Gepak Tuntut Keterlibatan Jurnalis dalam Pers Rilis Polda Lampung

Gepak Tuntut Keterlibatan Jurnalis dalam Pers Rilis Polda Lampung
Ket Gambar : Ketua Gepak Lampung, Wahyudi, mengungkapkan kekecewaannya atas tidak dilibatkannya para jurnalis dalam kegiatan pers rilis yang diadakan oleh Polda Lampung. Foto: Istimewa

Clickinfo.co.id - Gepak tuntut keterlibatan jurnalis dalam pers rilis Polda Lampung.

Ketua Gerakan Pembangunan Anti Korupsi (Gepak) Lampung, Wahyudi, mengungkapkan kekecewaannya atas tidak dilibatkannya para jurnalis dalam kegiatan pers rilis yang diadakan oleh Polda Lampung. 

Wahyudi, yang mewakili sejumlah jurnalis yang tergabung dalam grup humas Polda Lampung, mendesak adanya kejelasan mengenai status kemitraan antara Polda Lampung dan para jurnalis.

Keluhan ini muncul setelah beberapa kali Polda Lampung mengadakan kegiatan pers rilis tanpa mengundang para jurnalis yang tergabung dalam grup WhatsApp mitra Polda Lampung. 

Dalam grup tersebut, beberapa jurnalis mengungkapkan kebingungan dan ketidakpuasan mereka terhadap hubungan kerja sama yang selama ini diharapkan bisa terjalin dengan baik.

"Buat apa di buat grup baru yang namanya mitra Polda Lampung, di grup mitra Polda ini saja tidak jelas kita mendapat kerja sama yang seperti apa," keluh seorang jurnalis dalam grup WhatsApp tersebut, Kamis, 6 Juni 2024. 

Keluhan ini menggambarkan perasaan frustasi para jurnalis yang merasa profesi mereka tidak dihargai oleh pihak Polda.

Seorang jurnalis lain menambahkan, "Seharusnya kita jadwalkan kita gruduk humas, bertanya kerja sama seperti apa antara jurnalis dengan humas Polda." 

Menurutnya, para jurnalis yang tergabung dalam grup tersebut selama ini selalu mengikuti arahan Polda dan menayangkan rilis yang diberikan, meskipun mereka memiliki kemampuan untuk melakukan investigasi independen.

"Selama ini kita ikut arahan Polda, jurnalis yang tergabung, apa yang dirilis itu yang ditayang. Diminta satu pintu, padahal mungkin kita bisa melakukan investigasi terkait A1 dari rilis tersebut," ujarnya.

Kekompakan para jurnalis dalam grup ini diharapkan bisa menjadi kekuatan yang tidak dipandang sebelah mata oleh pihak humas Polda Lampung. 

"Nah, sama bang, aku juga bingung. Tapi semoga dengan kekompakan kita di grup ini, akan menjadi satu kekuatan yang tidak dipandang sebelah mata oleh pihak Humas," kata jurnalis lain.

Untuk itu, Wahyudi mendesak rekan-rekannya untuk menanyakan langsung kepada pihak Polda mengenai alasan di balik tidak dilibatkannya mereka dalam kegiatan pers rilis. 

"Silahkan kawan-kawan pertanyakan kenapa kita tidak dilibatkan. Apakah Polda tidak punya anggaran publikasi? Apakah seleksi legalitas kita tidak memenuhi syarat? Atau apa?" tanyanya.

Beberapa jurnalis lain pun sependapat dengan Wahyudi. "Apa guna kita di WhatsApp grup mitra jika giat mereka kita tidak dilibatkan sebagai poksi mitra kita?" kata salah satu jurnalis.

Para jurnalis berharap ada kejelasan dan keterbukaan dari pihak Polda Lampung mengenai kerja sama ini. 

Mereka merasa bahwa selama ini kontribusi mereka tidak dihargai dan profesi jurnalistik mereka diabaikan.

Dalam konteks ini, para jurnalis ingin memastikan bahwa kemitraan dengan Polda Lampung bukan hanya sekadar formalitas, melainkan suatu hubungan kerja sama yang nyata dan saling menguntungkan. 

Harapan mereka adalah agar pihak Polda lebih menghargai profesi mereka dan melibatkan mereka dalam setiap kegiatan pers rilis secara lebih transparan dan inklusif. (Zul)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment