Perempuan Pejuang Demokrasi Protes Hasil Seleksi KPU Lampung

Perempuan Pejuang Demokrasi Protes Hasil Seleksi KPU Lampung
Ket Gambar : Sejumlah perempuan yang telah mengikuti seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi menyatakan kekecewaannya terhadap hasil akhir seleksi. Foto: Istimewa

Clickinfo.co.id - Perempuan Pejuang Demokrasi protes hasil seleksi KPU Lampung, tuntut transparansi tes kesehatan.

Sejumlah perempuan yang telah mengikuti seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi menyatakan kekecewaannya terhadap hasil akhir seleksi. 

Mereka memprotes keputusan Tim Seleksi yang dinilai tidak memenuhi ketentuan afirmasi 30% keterwakilan perempuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Wirdayati, salah satu peserta seleksi yang juga merupakan pejuang demokrasi, menyampaikan kekecewaannya secara langsung. 

"Kami kecewa atas keputusan yang diambil tim seleksi, di mana keterwakilan perempuannya tidak sesuai dengan undang-undang," tegasnya pada Kamis, 19 September 2024.

Dari 108 calon yang lolos seleksi administrasi, hanya 18 orang yang berjenis kelamin perempuan. Lebih mengejutkan lagi, pada pengumuman 14 besar, hanya satu nama perempuan yang tersisa. 

Hal ini memicu pertanyaan besar mengenai komitmen Tim Seleksi dalam mewujudkan prinsip kesetaraan gender dalam penyelenggaraan pemilu.

"Kami meminta agar Tim Seleksi membuka hasil tes kesehatan secara transparan," lanjut Wirdayati. 

Pernyataan ini merujuk pada alasan yang disampaikan oleh anggota Tim Seleksi, Moelyono, yang menyatakan bahwa hanya satu perempuan yang dinyatakan lolos tes kesehatan.

"Pernyataan ini sangat janggal dan tidak dapat diterima. Kami meminta penjelasan yang jelas mengenai hasil tes kesehatan kami," tegasnya.

Para perempuan pejuang demokrasi ini merasa bahwa hak mereka untuk mendapatkan informasi mengenai hasil seleksi telah dilanggar. 

Oleh karena itu, mereka tidak akan ragu untuk mengambil langkah hukum jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

"Ini adalah perjuangan kami untuk mendapatkan keadilan dan kesetaraan. Kami tidak akan berhenti sampai suara kami didengar," tegas Wirdayati.

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment