HMJ THP Unila Gelar Seminar Nasional “Hilirisasi Pertanian Digital” Dorong Inovasi Menuju Indonesia Emas 2045

HMJ THP Unila Gelar Seminar Nasional “Hilirisasi Pertanian Digital” Dorong Inovasi Menuju Indonesia Emas 2045
Ket Gambar : HMJ THP FP Unila menggelar Seminar Nasional bertajuk "Hilirisasi Pertanian Digital", MInggu, 20 Oktober 2025. | Unila

Clickinfo.co.id — Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian (HMJ THP) Fakultas Pertanian Universitas Lampung sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Hilirisasi Pertanian Digital”, Minggu (20/10/2025), di Aula Fakultas Pertanian Unila. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Ideas Exchange: Future Thought Competition 2025 yang menjadi ajang berbagi ide dan gagasan inovatif mahasiswa lintas perguruan tinggi.

Dengan mengusung tema “Optimalisasi dan Industrialisasi Hasil Pertanian di Era Digital sebagai Bentuk Hilirisasi untuk Mendukung Tercapainya Indonesia Emas 2045”, seminar ini bertujuan mendorong generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk berpikir kreatif dalam mengembangkan potensi hilirisasi dan industrialisasi hasil pertanian berbasis teknologi digital.

Kegiatan diselenggarakan secara hybrid, menggabungkan partisipasi daring dan luring, serta menghadirkan empat narasumber inspiratif dari berbagai bidang, yaitu:

Ir. Vieke Sandranita, M.M., Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung;

Dr. Dewi Sartika, S.T.P., M.Si., Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FP Unila;

Dr. Ir. Sabirin, M.Si., Perekayasa Ahli Madya dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); dan

R. Yugian Leonardy, MBA., CEO PT Inti Gravfarm Indonesia.

Dalam paparannya, Ir. Vieke Sandranita menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan petani untuk memperkuat daya saing produk pertanian lokal di pasar nasional maupun internasional. 

“Hilirisasi pertanian tidak bisa berdiri sendiri. Perlu kolaborasi semua pihak agar produk lokal kita tidak hanya unggul secara kualitas, tetapi juga berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Dewi Sartika menyoroti pentingnya hilirisasi riset di lingkungan kampus agar hasil penelitian mahasiswa dan dosen dapat dikomersialisasikan serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. 

“Kita harus memastikan hasil riset tidak berhenti di laboratorium. Hilirisasi riset menjadi jembatan agar inovasi kampus bisa diterapkan di dunia industri,” tuturnya.

Narasumber ketiga, Dr. Sabirin, membahas peran strategis teknologi pengolahan pangan dalam meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Menurutnya, pendekatan berbasis teknologi mampu mengubah hasil pertanian mentah menjadi produk bernilai jual tinggi dan berdaya saing ekspor.

Adapun R. Yugian Leonardy, melalui perspektif industri, menekankan pentingnya transformasi menuju ekosistem pertanian digital terintegrasi. Ia juga mengajak mahasiswa untuk berani menjadi technopreneur pertanian yang mampu menciptakan solusi berbasis inovasi digital.

“Generasi muda punya peran besar dalam membangun pertanian modern. Dengan memanfaatkan teknologi, pertanian bisa menjadi sektor yang menjanjikan dan berorientasi masa depan,” jelasnya.

Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta, baik mahasiswa Unila maupun universitas lain di seluruh Indonesia. Selain seminar, peserta juga berkesempatan mengikuti sesi diskusi interaktif dan presentasi ide dalam kompetisi Future Thought Competition 2025 yang menjadi wadah eksplorasi gagasan inovatif mahasiswa.

Melalui rangkaian kegiatan ini, HMJ THP Unila menegaskan komitmennya untuk terus mendorong lahirnya inovasi, kolaborasi, serta implementasi nyata hilirisasi pertanian digital menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045. (Nadillah)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment