Dian Sastro, Pak Mayan, dan Perempuan Tangguh Alumni Tarki

Dian Sastro, Pak Mayan, dan Perempuan Tangguh Alumni Tarki
Ket Gambar : Dian Sastro, teman-teman kompaknya seangkatan di SMA Tarakanita I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bersama Pak Mayan, guru Bahasa Indonesia mereka. | Dian Sastrowardoyo/Muzzamil

Dian Sastro, Pak Mayan, dan Perempuan Tangguh Alumni Tarki

Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - Selebritas ayu Tanah Air kaya bakat kaya pesona, Dian Sastro, mengunggah kesaksian keren khas alumni sekolah impian. Dian dulu.

Gadis Sampul 1996 bernama lahir Diandra Paramitha Sastrowardoyo ini mengisahkan sosok pahlawan tanpa tanda jasa, guru, tepatnya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Tarakanita I tenar Tarki, SMA Katolik khusus putri dirian 1962 yang terletak di Jl Pulo Raya IV/17, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sekolah ia, dan juga teman-temannyi kurun 1997-2000, menyapa sang guru itu dengan panggilan Pak Mayan.

Seusai seru-seruan bersama teman sekelas seangkatan, dalam acara reuni pada Minggu (10/9/2023), melalui media sosialnyi, "Pak Mayan," cerita Dian, "guru Bahasa Indonesia paling asik yang paham dan maklum dengan kreatifitas, keisengan, dan kegilaan anak-anaknya."

"Beliau ngajarin kita semua di SMA Tarakanita I Sastra Indonesia, lewat beliaulah saya jadi suka baca, dan menyadari bahwa karya sastra Indonesia itu banyak banget yang keren selain Chairil Anwar," mula cerita Dian.

"Kita jadi kenal sama judul-judul seperti Burung-Burung Manyar, Kunang-Kunang Di Manhattan, Pelajaran Mengarang, Hujan Bulan Juni, dan masih banyak lagi," tuturnyi.

Cucu pejuang Sunario Sastrowardoyo yang selain hobi membaca, pernah punya rubrik khusus "Kata Dian" di Majalah GADIS tempat ia menyalurkan bakat menulis dan kecakapan komunikasi dengan pembacanyi tersebut, bersekolah di SMA Tarki I mulai tahun 1997.

Alias, selulusnya ia dari SMP St. Vincentius Otista, di Jl Otto Iskandardinata Nomor 76, RT/RW. 4/5, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, sejak masuk tahun 1994.

"Waktu saya SMP ada juga Pak Valen, guru Bahasa Indonesia yang juga bikin saya tertarik baca lebih banyak karya sastra Indonesia. Kami beruntung, karena dapet guru Bahasa Indonesia yang keren, dan asik," Dian impresif.

Dian Sastro yang dikenal publik saat ini, selain meniti karir dari menjadi model, aktris, bintang iklan, dan penulis itu, kini juga produser dan sutradara. Ragam profesi yang identik dengan detail di segala ihwal.

"Pak Mayan dulu juga jadi guru pembimbing panitia pelaksanaan pensi (pentas seni, red) di sekolah kami. Kita semua belajar jadi EO (event organizer/organiser even, red) acara pentas musik sejak di bangku SMA," ujarnyi.

Kemudian? "Akhirnya, kami semua anak-anak Tarakanita (yang perempuan semua ini) tumbuh jadi anak-anak perempuan yang mau repot, mau ngurusin perintilan, dan berani capek ngurusin acara sampai berjalan lancar, dan yang pasti pede dengan hasil kerja sendiri. Kita tumbuh jadi orang yang tau bahwa kita bisa kerja, bisa mandiri, dan bisa mengandalkan usaha kita sendiri," imbuhnyi.

"Terima kasih Pak Mayan, dan para guru yang sudah mendidik kami jadi perempuan-perempuan tangguh. Saya ngerasa bangga banget jadi alumni Tarki, yang karakternya resilient dan percaya diri, nggak gampang nyerah," takzim Dian.

"Terima kasih bapak dan ibu guru, terima kasih almamaterku Tarakanita," pungkas pemeran Donna, dalam film debut perdananyi "Bintang Jatuh" produksi 23 tahun silam ini. (Muzzamil)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment