Perselingkuhan Lurah di Bandarlampung Terbongkar, Jurnalis Diusir Kasar

Perselingkuhan Lurah di Bandarlampung Terbongkar, Jurnalis Diusir Kasar
Ket Gambar : DY, seorang oknum lurah di Bandarlampung, kini menjadi sorotan publik setelah tersandung skandal perselingkuhan dan tindakan tidak pantas terhadap jurnalis. Foto: Istimewa

Clickinfo.co.id - DY, seorang oknum lurah di Bandarlampung, kini menjadi sorotan publik setelah tersandung skandal perselingkuhan dan tindakan tidak pantas terhadap jurnalis. 

Skandal ini terungkap ketika DY diduga berselingkuh dengan seorang pria berinisial PD.

Sebelumnya, pada Kamis, 17 Mei 2024, awak media dari Clickinfo mendatangi DY untuk meminta konfirmasi terkait isu perselingkuhan yang beredar luas di masyarakat. 

Namun, bukannya memberikan penjelasan, DY justru memperlakukan jurnalis dengan kasar. 

DY menggunakan struktur kelurahan, seperti RT dan Linmas, untuk mengusir jurnalis Clickinfo dari kantor lurah.

"Dalam interaksi tersebut, DY memaki-maki kami dengan kata-kata kasar seperti ANJ…," ungkap Novis, jurnalis dari Clickinfo. 

Tindakan ini tentu bertentangan dengan UU Pers No 40 tahun 1999 yang melindungi kerja jurnalistik.

Sementara, Suami DY, Ahmad Kosasih, yang merasa nama baiknya tercemar, telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. 

Laporan tersebut terdaftar dengan nomor: LP/B/605/IV/2024/SPKT/Polresta Bandar Lampung/Polda Lampung/2024 pada tanggal 25 April 2024. 

Saat ini, kasus pencemaran nama baik ini sedang ditangani oleh penyidik.

Selain tindakan kasar, DY juga mengambil dan menahan identitas para jurnalis berupa fotokopi surat tugas, KTA, dan KTP.

"Untuk apa oknum lurah tersebut menahan identitas wartawan meskipun hanya fotokopian," tanya Novis.

Kasus ini pun semakin memperburuk citra DY sebagai pejabat publik. 

Selain dugaan perselingkuhan, tindakan DY terhadap jurnalis menunjukkan sikap tidak kooperatif dan tidak menghargai profesi jurnalis yang dilindungi oleh undang-undang.

Pihak kepolisian diharapkan dapat segera menindaklanjuti laporan ini dengan melakukan penyelidikan yang menyeluruh dan transparan. 

Agar kasus ini bisa segera menemukan titik terang dan keadilan dapat ditegakkan. 

Skandal ini juga menjadi pengingat pentingnya integritas dan etika bagi pejabat publik dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. (Novis)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment