Ket Gambar : Warek Bidang Umum dan Keuangan Universitas Lampung Habibullah Jimad dan Warek Bidang Akademik Suripto Dwi Yuwono, turut mengawasi jalannya Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes. Foto: Dok Unila

Clickinfo.co.id – Warek BUK Unila tinjau pelaksanaan UTBK SNBT 2024.

Wakil Rektor (Warek) Bidang Umum dan Keuangan (BUK) Universitas Lampung (Unila) Habibullah Jimad dan Warek Bidang Akademik Suripto Dwi Yuwono, turut mengawasi jalannya Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2024, Kamis, 2 Mei 2024.

Kegiatan monitoring dilakukan di tiga lokasi pelaksanaan UTBK, yakni gedung UPT TIK, gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan gedung Fakultas Kedokteran (FK). 

Tujuan dari kegiatan tersebut adalah memastikan bahwa pelaksanaan UTBK SNBT berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Dalam hal ini, Universitas Lampung menegaskan komitmennya dalam mendukung kelancaran pelaksanaan UTBK tahun ini dengan memperhatikan kenyamanan para peserta. 

Fasilitas terbaik telah disediakan agar para peserta dapat fokus dan nyaman dalam mengerjakan soal tes.

Selain itu, Unila telah menyiapkan sistem pengawasan yang ketat untuk memastikan integritas pelaksanaan UTBK. 

Hal ini meliputi pengecekan keamanan yang ketat, pusat informasi bagi peserta, fasilitas kesehatan untuk peserta yang membutuhkan, dan fasilitas khusus bagi peserta penyandang disabilitas.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya Unila dalam menyelenggarakan seleksi penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan prinsip-prinsip PROAKTIF (Profesional, Akuntabel, Transparan, dan Informatif) yang telah dipegang teguh.

Sebelumnya, Koordinator Humas PMB Unila Muhamad Komarudin menjelaskan, Unila menyiapkan 32 ruangan dan 825 unit komputer, serta 427 pengawas, terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan yang memenuhi persyaratan. 

Terdapat juga 72 orang penanggung jawab lokasi ujian.

Selama pelaksanaan UTBK, panitia selalu memastikan fasilitas yang dipersiapkan berfungsi dengan baik, dengan melakukan pengecekan dan pengujian komputer sebelum digunakan, menyediakan komputer cadangan dan teknisi komputer apabila terjadi kendala, serta menjaga kesterilan ruangan tes.

“Peserta akan melalui pemeriksaan metal detector dan pemeriksaan sinyal asing untuk mengantisipasi kecurangan atau pelanggaran saat pelaksanaan UTBK,” ujarnya.

Setiap ruangan tes didampingi dua pengawas untuk memastikan kelancaran pelaksanaan tes tanpa kecurangan. 

Unila juga telah menyiapkan ruang khusus bagi peserta penyandang disabilitas, dilengkapi dengan fasilitas perlengkapan ujian khusus seperti komputer dan headset.

Apabila diketahui adanya tindak kecurangan yang dilakukan peserta saat tes berlangsung, Unila akan segera mengambil tindakan khusus, termasuk melakukan blacklist bagi peserta yang melakukan kecurangan.

Berdasarkan data statistik yang diperoleh dari Kemdikbudristek, terdapat total 16.781 peserta yang akan mengikuti ujian di Unila, dengan delapan peserta penyandang disabilitas tunadaksa. (Rls)