
Clickinfo.co.id - Ratusan pekerja outsourcing di RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM) menggelar aksi demonstrasi pada Senin, 3 Maret 2025.
Mereka memprotes pemotongan gaji yang diduga tidak wajar dan dugaan pungutan liar dalam proses perekrutan.
Dilansir dari Atmosfirnews.id, sekitar 150 pekerja dari PT. ASC dan PT. GMS turun ke jalan menyuarakan keluhan mereka.
"Kami bekerja keras, tapi gaji kami dipotong tanpa alasan jelas. Ini tidak adil," ujar seorang demonstran.
Selain pemotongan gaji, para pekerja juga mengungkapkan adanya dugaan pungutan liar dalam proses perekrutan tenaga kerja di PT. GMS.
Menurut mereka, calon pekerja dipaksa membayar Rp3,5 juta sebagai biaya administrasi agar bisa diterima sebagai office boy (OB).
"Kami butuh kerja, tapi malah diminta bayar jutaan rupiah dulu. Ini jelas tidak masuk akal," ungkap seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya.
Direktur RSUD Abdul Moeloek, dr. Lukman Pura, Sp.PD, K-GH, MHSM, memberikan tanggapan melalui pesan WhatsApp kepada awak media, Rabu, 5 Maret 2025.
Ia menjelaskan bahwa pihak RSUDAM telah memberikan teguran kedua kepada penyedia jasa kebersihan terkait permasalahan ini.
"Sudah dilakukan teguran kedua terhadap penyedia jasa kebersihan tersebut. Tidak semua perusahaan melakukan hal ini, hanya salah satu dari tiga penyedia," tulis dr. Lukman Pura.
Ia menambahkan, mekanisme penyelesaian masalah ini sudah ada dan sedang menunggu waktu pelaksanaan.
"Mekanismenya sudah ada dan menunggu waktu saja, mekanisme yang disepakati. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan tindak lanjuti," tutupnya.
Comments (0)
There are no comments yet