Ketua LSM DPP EMPPATI Ungkap Dugaan Penyimpangan di SMAN 1 Blambangan Umpu

Ketua LSM DPP EMPPATI Ungkap Dugaan Penyimpangan di SMAN 1 Blambangan Umpu
Ket Gambar : Ketua Umum LSM DPP EMPPATI RI Djalal Hafidz bersama puluhan wartawan mendatangi SMAN 1 Blambangan Umpu, Waykanan, pada Rabu, 24 Juli 2024, untuk mengusut dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Foto: Istimewa

Clickinfo.co.id - Ketua LSM DPP EMPPATI ungkap dugaan penyimpangan di SMAN 1 Blambangan Umpu.

Ketua Umum LSM DPP EMPPATI RI Djalal Hafidz bersama puluhan wartawan mendatangi SMAN 1 Blambangan Umpu, Waykanan, pada Rabu, 24 Juli 2024, untuk mengusut dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh pihak sekolah. 

Kedatangan mereka dipicu oleh laporan dari seorang siswi yang merasa dihalang-halangi untuk bersekolah di SMAN 1 Blambangan Umpu.

"Awalnya kami hanya ingin membantu seorang siswi yang dipersulit untuk bersekolah di sini," ungkap Djalal Hafidz.

 "Namun, dalam proses investigasi, kami menemukan banyak dugaan penyimpangan lain yang dilakukan oleh pihak sekolah,” kata dia lagi. 

Dugaan penyimpangan tersebut antara lain:

Pungutan liar: 

Djalal menduga bahwa SMAN 1 Blambangan Umpu melakukan pungutan liar kepada siswanya, seperti pungutan pagar sekolah sebesar Rp260.000 per siswa dan pungutan pendaftaran siswa baru (PPDB) sebesar Rp1 juta per siswa.

Perlakuan tidak layak:

Djalal juga mendapat laporan bahwa seorang siswi dilarang masuk sekolah dan disemprot oleh guru di depan siswa lain. Hal ini diduga telah menyebabkan trauma bagi siswi tersebut.

Remedial yang tidak wajar:

Djalal menemukan bahwa sekolah memberikan tugas remedial kepada siswa dengan cara menyuruh mereka membawa piring, gelas, sapu, dan lain sebagainya. 

Menurutnya, cara ini tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sayangnya, Kepala Sekolah SMAN 1 Blambangan Umpu tidak berada di tempat saat tim dari EMPPATI dan wartawan berkunjung. 

Djalal berharap pihak sekolah dapat memberikan klarifikasi atas semua dugaan penyimpangan tersebut.

LSM EMPPATI berencana untuk melaporkan dugaan penyimpangan ini kepada pihak berwenang. 

Mereka juga meminta Dinas Pendidikan setempat untuk turun tangan dan menindaklanjuti laporan tersebut.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keresahan di kalangan orang tua siswa.

Banyak yang mempertanyakan kredibilitas dan akuntabilitas SMAN 1 Blambangan Umpu. Penting bagi pihak sekolah untuk segera memberikan klarifikasi dan menyelesaikan masalah ini dengan baik agar tidak mencoreng nama baik institusi pendidikan. (Yus)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment