Ket Gambar : Ersan Syahrie bin Raden Syahri Ibrahim, seorang calon jamaah haji yang penuh semangat, menghembuskan napas terakhirnya hanya beberapa hari sebelum impiannya menunaikan rukun Islam kelima terwujud. | Ist

Clickinfo.co.id - Suasana haru dan duka mendalam menyelimuti sebuah keluarga di Bandar Lampung, Selasa, 6 Mei 2025.

Ersan Syahrie bin Raden Syahri Ibrahim, seorang calon jamaah haji yang penuh semangat, menghembuskan napas terakhirnya hanya beberapa hari sebelum impiannya menunaikan rukun Islam kelima terwujud.

Ersan dijadwalkan terbang ke Tanah Suci pada 18 Mei 2025 mendatang, tergabung dalam Kloter 42, Rombongan 1 Regu 4. 

Namun, takdir berkata lain. Kepergian pria yang dikenal baik dan sabar ini meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga dan kerabat yang melayat di rumah duka.

Isak tangis pecah saat jenazah Ersan disemayamkan. Ketua Regu 4, Wahyudi, yang seharusnya mendampingi almarhum selama ibadah haji, tak kuasa menahan kesedihannya. 

"Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat kehilangan. Beliau orang baik, sabar, dan penuh semangat menunaikan rukun Islam kelima. Tapi Allah lebih sayang," ujarnya.

Menurut penuturan keluarga, Ersan telah lama berjuang melawan penyakit jantung. Meski kondisi kesehatannya kerap naik turun, semangatnya untuk menjadi tamu Allah tak pernah surut. 

"Beliau sangat bahagia bisa mendapat kesempatan ini. Setiap hari menghitung mundur waktu keberangkatan, sambil terus menjaga semangat walau tubuhnya sering lemah," ungkap seorang kerabat.

Keberangkatan ke Baitullah yang telah direncanakan bersama sang istri, Lenawati, kini hanya menjadi kenangan. 

Meski diliputi duka yang mendalam, Lenawati menunjukkan ketegaran yang luar biasa. Ia bertekad untuk tetap melanjutkan niat suci tersebut, mewakili doa dan cita-cita mendiang suaminya.

"Insya Allah, saya tawakal. Saya niatkan untuk mendoakan beliau di tanah suci. Saya yakin beliau husnul khatimah," tutur Lenawati.

Kisah wafatnya Ersan Syahrie menjadi pengingat akan misteri takdir Ilahi. Rencana dan persiapan matang yang telah dilakukan manusia, pada akhirnya tetap berada dalam kuasa Sang Pencipta.

Wahyudi menutup perbincangan dengan doa tulus, semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan sang istri diberi kekuatan untuk menunaikan ibadah haji dengan lancar. Aamiin.