Ket Gambar : 25 keluarga di Pekon Way Suluh, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat menerima BLT-DD Tahap I Tahun 2024. Foto: Istimewa

Clickinfo.co.id - Peratin Way Suluh aalurkan BLT-DD Rp900 ribu per KPM.

Kabar gembira datang bagi 25 keluarga di Pekon Way Suluh, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat. 

Pada Jumat, 14 Juni 2024, mereka menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahap I Tahun 2024. 

Penyaluran bantuan ini dilakukan di Balai Pekon setempat dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Peratin Way Suluh, Al Khidri, perwakilan dari kecamatan Krui Selatan, Pendamping Desa, Lembaga Himpunan Masyarakat Pekon (LHP), Babinsa, Babinkamtibmas, Tokoh Adat, Tokoh Agama, dan tentunya para penerima manfaat.

Dalam sambutannya, Peratin Al Khidri menjelaskan bahwa tujuan program BLT-DD ini adalah untuk membantu keluarga yang tidak mampu dan terdampak secara ekonomi. 

Bantuan tahap pertama ini diberikan kepada 25 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Miskin Ekstrim dengan nominal Rp900 ribu per KPM. 

Bantuan ini ditujukan untuk 3 bulan, yaitu April, Mei, dan Juni, dengan rincian Rp300 ribu per bulan.

Lebih lanjut, Peratin Al Khidri menekankan bahwa penetapan KPM dilakukan melalui Musyawarah Desa dan penjaringan yang cermat, dengan memastikan bahwa mereka benar-benar masuk dalam kategori miskin ekstrim dan layak menerima bantuan. 

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2023 tentang Petunjuk Operasional atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2024, yang mewajibkan alokasi BLT-DD minimal 25%.

Peratin Al Khidri berharap bantuan BLT-DD ini dapat meringankan beban ekonomi keluarga penerima manfaat, khususnya di Pekon Way Suluh. 

Dia berpesan agar bantuan ini digunakan dengan bijak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Penyaluran BLT-DD ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah desa dalam membantu masyarakat yang kurang mampu. 

Diharapkan dengan bantuan ini, mereka dapat hidup lebih sejahtera dan terbantu dalam menghadapi kesulitan ekonomi. (Nurman)