. Jadi semua orang semangat beribadah maka ini tarikannya kuat bagi anak-anak dan mumpung Ramadhan.

"Harapannya setelah Ramadan 30 hari ini, setelahnya ada pembiasaan atau ada kebiasaan baru. Contohnya orang yang jarang membaca Quran tiba-tiba membaca Quran saat Ramadan. Mudah-mudah pasca Ramadhan menjadi rajin membaca Quran. Orang yang belum biasa menjadi terbiasa, atau mungkin yang tidak punya target selesai Ramadhan dia punya target misalnya sehari minimal 1 juz," bebernya.

"Saya menghimbau dan berharap kepada orang tua untuk keteladanan yang pertama bagi anak-anaknya untuk beribadah. Kedua mengajak anak-anaknya untuk beribadah di masjid. Tolong bagi orang tua untuk bijak, dengan tidak memarahi mereka. Karena usia anak-anak belumlah mengerti tentang norma-norma dan mereka belum diwajibkan kewajiban hanya pembiasaan. Ini perlu sekali karena kalau mereka dimarahi dan mereka trauma dengan masjid maka besok-besok tidak ada lagi anak-anak yang remaja bahkan orang tua yang nanti shalat karena putusnya generasi ini, generasi yang mencintai masjid ini putus gara-gara kita tidak paham, tidak bijak dalam mengarahkan anak-anak. Jadi contoh sederhana lihatlah bagaimana Rasulullah terhadap Hasan dan Husain cucunya dalam mendidik mereka dalam beribadah,” tutur Ifan.

*BKPRMI Kota Palembang Menggelar Berbagai Kegiatan di Bulan Ramadhan*

Lebih lanjut Ifan menjelaskan, pada bulan Ramadhan BKPRMI akan menggelar berbagai kegiatan.

“Insya Allah di bulan ini beberapa kecamatan sedang melakukan Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) tingkat kecamatan. Beberapa kecamatan sudah selesai dan beberapa kecamatan sedang akan berlangsung sampai ke Ramadhan,” katanya 

“Tentunya kita ada target persiapan Ramadhan dalam rangka menyambut Ramadhan memperkuat semangat dan tentunya mengingatkan kembali untuk kemudian amalan utama dalam Ramadhan. Serta nanti rencana di bulan Ramadhan kita mengadakan kegiatan 1 hari 10 juz. Kita akan mengumpulkan ustad dan ustadzah dan beberapa santri dengan kegiatan 1 hari kita baca Quran 10 juz. Mudah-mudahan nanti terealisasi syukur-syukur nanti ada rezeki kita langsung buka bersama buka puasa bersama dan ditutup di masjid," ucapnya.

"Selamat menunai ibadah puasa. Mudah-mudahan Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan yang paling berkesan dibandingkan yang lalu dan Allah golongkan kita menjadi hambanya yang beruntung. Karena hari ini lebih baik dari kemarin, dan besok lebih baik dari hari ini," tutupnya. (Nopi)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment