Damar Desak Penutupan TPA Al-Isti’anah Usai Terjadi Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Damar Desak Penutupan TPA Al-Isti’anah Usai Terjadi Pelecehan Seksual Terhadap Anak
Ket Gambar : Kekerasan seksual anak dibawah umur ada 16 kasus, Afrintina selaku Direktur Perkumpulan DAMAR,Kamis (24/10/2024). Foto: Diambil langsung oleh Novis

Clickinfo.co.id – Perkumpulan Damar, sebuah lembaga yang bergerak di bidang perlindungan perempuan dan anak, mendesak Kementerian Agama dan Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk menutup TPA Al-Isti’anah. 

Desakan ini muncul setelah terungkapnya kasus pelecehan seksual terhadap empat anak perempuan di bawah umur yang dilakukan oleh seorang guru ngaji di TPA tersebut.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 24 Oktober 2024, Direktur Damar, Afrintina, mengungkapkan keprihatinannya atas kasus ini. 

Ia mengapresiasi langkah kepolisian dalam menangani kasus tersebut, namun menekankan pentingnya penutupan TPA Al-Isti’anah untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan.

"Kami meminta agar TPA Al-Isti’anah ditutup karena tempat tersebut tidak lagi aman bagi anak-anak," tegas Afrintina.

Lebih lanjut, Afrintina juga meminta agar pelaku dikenakan hukuman yang setimpal dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 

Ia berharap kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih peduli terhadap perlindungan anak dari kekerasan seksual.

Kasus Kekerasan Seksual di Bandar Lampung Meningkat

Afrintina mengungkapkan bahwa kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kota Bandar Lampung mengalami peningkatan. 

Dari data yang dimiliki Damar, tercatat sebanyak 16 kasus kekerasan seksual terjadi dari bulan Januari hingga Oktober 2024.

"Angka ini sangat memprihatinkan dan membutuhkan perhatian serius dari semua pihak," ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Damar mengajak pemerintah, masyarakat, dan media untuk bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

"Kita perlu membangun kesadaran bersama tentang pentingnya melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan," kata Afrintina.

Orang tua korban juga turut menyuarakan permintaan penutupan TPA Al-Isti’anah. Mereka merasa trauma dan khawatir akan keselamatan anak-anak lainnya jika TPA tersebut tetap beroperasi.

"Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas untuk menutup TPA ini," ujar salah seorang orang tua korban. (Nopis)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment