Polisi Selidiki Dugaan Pungli dan Kekerasan di SMP Negeri 10 Satap Pesawaran

Polisi Selidiki Dugaan Pungli dan Kekerasan di SMP Negeri 10 Satap Pesawaran
Ket Gambar : Kasus dugaan pungli sampul raport dan pengeroyokan yang dialami oleh seorang siswa di SMPN 10 Satap Pesawaran, Kabupaten Pesawaran, mulai diseriusi oleh pihak kepolisian. Foto: Istimewa

Clickinfo.co.id – Kasus dugaan pungutan liar (pungli) sampul raport dan pengeroyokan yang dialami oleh seorang siswa di SMPN 10 Satap Pesawaran, Kabupaten Pesawaran, mulai diseriusi oleh pihak kepolisian. 

Polres Pesawaran telah mengeluarkan surat perintah tugas penyelidikan terkait kasus ini.

Benny Kriswantoro, orang tua korban, CDP (15), mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambannya penanganan kasus oleh pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Pesawaran. 

"Saya sudah melaporkan kasus ini sejak Februari 2024, namun hingga kini belum ada perkembangan yang signifikan," ujarnya, belum lama ini. 

Selain kasus pengeroyokan yang mengakibatkan anaknya mengalami gegar otak, Benny juga mengeluhkan soal pungli sampul raport yang hingga kini belum dikembalikan.

 "Pihak sekolah diduga telah menilep biaya sampul raport yang tidak sesuai dengan ketentuan," tegasnya.

Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran dinilai lamban dalam merespon kasus ini. 

Bahkan, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Pesawaran, Supria, menyarankan Benny untuk melaporkan kasus ini ke Polres Pesawaran. 

Sikap pasif dari dinas pendidikan ini semakin menambah kekecewaan keluarga korban.

Menanggapi laporan tersebut, Polres Pesawaran telah membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus dugaan pungli dan pengeroyokan di SMPN 10 Satap Pesawaran. 

Tim penyidik pun telah mengeluarkan surat perintah tugas penyelidikan pada tanggal 4 Desember 2024.

Kronologi Kejadian

Kasus ini bermula ketika CDP menjadi korban pengeroyokan oleh teman-temannya di sekolah.

Akibat kejadian tersebut, CDP mengalami gegar otak. Selain itu, keluarga CDP juga harus menanggung biaya sampul raport yang nilainya tidak sesuai dengan ketentuan.

Keluarga korban berharap agar pihak berwajib dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi CDP. 

Selain itu, mereka juga meminta agar pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Pesawaran bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa anaknya. (Nopis)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment