Tragedi Ferdi: Kepala SMPN 25 Bandar Lampung Desak Polri Berantas Geng Motor

Tragedi Ferdi: Kepala SMPN 25 Bandar Lampung Desak Polri Berantas Geng Motor
Ket Gambar : Suasana duka menyelimuti keluarga besar SMP Negeri 25 Bandar Lampung menyusul meninggalnya salah satu siswanya, Ferdi Saputra (15), akibat tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh geng motor. Foto: Istimewa

Clickinfo.co.id – Suasana duka menyelimuti keluarga besar SMP Negeri 25 Bandar Lampung menyusul meninggalnya salah satu siswanya, Ferdi Saputra (15), akibat tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh geng motor. 

Sebagai bentuk penghormatan terakhir, sekolah menggelar doa bersama pada Sabtu, 21 Desember 2025.

Acara yang dihadiri oleh guru, wali murid, komite sekolah, hingga perwakilan pemerintah setempat ini menjadi momentum untuk mengenang sosok Ferdi yang dikenal sebagai anak yang baik dan berprestasi. 

Guru BK, Tati, menggambarkan Ferdi sebagai sosok yang sederhana, pandai bermain hadroh dan futsal. 

Bahkan, baru-baru ini Ferdi berhasil mencetak gol dalam sebuah pertandingan futsal.

“Ferdi anak yang baik, suka bermain futsal dan hadroh. Dia juga rajin beribadah,” ujar Tati.

Senada dengan Tati, Ketua RT setempat, Usman Berliansyah, juga memberikan kesaksian mengenai sosok Ferdi. 

Menurutnya, Ferdi adalah anak yang baik dan tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang negatif.

“Saya kenal Ferdi sebagai anak yang baik. Dia tidak pernah neko-neko dan tidak terlibat geng motor. Saya yakin dia hanya korban yang salah sasaran,” tegas Usman.

Kejadian tragis ini mengundang keprihatinan mendalam dari berbagai pihak. 

Usman Berliansyah, mewakili warga, mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku dan menjatuhkan hukuman yang setimpal.

“Saya meminta kepada pihak kepolisian agar pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Jangan sampai ada lagi korban seperti Ferdi,” tegasnya.

Sementara itu, konselor sekolah, Lulu, mengajak para orang tua untuk lebih peduli terhadap anak-anak mereka. 

Ia menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak.

“Orang tua harus menjadi teman bagi anak-anaknya. Ciptakan suasana yang nyaman agar anak-anak mau bercerita tentang apa pun yang mereka alami. Jangan ragu untuk memberikan teguran, namun lakukan dengan cara yang baik,” ujar Lulu.

Kepala SMP Negeri 25 Bandar Lampung, Nurmalia, juga turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian Ferdi. 

Ia meminta kepada pihak kepolisian untuk meningkatkan patroli dan memberantas keberadaan geng motor.

“Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Kita harus bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Saya berharap pihak kepolisian dapat lebih intens melakukan patroli, terutama di sekitar sekolah,” ujar Nurmalia.

Untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang, berbagai pihak sepakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. 

Orang tua diminta untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama saat menggunakan gawai.

“Orang tua harus lebih selektif dalam memilih aplikasi yang digunakan anak-anak. Manfaatkan fitur parental control untuk membatasi akses anak-anak ke konten yang tidak sesuai,” ujar salah seorang wali murid.

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment