Duka Pemilu, Hingga H+5: 98 Penyelenggara Wafat, 5.939 Dirawat

Duka Pemilu, Hingga H+5: 98 Penyelenggara Wafat, 5.939 Dirawat
Ket Gambar : Suasana penghitungan suara hasil pencoblosan Pemilu 2024 di TPS 03 Kelurahan Bilabong Jaya, Kecamatan Langkapura, Kota Bandarlampung, pada Rabu 14 Februari 2024. Foto dibidik pukul 21.33 WIB. | Muzzamil

Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - Hingga H+5 Pemilu, sebanyak 71 petugas pelaksana dan 27 petugas pengawas Pemilu 2024 wafat dalam masa tugas, serta 5.939 pelaksana dan pengawas Pemilu, jatuh sakit dan dirawat.

Data ini, hasil olah data keterangan pers Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari dan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Herwyn Malonda di gedung Kementerian Kesehatan, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 4-9 Blok X-5, RT 1 RW 2, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

Dari lini penyelenggara unsur pelaksana, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengungkap, 71 petugas Pemilu yang wafat dan 4.567 lainnya yang jatuh sakit merupakan data sejak hari H Pemilu 14 Februari 2024.

“Berdasar monitoring kami terhadap status atau situasi sahabat-sahabat kami para penyelenggara Pemilu badan ad hoc terutama pada peak season yang bebannya berat pada 14 hingga 18 Februari 2024 pukul 23.59 Waktu Indonesia Barat, dalam catatan kami yang meninggal 71 orang,” ujar Hasyim, disitat dari Bandarlampung.

Berdasar pengelompokan jumlah kematian tertinggi, terjadi atas 42 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), 24 petugas Pengamanan (PAM) TPS dari latar anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) setempat, 4 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa/Kelurahan, dan 1 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Lalu, 4.567 orang petugas Pemilu lainnya dirawat karena sakit saat ini, terbagi 3.371 anggota KPPS di tingkat TPS, 696 orang di tingkat PPS Desa/Kelurahan, 364 orang Linmas, dan 136 orang di tingkat PPK.

"Petugas Pemilu yang meninggal dunia saat menjalankan tugas akan mendapat santunan dari pemerintah. KPU akan memverifikasi data dan dokumen pendukung terlebih dulu, seperti surat keterangan kematian hingga surat keterangan perawatan dari petugas bersangkutan. Per 17 Februari, dari 71 anggota badan ad hoc yang meninggal, santunan telah disalurkan sebanyak empat orang,” ujar dia, monitoring kesehatan petugas Pemilu ini KPU lakukan sampai tahapan rekapitulasi dan penetapan hasil Pemilu terakhir, pada 20 Maret 2024.

Dari lini penyelenggara unsur pengawas, anggota Bawaslu RI Herwyn Malonda mewakili Ketua Bawaslu Rahmat Bagja merinci, 13 petugas pengawas Pemilu 2024 meninggal terhitung 14-19 Februari, bagian dari 27 pengawas yang meninggal sejak tahapan Pemilu 2024 dimulai 14 Juni 2023. Selain 7 yang mangkat 2023, dan 7 lainnya rentang 1 Januari hingga 13 Februari 2024.

Hingga kini, terdapat 1.372 pengawas Pemilu dirawat medis perawatan karena sakit. Dan, laporan terkait masih terus berlangsung.

"Sambil kami memantau jajaran pengawas Pemilu karena penyelenggaraan Pemilu masih berjalan. Proses berjalan seperti, pemungutan dan penghitungan suara ulang di beberapa TPS di berbagai daerah, Pemilu lanjutan atau Pemilu susulan akibat force majeure seperti banjir. Sambil kami menunggu laporan dari pengawas Pemilu luar negeri,” tutur Herwyn.

Herwyn mendata pembanding penanganan kesehatan bagi petugas pengawas Pemilu 2019, dimana tercatat setotal 2.558 orang petugas pengawas yang yang mendapat penanganan, terdiri 1.708 rawat jalan, 438 rawat inap, 275 korban kecelakaan, 24 luka berat, 21 korban kekerasan/penganiayaan, dan 92 orang meninggal dunia. (Muzzamil)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment