Clickinfo.co.id - Sejumlah ibu rumah tangga di Bandar Lampung mengeluhkan kenaikan harga telur yang mulai merangkak naik pada awal September 2025. 

Kenaikan harga ini tercatat mencapai 0,38% dibandingkan bulan sebelumnya.

Meskipun terjadi kenaikan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung, Ichwan Aji Wibowo, S.Pt., memastikan harga telur masih dalam batas wajar. 

Menurutnya, harga saat ini masih berada di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 27.000 per kilogram.

"Kenaikan harga telur pada awal September masih di bawah harga acuan penjualan, yaitu Rp 27.000 per kilogram," ujar Ichwan Aji Wibowo, Jumat, 5 September 2025.

Aji menjelaskan, kenaikan harga telur ini dipicu oleh naiknya biaya pakan jagung yang menjadi kebutuhan utama peternak ayam ras. 

Dengan harga produksi yang juga lebih tinggi, harga telur di tingkat konsumen sebesar Rp 26.000 per kilogram dinilai wajar.

Fluktuasi harga ini, menurutnya, lebih disebabkan oleh mekanisme pasar. 

Pihak Dinas Ketahanan Pangan akan terus memantau harga telur di pasaran.

"Kami selaku kepala dinas pangan tetap memantau kenaikan harga, selagi masih di bawah HAP, mungkin masih dalam hal wajar," terang Aji.

Untuk menjaga kestabilan harga, Dinas Ketahanan Pangan berkoordinasi dengan bidang peternakan dan asosiasi penjual telur. 

Upaya ini bertujuan untuk memastikan rantai pasok tetap lancar agar ketersediaan telur di pasaran terjaga.

"Kondisi sekarang terpenting ketersediaan atau pasokan masih mencukupi kebutuhan," tutupnya. (Novis)