Dinas PUPR Bandarlampung Dituding Mangkir Kerja, Tanggul Ambrol Terbengkalai

Dinas PUPR Bandarlampung Dituding Mangkir Kerja, Tanggul Ambrol Terbengkalai
Ket Gambar : Awak media yang mendatangi kantor dinas PUPR Bandarlampung untuk menanyakan terkait proyek tanggul kali di Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, yang ambrol, justru mendapati loket pelayanan publik kosong saat jam kerja. Foto: Istimewa

Clickinfo.co.id - Kejanggalan terjadi di Dinas PUPR Kota Bandarlampung. 

Awak media yang mendatangi kantor dinas tersebut pada Jumat, 28 Juni 2024, sekitar pukul 10.30 WIB untuk menanyakan terkait proyek tanggul kali di Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, yang ambrol, justru mendapati loket pelayanan publik kosong saat jam kerja.

Proyek tanggul yang diperkirakan bernilai ratusan juta rupiah ini, menurut sumber, dikerjakan asal-asalan dan baru dibangun sudah ambrol. 

Kekhawatiran muncul bahwa saat musim hujan tiba, banjir dan longsor akan melanda warga Taman Gunter Satu.

Upaya awak media untuk menemui Plt Kadis PUPR Kota Bandarlampung, Muhaimin, tidak membuahkan hasil. 

Loket tempat pelayanan publik kosong, dan Kabag pun tidak ada di lingkungan kantor.

Saat memasuki ruangan bidang penerangan jalan, awak media bertemu beberapa pekerja dan menanyakan keberadaan Kadis dan Kabag. 

Mereka enggan memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi dan hanya diam.

Salah satu pegawai, F, mengatakan bahwa Kadis ada di Pemkot.

Ketika ditanya apakah Kadis tidak pernah datang ke kantor dan kapan beliau bisa ditemui, F menjawab bahwa Kadis memang datang ke kantor, tetapi waktunya tidak tentu.

Pekerjaan tanggul kali Taman Gunter Satu yang baru dikerjakan sekitar enam bulan seharusnya ada pemeliharaan dari rekanan.

Setelah menunggu hingga beberapa saat, hingga jam menunjukkan pukul 11.50 WIB, dan karena sebentar lagi waktunya salat Jumat, tim awak media memutuskan pulang tanpa ada yang dapat ditemui dari pihak Dinas PUPR.

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kinerja dan transparansi Dinas PUPR Bandarlampung. 

Proyek tanggul yang ambrol ini dikhawatirkan menjadi indikasi korupsi. 

Masyarakat dan Kejaksaan Tinggi diharapkan dapat ikut mengawasi dan menelusuri dugaan penyimpangan anggaran dalam proyek tanggul tersebut. (Novis)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment