Ulala! Sambut Puasa-Lebaran BI Siapkan 195 T di 5.066 Titik Penukaran se-Indonesia

Ulala! Sambut Puasa-Lebaran BI Siapkan 195 T di 5.066 Titik Penukaran se-Indonesia
Ket Gambar : Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida Suwandi Budiman. | dok/Muzzamil

Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG -- Bank sentral, Bank Indonesia (BI) merilis kesiapannya dalam menghadapi semakin dekatnya Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah, tahun ini. Sambut puasa dan Lebaran, BI siapkan Rp195 triliun di 5.066 titik penukaran duit se-Indonesia.

Dalam siaran pers bank sentral pada Kamis 16 Maret 2023 yang diterima wartawan dikutip dari Bandarlampung pada Jumat (17/3/2023), Deputi Gubernur BI, Aida Suwandi Budiman merincikan, sedikitnya akan ada 5.066 titik lokasi penukaran uang tunai yang disiagakan untuk melayani warga di seluruh Indonesia dengan ketersediaan uang tunai sebanyak Rp195 triliun, alias naik 8,22 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Jumlah uang tunai yang disiapkan ini juga telah dengan memperhatikan sejumlah kondisi, seperti dicabutnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan tradisi mudik yang bakal dilakukan masyarakat," jelas Aida.

Ada pun, Gubernur BI Perry Warjiyo bilang, upaya tersebut bagian upaya komprehensif BI memastikan ketersediaan uang rupiah layak edar dengan perkuatan layanan kas pada masyarakat melalui perbankan, serta menyediakan lokasi layanan penukaran uang di titik-titik keramaian dan jalur mudik.

Gubernur Perry menyatakan pula, BI akan terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh Indonesia, dalam keberkaitannya dengan upaya bank sentral memperkuat kebijakan sistem pembayaran menghadapi datangnya bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1444 H.

“Dengan memastikan ketersediaan dan keandalan sistem pembayaran Bank Indonesia dan sistem pembayaran industri, termasuk memantau keandalan sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi sistem pembayaran,” sebut Perry.

Imbuhan informasi profil Aida, kelahiran Bogor, Deputi Gubernur BI sejak 6 Januari 2022 dengan akhir masa jabatan 2027 ini, kaya pengalaman di bidang perumusan kebijakan moneter, internasional, dan baurannya dengan kebijakan reformasi struktural yang diperlukan Indonesia.

Jebolan S1 Sosial-Ekonomi Pertanian Agribisnis Institut Pertanian Bogor 1987, Master of Economics University of Southern California AS 1996, dan pengampu PhD bidang Ekonomi Claremont Graduate University (2001) ini berkarir di BI sejak 1991.

Sejumlah posisi penting di bank sentral ini pernah ia duduki, seperti pada tahun 2010 saat dipercaya jadi Wakil Direktur Eksekutif International Monetary Fund/IMF South East Asia Voting Group (SEAVG) Office yang beranggotakan 13 negara.

Ia juga pernah menjadi Asisten Gubernur membawahi Kebijakan Strategis Sektor Moneter, Bauran Kebijakan BI, dan sinergi dengan bauran kebijakan nasional periode 2020-2022, yang ia emban usai jadi Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter periode 2018 dan juga Kepala Departemen Internasional 2014-2018.

Sejak dilantik hingga saat ini, Aida menjaga visi dan misi BI untuk berkontribusi nyata bagi perekonomian nasional. Di posisi barunya ia fokus memastikan momentum pemulihan ekonomi yang terus berlangsung dan stabilitas yang terjaga.

"Untuk itu, BI dan pemerintah melanjutkan bauran kebijakan yang disinergikan dengan erat,” tuturnya satu ketika, seperti disitat dari salah satu laman alumni IPB University.

Diantara program kerjanya di BI: bagaimana merumuskan respons kebijakan dengan mengedepankan kebijakan yang dikalibrasi, direncanakan, dikomunikasikan dengan baik alias well calibrated, well planned, and well communicated.

Aida menegaskan kepedulian BI terhadap perkembangan perekonomian, khususnya sektor riil, sebagai upaya bank sentral menjaga stabilitas rupiah. "Bank Indonesia itu harus care dengan perekonomian di sektor riil. Tugas kami menjaga stabilitas rupiah, rupiah itu diterjemahkan oleh inflasi dan nilai tukar," tuturnya.

Bersama BI, ia juga mendukung pemerintah mendorong pemulihan ekonomi nasional via pemberdayaan dan peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat. Khususnya untuk peningkatan kualitas pendidikan. Dunia, ujar Aida dipenuhi dengan banyak dan cepatnya perubahan. Tak dapat dipungkiri, "Kualitas sumberdaya manusia akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia di masa datang,” pungkasnya.

Go ahead, bu Aida! [Muzzamil]

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment