Kapolda dan Ketua KNPI Lampung Sambut Positif Gelaran Diskusi Publik Oleh JMSI Lampung

Kapolda dan Ketua KNPI Lampung Sambut Positif Gelaran Diskusi Publik Oleh JMSI Lampung
Ket Gambar : Dok. Istimewa

Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung Irjen Pol. Helmy Santika, SH, S.IK., M.Si. antusias menyambut Diskusi Publik "Aksi Geng Motor dan Tawuran, Salah Siapa?" yang akan digelar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Lampung. 

Lulusan Akpol Tahun 1993 tersebut menyatakan siap menjadi keynote speech (pembicara kehormatan). "Saya sudah baca (surat JMSI). Saya kan keynote speech," ucap mantan Kapolda Gorontalo ini usai pengukuhan Pengurus Persatuan Purnawirawan Polri Daerah Provinsi Lampung Periode 2023-2028, di GSG Mapolda Lampung, Kota Baru Lampung pada Kamis, 8 Juni 2023.

Menurut Helmy Santika, Diskusi Publik tersebut menarik. Terutama soal geng motor. "(Terkait) geng motor, salah tidak? Tidak! Kan sama dengan perkumpulan lainnya," tegasnya. 

Lalu, Kapolda Lampung meminta Ketua Pengda JMSI Provinsi Lampung Ahmad Novriwan untuk mengoordinasikan pelaksanaan Diskusi Publik kepada Pelayanan Markas (Yanma) terkait kesiapan GSG Mapolda. "(Pinsipnya) saya siap. Silahkan koordinasikan ya," kata Helmy Santika. 

Secara terpisah, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Lampung Iqbal Ardiansyah juga menyambut gelaran Positif Diskusi Publik JMSI. “Harus ada langkah-langkah positif mengarahkan kegiatan sosial kepemudaan sehingga tidak ikut-ikutan kepada hal-hal yang tidak bermanfaat,” tutur Ketua Pengda JMSI Lampung, saat silaturahim di Sekretariat KNPI Lampung di Jalan ZA Pagar Alam, Kedaton. 

Bung Iqbal sapaan akrabnya ada tiga yang mempengaruhi perkembangan karakter. Pertama, orang tua. Kedua, lingkungan sekolah, dan ketiga, lingkungan sosial. 

“Orang tua punya tanggung jawab utama dalam pengembangan karakter anak. Baru kemudian di lingkungan pendidikan dan lingkungan sosial,” ujarnya.

Namun demikian, saat ini terjadi problematika di dunia pendidikan. "Arahan guru saja tidak mampu menjadi solusi. Beda dengan zaman kita dahulu. Kita manut dan taat akan aturan sekolah. Saat ini terbalik, bahkan lebih dari itu. Ketika guru memberikan hukuman malah diberitakan ke orang tua, dan orang tuanya malah mempersoalkan secara berlebihan, " kata Bung Iqbal.

Lalu, lingkungan sosial. Kegiatan positif semisal Risma (Remaja Islam Masjid), masih terpaku pada kegiatan keagamaan. Seharusnya lebih luas pada kegiatan-kegiatan positif lainnya yang bersentuhan langsung dengan sosial kemasyarakatan sehingga pribadi-pribadi generasi penerus bangsa terarah dan memiliki tanggung jawab sosial. 

“Lagi-lagi kesemuanya membutuhkan peran dan dukungan dari orang tua. Jadi, itu kuncinya,” ujarnya.

Sementara aksi khusus KNPI, Bung Iqbal terus berupaya mengamankan pemuda-pemuda. “KNPI saat ini memiliki sekitar 100 Relawan Pemuda. Fokusnya pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Pada bulan Ramadhan, Relawan Pemuda KNPI aktif berbagi,” ujarnya. (Red)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment