Jibaku Heni PCPI Lampung Keren, Perangi Stunting Bareng BKKBN

Jibaku Heni PCPI Lampung Keren, Perangi Stunting Bareng BKKBN
Ket Gambar : Suasana Temu Mupen Jawa-Sumatera (Jawara) dan Pelayanan KIE-KB dalam rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30, di Lapangan Desa Sidowaluyo, Sidomulyo, Lampung Selatan, Selasa (4/7/2023). | BKKBN/Muzzamil

Clickinfo.co.id, LAMPUNG SELATAN - Kendati publik belum jamak yang karib mengenali sosoknyi, atawa sudah kerap dengar nama tetapi klasik 'orangnya yang mana ya', Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkumpulan Chef Profesional Indonesia (PCPI) Lampung, Heni Ismiati, disebut-sebut jadi teladan berkepedulian tinggi terhadap program percepatan penurunan stunting.

Notabene lini pengurus cabang organisasi peramu makanan, perkumpulan seluruh chef profesional dan pegiat kuliner se-Indonesia yang berbadan hukum sesuai dengan Surat Keputusan Kemenkumham RI Nomor AHU-0015969.AH.01.07.Tahun 2017, yang telah menjalin bahkan telah pula menandatangani perjanjian kerja sama dengan BKKBN Provinsi Lampung terkait program penurunan stunting tersebut, pun Heni notabene juga memiliki keluasan ruang menggerakkan anggotanya demi menyukseskan program, lebih masif.

Heni, kini bagian driving force. Selain juga kompatriot lainnya sesama chef, seperti Ketua Divisi Pendidikan, Dwi Sumarni, dan Ketua DPD PCPI Lampung, Khaerudin Gabel.

Sebagai informasi, tahun ini PCPI Lampung menggeber layanan PCPI di seratusan titik di 15 kabupaten/kota se-Lampung melalui program pilihan PCPI, Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) inisiasi BKKBN bekerja sama lintas aktor lintas sektor.

Menjelenterehkannya di sela Temu Mupen Jawa-Sumatera (Jawara) dan Pelayanan KIE-KB dalam rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30, di Lapangan Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, pada Selasa (4/7/2023) kemarin, Heni Ismiati mennuturkan, anggota PCPI bergiliran mengajarkan para ibu atau kader yang bergiat di Program Dashat soal bagaimana cara mengolah makanan yang benar, sehingga nilai gizinya tetap terpelihara.

"Organisasi kami ini bergerak di bidang kuliner. Kami ikut partisipasi aktif berikan edukasi cara memasak yang benar ke masyarakat dalam program Dashat BKKBN. Contohnya, edukasi mencuci bahan makanan dengan tepat tanpa harus kehilangan zat bermanfaat seperti mineral dan vitamin, yang bisa saja ikut larut bersama air cucian manakala salah dalam pengolahan," tutur ia.

"Intinya, kami mengedukasi masyarakat agar tidak salah olah bahan makanan," lugas Heni.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Pembinaan Kampung KB Perwakilan BKKBN Lampung, Sri Rejeki, menginformasikan, 15 kabupaten/kota se-Lampung menjadi lokasi gelar layanan PCPI tahun 2023 ini.

"Khusus Lampung Selatan, dari tadinya 45 desa di 2022, tahun ini 30 desa jadi lokus PCPI. Hemat kami, komitmen Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mempercepat penurunan stunting ini memang tinggi. Terbukti turun drastis, sesuai hasil Studi Status Gizi Indonesia 2022, prevalensi stunting di sini turun dari 18,5 persen pada 2021 jadi 15,3 persen pada 2022. Targetnya, zero stunting pada 2024," ujar Sri Rejeki.

Mengambil contoh kasus wilayah garapan PCPI, kasus stunting di Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo misal, dari 11 kasus pada 2022 lalu kini turun menjadi 9 kasus, hingga pertengahan tahun ini. "Prevalensi stunting di 15 kabupaten/kota yang jadi wilayah garapan kami juga turun," imbuh Heni.

Unjuk suara, Heni, para rekannyi berharap edukasi berian PCPI tak hanya berhenti di satu titik di satu kabupaten namun hendaknya dapat berlanjut meluas hingga RT, misal lewat pintu kerja sama dengan Pos Pembinaan dan Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Mengapa "mengincar" Posyandu? "Karena di situ ada pemberian makanan tambahan atau PMT dan rumah Dashat," tandas Heni.

Informasi penyelia, sebagaimana pernah disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Dr dr Reihana Wijayanto saat membuka forum Penguatan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan (Pokjanal) Posyandu Tingkat Kabupaten/Kota dalam Integrasi Layanan Primer Tahun 2023 di Bandarlampung pada 5 April 2023 lalu diikuti delegasi 15 kabupaten/kota, data bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinkes Lampung mencatat, per 2019 terdapat sedikitnya 8.092 Posyandu di Lampung.

Sisi lain, di PCPI sendiri, Heni, para rekannyi, dalam aksinya bukan cuma melulu sekadar berbagi pengetahuan keterampilan kuliner belaka. Lebih dari itu, sesuai visi organisasi, PCPI juga rutin bergiat sosial kemanusiaan.

Biar tak lupa, melalui portofolio PCPI Peduli, ditengah sergap buas pagebluk 2021, saat tiba Ramadan tahun itu, PCPI Lampung pernah memberikan edukasi membuat kue yang enak di Kampung Delima, berbagi paket sembako ke kaum duafa, pelatihan memasak Mei 2021 ke warga binaan pemasyarakatan Lapas Perempuan Kelas IIA Bandarlampung.

"Anggota kami yang turun ke lapangan juga kerap membawa sendiri bahan-bahan makanan untuk diolah di Rumah Dashat," lanjut Heni, bilang sedikitnya tiga anggota dikerahkan tiap kegiatan, saling bagi tugas.

"Ada yang bagikan ilmu gizinya, ada pula yang menyajikan secara praktik. Tergantung keterampilan dimiliki masing-masing anggota. Hasil pengajaran kami evaluasi tiga sampai empat bulan kemudian," ujar Heni, bilang lagi dalam bergiat, pihaknya mendapat dukungan dana sejumlah pihak.

Di antaranya, bekerja sama dengan gerakan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). "Dana terhimpun dikelola langsung oleh pengurus Dashat. Hasilnya, dalam bentuk makanan sehat, diberikan kepada keluarga-keluarga berisiko stunting," jelas Heni, seraya berujar Dana Desa juga menopang kegiatan Dashat di sejumlah wilayah rawan stunting.

Pembaca, aksi Heni dkk mulia ya? Sepertinya jauh lebih pantas tinimbang mereka yang mengatasnamakan program penurunan stunting nun seperti yang baru-baru ini turut dikeluhkan bak satire bahkan langsung oleh orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang "senewen" lantaran kebanyakan anggarannya: notabene duit rakyat, disinyalir lebih banyak dihabiskan buat biaya rapat dan perjalanan dinas?

Santjojo Rahardjo dari Media Center BKKBN melaporkan, lokus implementasi program kerja sama gerakan BAAS dan kader Dashat di Lampung yang telah dan tengah berjalan, antara lain Desa Cipadang, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, dengan 50 anak asuh; dan Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah, dengan 40 anak asuh.

Kemudian, di Desa Cilimus, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupatan Pesawaran, yang kades perempuannya yakni Nurul Listiana menaja program prioritas gotong royong percepat penurunan stunting bersama Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui pemenuhan makanan tambahan bumil, balita, ibu nifas anak baduta, dan pembinaan kampung keluarga berkualitas demi uber target Cilimus bebas Stunting dan ODF 2024 hingga 2025, di sini terdapat 22 anak asuh kerja sama BAAS dengan Tribun Lampung.

Di desa lain, PCPI Lampung juga turut mendukung kegiatan Posyandu melalui program pemberian makanan tambahan.

Sangking berbahayanya bila Indonesia bobol stunting, menyesal kemudian tiada guna, negara hadir dan menunjuk BKKBN, lembaga negara dengan tugas mandatori pengendalian jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan KB serta peningkatan kualitas SDM Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan UU Nomor 52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Demi menemukenalinya, apabila mendapati pertumbuhan tulang pada si anak tertunda, berat badan si anak rendah jika dibanding anak seusianya, si anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya, dan proporsi tubuh si anak cenderung normal tapi tampak lebih muda/kecil untuk seusianya, waspadai. Ini empat ciri utama stunting.

Dr. Desi Fajar Susanti, M.Sc, Sp.A (K), dari RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten, Jawa Tengah, dalam artikelnyi [laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jumat 26 Agustus 2022], telak menjawab pertanyaan populer, apakah semua balita pendek itu pasti stunting?

"Perlu diketahui, tidak semua balita pendek itu stunting, sehingga ini perlu dibedakan oleh dokter anak. Tapi, anak yang stunting pasti pendek," lugas dokter Desi.

Bicara penyebab yang mendasari terjadinya stunting, Desi merujuk asupan kalori yang tidak adekuat, dipengaruhi faktor sosio-ekonomi (kemiskinan), rendahnya akses pendidikan dan pengetahuan praktik pemberian makan bayi-batita (kecukupan ASI), peranan protein hewani dalam MP-ASI, penelantaran, pengaruh budaya, dan ketersediaan bahan makanan setempat.

Dan, kebutuhan yang meningkat, dengan pemengaruh mulai dari penyakit jantung bawaan, alergi susu sapi, bayi berat badan lahir sangat rendah, kelainan metabolisme bawaan, infeksi kronik yang disebabkan kebersihan personal dan lingkungan yang buruk (diare kronis) dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi (TBC, difteri, pertusis, dan campak).

Bicara dampak stunting di Indonesia, Desi membilang dua. Satu, dampak kesehatan. Berupa gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek, dan kurus) dan hambatan perkembangan kognitif dan motorik anak,  dan berupa gangguan metabolik saat dewasa berupa kerentanan risiko penyakit tak menular seperti diabetes militus, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan sebagainya.

Dua, dampak ekonomi, dimana sigi sebuah sumber, stunting berpotensi menimbulkan kerugian 2-3 persen GDP tiap tahunnya.

Desi membesut 5 tips pencegah stunting. "Saat remaja putri, skrining anemia dan konsumsi tablet tambah darah. Saat masa kehamilan, disarankan rutin periksa kondisi kehamilan ke dokter juga memenuhi asupan nutrisi yang baik selama kehamilan dengan makanan sehat dan asupan mineral zat besi, asam folat, dan iodium, tercukupi."

Ada lagi? "Saat balita, terapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Sesaat usai bayi lahir, segera lakukan IMD agar berhasil jalankan ASI Eksklusif. Setelah itu periksa berkala ke dokter atau Posyandu dan Puskesmas guna memantau tumbuh kembang anak," ujarnyi.

Lalu, imunisasi. "Perhatikan jadwal imunisasi rutin yang diterapkan pemerintah agar anak terlindungi dari penyakit. Lalu, ASI Eksklusif, berikan sampai usia anak 6 bulan, teruskan MPASI sehat bergizi. Lalu, pemantauan tumbuh kembang melalui weight faltering.

Lalu, gaya atau pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan sebelum makan, memastikan air diminum merupakan air bersih, buang air besar di jamban, sanitasi sehat, dan lainnya.

Desi juga bedah alur jika ditemukenali kasus masalah gizi agar dapat cegah stunting. Pertama, surveilans gizi dan penemuan dan penanganan kasus (Posyandu/Puskesmas). Kedua, pelayanan sekunder/tersier, memiliki SDM nakes latar pendidikan kedokteran spesialis (Sp.A atau Sp.AK) dan sarana prasarana klinik khusus tumbuh kembang.

Pada tahun 2015, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mendefinisikan stunting sebagai "gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar."

Lalu, pada 2020, WHO me-redefinisi-kannya, menyebut stunting adalah "pendek atau sangat pendek berdasar panjang atau tinggi badan menurut usia yang kurang dari 2 tahun standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel (hal yang tidak dapat diubah) akibat asupan nutrisi tidak adekuat dan/atau infeksi berulang/infeksi kronis (non endokrin) yang terjadi dalam 1000 HPK (periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan, atau istilah lain periode emas, window of opportunity)."

Jadi, dengan mengingat dahsyatnya imbas stunting, pentingnya seluruh anak bangsa mencegah, mulianya jibaku Chef Heni, resapnya ulasan dr Desi, serta artikulasi negara hadir antara lain melalui yurisdiksi BKKBN, terbayang oleh kita bukan, koruptor dana stunting, enaknya diapain? (Muzzamil)

Related Posts

Comments (1)

  • Terrie

    Pretty nice post. I juust stumbled upon your blog and wished to sayy that I've truly enjoyed browsing your blog posts. After all I'll be subscribing to your rss feerd and I hope you write again soon! https://Zeleniymis.Com.ua/

    Reply

Leave a Comment