
Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - Raja Dangdut, Rhoma Irama, yang juga Ketua Umum DPP Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia (PAMDI), urung bertandang ke Lampung, untuk melantik pengurus DPD PAMDI Provinsi Lampung periode 2023-2028 di kampus Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (USBRJ) tenar Universitas Saburai (Unisab), Jl Imam Bonjol Nomor 486, Langkapura, Bandarlampung, pada Rabu (7/2/2024).
Kontan dimahfumi usai sebelumnya cukup disayangkan, seperti informasi pihak panitia, Bang Haji, demikian sapaan karib Raden Haji Oma Irama nama lengkapnya, batal hadir lantaran dikabarkan sedang kurang sehat.
Selaku Ketua Umum DPP PAMDI, Rhoma mendadak batal datang, dan mengutus empat fungsionaris DPP PAMDI, yakni Wakil Ketua Umum Cici Faramida, Sekretaris Jenderal Waskito, Bendahara Umum Gabby Pariera, dan salah satu ketua bidang Femmy.
Bang Haji batal datang, batal pula simpanan pertanyaan yang sudah pewarta persiapkan guna ditanyakan langsung padanya. Seperti, bagaimana seiring tahun politik, PAMDI merespons tak sedikit insan dangdut Tanah Air turut jerih berkeringat di arena kandidasi elektoral, maju sebagai caleg Pemilu 2024.
Tentu seperti diketahui, selain dirinya yang gagal membesut partai dirian: Partai Islam Damai Aman (Idaman) yang usai gagal daftar KPU, merapat selanjutnya mendukung Partai Amanat Nasional (PAN).
Ambil contoh, si "goyang patah-patah", telah enam tahun dikader, pernah mau diusung jadi calon bupati di Jawa Timur, kini Wakil Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jawa Tengah (Jateng) Bidang UMKM cum caleg DPR RI dapil Jateng IX: Anisa Bahar.
Lalu, si kaki jenjang caleg DPRD DKI Jakarta dapil Jakarta III dari PAN: asli Sari Sri Mulyati alias Bebizie Fatlanay tenar Bebizie. Juga si 'Cuma Kamu Cin' caleg DPR RI dapil Jawa Barat III Kota Bogor-Kabupaten Cianjur dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): Camelia Panduwinata Lubis ngetop Camel Petir.
Lalu, si gahar khas cengkok Melayu asal Bumi Lancang Kuning, gelegar bila berdendang Laksmana Raja Di Laut, caleg DPR RI dapil Riau I nomor urut 1 dari PKB: Iyeth Bustami.
Atau, biduanita Secawan Madu caleg DPR RI dapil Jateng X meliputi Kabupaten Batang, Pekalongan, Pemalang, dan Kota Pekalongan, dari PAN: Kristina Iswandari. Juga, pemilik singel Cintaku Sekuat Tiang Listrik, terbaru duet bareng Sandhy Sondoro: Yang Penting Cuan, caleg DPRD Provinsi Jawa Barat dapil Jabar XV dari PAN: Selvi Isti Apriani ngetop Selvi Kitty. Dan lainnya.
Selain, apa saja langkah progresif PAMDI dalam melestarikan upaya praktik baik guna terus meningkatkan performa tata laksana dan tata kelola hak royalti pencipta lagu, penyanyi dan musisi dangdut Tanah Air (klaster anggota PAMDI) kedepannya.
Dimana diketahui, sejak masih bernama Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) sebelumnya, DPP PAMMI punya tradisi setiap momen pelantikan berupa pembagian hak royalti ke pencipta lagu, penyanyi, musisi dari lembaga manajemen kolektif Royalti Anugerah Indonesia (RAI) yang beranggota 240 orang dan Anugerah Royalti Dangdut Indonesia (ARDI) anggota 220 orang. Kedua lembaga ini dibawah naungan PAMMI.
Selain juga, adakah optimasi DPP PAMDI untuk mendorong selain aspek pelestarian, juga aspek pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan dan penghidupan penempuh profesi insan dangdut lokal termasuk insan dangdut berbasis kearifan lokal (pencipta lagu, penyanyi, dan musisi lagu dangdut berbahasa daerah Lampung) kedepannya.
Kendati demikian, kehadiran Cici Faramida, biduanita dangdut naik daun berkat debut perdana 'RT 5 RW 3' pada 1989 silam, cukup bisa seruling-i kerinduan publik dangdut di Lampung terhadap deru napas nasib nasab perdangdutan di Tanah Lado khususnya.
Dan sebagai obat penenang, tak ada salahnya kita kulik balik kisah perjalanan karir Bang Haji Oma, sebelum menyimak reportase pantauan langsung jalannya pelantikan.
Meski pun tercatat si Boneka Dari India, Ellya Khadam lah yang merupakan biduan pertama yang mempopulerkan musik dangdut bareng orkes Melayu-nya, tahun 1960 silam.
Dan meski pun Rhoma Irama, "raja" kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Desember 1946, peniti karir dunia hiburan sejak usia 11 tahun sebagai bintang film kanak-kanak dengan debut perdana Djendral Kantjil sekira 1958, lantas terjuni dangdut sukses dirikan band Gayhand (1963), baru sukses tembus dapur rekaman pada 1968 saat bergabung dengan Orkes Melayu (OM) Chandraleka pimpinan Umar Alatas dalam album Pelita Hidup bareng dengan Titing Jeni dan R. Sunarsih: menduet Titing menyanyikan Djelita Teruna, bernyanyi solo lagu Ingkar Djandji.
Sebelum jadi musisi, pencipta lagu, bintang layar lebar top, Rhoma berkelana mulai dari bersama The Galaxies Band menelurkan lagu Djangan Kau Marah, bareng Zaenal Combo Band hasil lima lagu: Djangan Dekati Aku, Di Rumah Sadja, Sip-Sipan Bedue, Biarkan Aku Pergi, dan Album Melayu, baru kemudian di Chandraleka, hingga kemudian sukses bentuk band sendiri: Soneta, 13 Oktober 1973, yang bersamanya beroleh sedikitnya 11 Golden Record atas hasil penjualan kaset-kasetnya, rekorkan 1000 lagu, 20-an film dan sinetron.
Linimasa Rhoma per 1963, catatkan lagu Ke Binaria yang dia populerkan bukan saat di Soneta tetapi saat bareng OM Purnama pimpinan Awab Abdullah. Tetua, mari ingat lagi, tembang Melody Cintaku, Usah Diganggu, Malam Cemerlang, Aku Saudaramu, Ke Pasar Minggu, Malam Gembira, lainnya yang Rhoma populerkan bareng OM itu.
Atau, Bertamu, lagu dia yang pernah duet bareng biduanita legendaris asal India, Lata Mangeshkar, bareng OM Sagita pimpinan Benny Muharam, Di Dalam Bemo bareng OM Pancaran Muda pimpinan Zakaria, kemudian Indandip, Tukang Ramal, dan Anak Pertama, bareng OM El Sitara.
Baru setelahnya bareng Soneta, mulai dari Ratu & Radja, Pemburu, Risalah Penyanyi, Dangdut, Surat Terakhir, Ke Monas, Berbulan Madu, Gelandangan, Joget, Janda Kembang, Berpacaran, hingga Tiada Lagi.
Ada 16 album Soneta volume series Rhoma. Perinci 1 sampai 16, yakni Begadang (1973), Penasaran (1974), Rupiah (1975), Darah Muda (1975), Musik (1976), dua tahun berikut dua album berturut-turut, 135 Juta dan Santai (1977), Hak Azazi dan Begadang 2 (1978).
Volume 10, Sahabat (1979), Indonesia (1980), Renungan Dalam Nada (1981), Emansipasi Wanita (1984), Judi (1988), Gali Lobang Tutup Lobang (1989), serta Bujangan (1994).
Deret lagu lain, rapi teralun mendayu di album solonya, mulai dari Pemilu (1982), Album Konser Soneta 1 (1983), Takbir Lebaran (1984), Persaingan (1986), Haji (1988), Modern (1989), Haram (1990), Purnama (1991), Kehilangan Tongkat (1993), Rana Duka, Sifana (1994), empat sekaligus: Stress, Seni, Baca, dan Gulali (1995), Viva Dangdut (1996), Mirasantika dan Puja (1997), Reformasi (1998), Shalawat Nabi (1999), berjudul Inggris: The Rough Guide to the Music of Indonesia, dan Euforia (2000), Syahdu (2001), Asmara (2003), Jana Jana (2008), Azza (2010), Ukhuwah (2011), Kurang Garam (2014), dan terkait parpol diriannya, Album Partai Idaman (2015).
Film? Yang Rhoma bintangi usai Djendral Kantjil (1958), jeda 17 tahun, ada Krisis X (1975), lanjut Oma Irama Penasaran (1976), Gitar Tua Oma Irama (1977), Darah Muda (1977), Berkelana I, Berkelana II (1978), Begadang, Raja Dangdut (1978), Cinta Segitiga, Camelia (1979), Perjuangan Dan Doa, Melodi Cinta (1980), Badai di Awal Bahagia (1981), Sebuah Pengorbanan (1982), serta Terjebak Dalam Dosa (1983).
Lanjut, Satria Bergitar, Cinta Kembar (1984), Pengabdian, Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985), Menggapai Matahari I dan II (1986), Nada-Nada Rindu (1987), Bunga Desa (1988), Jaka Swara (1990), diisi penampilan aktor tetamu istimewa, dai tenar KH Zainudin MZ: Nada dan Dakwah (1991), Tabir Biru (1993), Dawai 2 Asmara (2010), dan Sajadah Ka'bah (2011).
Bersamaan tahun luncurnya album Raja Dangdut yang kelak kini melekat gelar bagi juga padanya, dia dan sejawat menggagas lahir wadah pemersatu pelaku seni musik dangdut Tanah Air dalam organisasi bentuk yayasan bernama mula Yayasan Artis Musik Melayu Indonesia (YAMMI) pada tahun 1978, berubah jadi Lembaga Artis Musik Melayu Indonesia (LAMMI) di 1980, dikukuhkan SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 700/1985.
Seperti disitat diakses dari situs resmi, atas kesepakatan bersama, LAMMI dirubah jadi Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) pada 1989 dikukuhkan dengan SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 1072/1989.
Lantas bersamaan tahun luncur dua album Rhoma, Rana Duka, dan Sifana, dia besut Musyawarah Nasional (Munas) I PAMMI 1994, menambah kata "dangdut" hingga bernama Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia, tetap disingkat PAMMI, dilegalisasi seiring Munas II PAMMI 2006 melalui Akta Notaris Andi Nurmadiyanthie Nomor 2 tarikh 8 Januari 2007 di Jakarta.
Rhoma, Ketua Umum DPP PAMMI sejak Munas pertama hingga terakhir: seiring kabar baik telah dan terus berproses, diusulkannya oleh Pemerintah Indonesia melalui 'gendang' Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Kemdikbudristek, musik dangdut sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Dunia dari Indonesia kepada United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Lalu, berangkat dari saran Mendikbudristek Nadiem Makarim terkait upaya memuluskan proses legalisasi pengusulan tersebut yang terkait dengan diksi tunggal Dangdut minus embel-embel diksi Melayu, digelar Munas Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta Barat, diikuti 21 dari total 25 DPD PAMMI Provinsi se-Indonesia, pada 11 Desember 2023 lalu.
Munaslub bersejarah ini aklamasi merubah nama PAMMI menjadi Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia (PAMDI), tetap dengan Rhoma Irama ketua umumnya, tetap HR Agung Laksono ketua dewan pembinanya.
"Sungguh terlalu" bangga haru, sejelasnya Rhoma saat membuka Munaslub bilang, perubahan nama, terkait adanya saran dari Mendikbudristek tersebut.
"Dengan diubahnya menjadi PAMDI, kata Melayu didalamnya kini tidak ada lagi. Nama PAMDI diusulkan Ketua DPD PAMMI Bangka Belitung setelah mendengar pendapat melalui Zoom Meeting dengan pengurus PAMMI dari seluruh Indonesia,” kata dia.
Ketua Bidang Hukum DPP PAMMI, Mangatur Nainggolan, didampingi ketuplak, Slamet N Riyadi menginfokan, ada peserta Munaslub bertanya apakah perubahan nama otomatis berlaku menyeluruh, iya. "Perubahan PAMMI menjadi PAMDI diputuskan melalui forum tertinggi organisasi, Munas. Karena itu jadi sah nama baru perubahan, diterapkan pada seluruh struktur jajaran organisasi," ujarnya.
Sudah luar biasa, istimewa pula, peluncuran perubahan PAMMI menjadi PAMDI di-intro melalui taja konser The Romance of Rhoma disiarkan langsung di Indosiar, 11 Desember 2023 malam, bertepatan HUT ke-77 Rhoma, bertepatan pula dengan HUT ke-53 Soneta.
Rhoma antara lain tampil dendangkan lagu '275 Juta' tanpa gitar diiringi Soneta. Agung Laksono mantan Menpora ini, juga musisi, produser musik, dua periode Ketum PAPPRI (Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia) 2003-2011, lalu 2012-kini Ketum Karya Cipta Indonesia/KCI, lembaga manajemen kolektif bidang hak cipta lagu dan musik di Indonesia: Dharma Oratmangun; sama mendoakan supaya Rhoma terus sehat dan terus berkarya.
Sadar momentum, seiring perubahan nama organisasi, kepada insan dangdut jajaran PAMDI, Rhoma berpesan agar mereka tetap konsisten menghayati dan mengamalkan dasar negara, ideologi negara, dasar falsafah hidup bangsa Indonesia: Pancasila.
"PAMDI harus tetap mengimplementasikan seluruh lima sila Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan kita," demikian pesan ya Ketum ya Raja.
Dari Bumi Ruwa Jurai, turut hadir saat konser, Ketua DPD PAMDI Lampung, Dr Bustami Zainudin yang juga dikenal anggota Dewan Perwakilan Daerah/Majelis Permusyawaratan Rakyat (DPD/MPR) RI dapil Lampung periode saat ini cum caleg DPD RI dapil Lampung 2024 nomor urut 6.
Siaran pers Bustami kala itu menyebut, performansi konser sang Raja Dangdut mengesankan, beri banyak inspirasi dan motivasi, dangdut optimistis jadi Warisan Budaya Tak Benda dari UNESCO sebagai promotor utama kerja sama antar negara tiga bidang itu. “Dangdut jelas warisan asli bangsa Indonesia,” ujar Wakil Bupati 2005-2010 lanjut Bupati Waykanan 2010-2015 ini.
Entah bagaimana ceritanya, Bustami yang konon juga dikenal 'gaul abis' ini suara paten pula, turut hapal juga bunyi lima Ikrar PAMMI kini PAMDI besutan Rhoma.
"Kami insan Dangdut Indonesia, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah Subhanahuwata’ala. Kami insan Dangdut Indonesia, setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kami insan Dangdut Indonesia, siap menjaga persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami insan Dangdut Indonesia, siap menjaga dan mengawal serta melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan Organisasi. Kami insan Dangdut Indonesia, setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945".
Juga lantunan Mars PAMMI ciptaan Rhoma, bait didalamnya ada yang dijadikan slogan PAMMI lanjut PAMDI kini, Bermusik Dan Menghibur Dengan Akhlak Mulia.
"PAMMI... PAMMI. Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia. PAMMI.. PAMMI. Menjunjung serta melaksanakan Pancasila. Bermusik dan menghibur dengan akhlak mulia. Musik dangdut citra bangsa. Musik dangdut Indonesia," itu mars-nya.
Selaku Ketua DPD PAMDI Lampung, kini Bustami beserta jajaran telah resmi dilantik oleh Waketum Cici Faramida dalam taja pelantikan meriah yang berlangsung Rabu pukul 10.03 usai pukul 15.03 WIB, di kampus Universitas Saburai, Bandarlampung.
Saat pewarta beranjak meninggalkan lokasi pukul 15.33 WIB, ratusan insan dangdut lintas aktor lintas generasi lintas genre di Lampung yang hadir dari berbagai penjuru Lampung, secara bergelombang telah pamit mundur. "Rambate Rata Hayo ya bang," senyum seorang biduanita asal Tanjung Bintang.
Sepanjang berlangsungnya, seusai acara inti, suasana panggung utama acara, sejurus bak mirip panggung konser. PAMDI Lampung berdendang, kampus Saburai bergoyang.
Pedangdut senior Lampung Sutan Purnama bahkan turut turun manggung. Spesial, dia satu-satunya yang lantunkan lagu daerah Lampung lawas: Punyandangan. "Lalawi.. Api daya.. Lalawi.. Api daya...," lantun merdu Sutan, berkacamata hitam mempesonakan.
Pewarta, demi mendengar total durasi video rekaman pidato sambutan ketua terlantik Bustami Zainudin, mengurungkan niat wawancara. Cukup jelas. Asam garam Bustami melenggang di jagat eksekutif lalu legislatif, bila menyebut 'bintang' takutnya dikira jenama puyeng, doi jempol tujuh.
Sejumput program kerja tersusunnya, bukan emang boleh, tapi boljug, boleh juga. Ogah basa-basi, tiga dokumen naskah nota kesepahaman (MoU) antara DPD PAMDI Lampung dengan Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Unisab), Yamaha Motor, dan pihak BPJS Ketenagakerjaan Bandarlampung, terkait pemberdayaan sosial ekonomi insan dangdut Lampung anggota PAMDI, paten.
Bersama segenap panitia, mitra sponsor, termasuk unsur sivitas kampus swasta pimpinan Rektor Dr. Sodirin, sebelumnya Kaprodi Magister Manajemen Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai, dilantik sebagai Rektor periode 2023-2027 oleh Ketua Pembina Yayasan Unisab Hertanto Roestiono disaksikan antara lain Ketua Pendidikan Saburai (YPS) Prof Dr Sugeng P. Harianto medio 5 Desember 2023 lalu ini, sang bintang panggung: Bustami Zainudin agaknya tak sia-sia semalaman, Begadang. (Muzzamil)
Comments (0)
There are no comments yet