Sakit Kanker, Darah Tinggi Hingga Tumor Berobat Saja di Toko Obat Irian 2 Bandar Lampung

Sakit Kanker, Darah Tinggi Hingga Tumor Berobat Saja di Toko Obat Irian 2 Bandar Lampung
Ket Gambar : (Clickinfo.co.id)

Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - Toko obat irian 2 Lampung, merupakan toko obat legendaris yang terkenal sejak era tahun 1967 silam di Bandar Lampung.

Menariknya, praktek medis yang diterapkan di toko obat irian 2 itu menggunakan media urat nadi.

Pada saat itu, toko irian dijalankan oleh Sinshe Apiu yang kini diteruskan oleh putra kandungnya yakni, Sinshe Asiong atau yang dikenal dengan William Luhendo.

Adapun lokasi toko obat Irian 2 berada di 2 Jalur Korpri atau tepatnya di jalan Rya Cudu, C8 no 1 samping perum korpri raya Sukarame, Bandar Lampung.

Sinshe Asiong owner toko irian 2 Lampung yang juga putra dari Sinshe Apiu menjelaskan sejarah singkat perjalanan tokonya.

"Toko obat irian ini telah dijalankan oleh papa saya sejak tahun 1967 dan pada tahun 2008 seluruh metode pengobatan hingga meracik obat itu diturunkan ke saya hingga saat ini," kata, William Luhendo Kamis (14/12/2023).

Lebih lanjut ia mengtakan, toko obat irian 2 menyediakan ramuan rempah herbal tradisional Cina bukan hanya untuk penyakit saja. Tapi jg menyediakan ramuan rempah untuk buat sup Ayam obat dan minuman Liangteh untuk panas dalam.

Terkait racikan obat yang digunakan menurutnya, menggunakan rempah-rempah asli pilihan yang berasal dari wilayah Tiongkok. 

Ia juga mengatakan seluruh obat diracik oleh ia bersama istrinya Sinshe Silvie KIM.

"Selain obat racikan kami juga menyediakan jamu serta obat kemasan," ujarnya.

Sinshe Silvie KIM mengatakan obat-obat yang diracik semuanya mengunakan bahan herbal sesuai dengan penyakit pasien.

"Mayoritas obatnya dari tiongkok tapi beberapa juga ada di Indonesia seperti jahe, daun-daunan, rempah-rempah dan kami racik berdasarkan penyakit pasien," kata Sinshe Silvie KIM.

Mengenai proses pengecekan kesehatan melalui urat nadi dijelaskannya ada metode khusus.

"Jadi konsultasi dan pengecekan kesehatan di Irian 2 itu gratis, saya cek dengan cara meraba urat nadi, di dalam nadi arteri terdapat 29 jenis urat nadi diantaranya nadi panjang, pendek, longgar, sempit dan lain hal sebagainya dari situlah saya bisa mendiagnosis penyakitnya apa," ungkap Sinshe Asiong.

Ia mengaku metode pengecekan urat nadi didapat dari turun temurun dan ada proses belajar secara rutin.

"Prosesnya panjang dan rutin saya merupakan salah satu penerus papa saya, Sinshe Apiu yang terkenal dengan pengobatan melalui urat nadi," ungkap William Luhendo.

Disinggung terkait pasien seperti apa kepuasan pasien setelah dilakukan pengobatan di toko obat irian 2, William mengatakan memiliki pengalaman haru ketika ia berhasil menyembuhkan pasien.

"Sejauh ini banyak yang sembuh, toko obat irian 2 ini terkenal dengan penyembuhan kanker, batu ginjal, setruk, lambung, patah tulang, sarap kejepit, luka operasi, kista dan banyak penyakit ditemukan sehari-hari dan rata-rata berhasil sembuh," tuturnya.

"Contoh, seperti obat pengering luka opresai yang kami sediakan, setelah tiga hari diminum pasti kering lukanya, termasuk gumpalan darah di kepala kita ada racikan sendiri dan itu bisa melancarkan darah selama satu malam tidak perlu operasi," sambung dia.

Terkait biaya pengobatan menurutnya jika hanya konsultasi pengecekan nadi itu gratis.

Namun, untuk harga obat dan ramuan relatif mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 9 juta.

"Kami sediakan paket untuk satu minggu, hingga satu bulan harga paket satu minggu mulai dari Rp 300 ribu dan ketika prosesnya lama bisa mencapai Rp 8-9 juta," kata dia.

Terkait efek samping obat herbal iya memastikan obat herbal tidak ada efek samping.

Ia juga mengaku toko obat irian 2 akan memberikan inovasi-inovasi pada awal tahun 2024 mendatang.

"Sejauh ini kita lakukan konsul gratis, antar obat gratis, dan pelayanan pesan antar bayar di rumah. Ke depan saya ingin adakan alat pemeriksaan dari kuantum kemudian saya juga akan menyediakan akupuntur dari biji magnet dan akan kami mulai di awal tahun 2024," pungkasnya. (Red)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment