
Clickinfo.co.id - Pimpinan Media Bongkar Post ditusuk saat tagih hutang.
Tidak terima ditagih hutang, warga Perumahan Nusantara Permai, Kelurahan Nusantara Permai, Kecamatan Sukabumi, Bandarlampung, ditusuk.
Andi Yusril, seorang pimpinan perusahaan media yang dikenal dengan Bongkar Post, menjadi korban dalam kejadian tersebut.
Andi Yusril mengalami serangan tusukan sebanyak 7 kali, dengan 5 tusukan di bagian tubuh sebelah kiri yang tidak tembus.
Dan 2 tusukan yang parah di bagian pipi dan rahang kiri, mengakibatkan darah segar mengucur.
Peristiwa tragis ini berawal ketika Andi Yusril datang ke rumah tersangka, MS, pada Rabu, 3 April 2024, sekitar pukul 19.00 WIB untuk menagih hutang.
Namun, situasi menjadi memanas ketika MS menolak untuk membayar hutang dan malah mengajak Andi Yusril untuk berkelahi.
Pertarungan tidak adil terjadi karena pelaku menggunakan senjata tajam berupa pisau kecil, sementara korban tidak bersenjata.
Kronologis kejadian menurut keterangan Andi Yusril, pelaku mengajaknya berkelahi di dekat sebuah masjid di Gang Permata, dekat lokasi perumahan mereka.
"Dia mengajak berkelahi, tiba-tiba menyerang saya dengan pisau kecil. Saya berusaha bertahan, namun saya tidak menyadari bahwa saya telah ditusuk di bagian perut dan dada."
"Saya baru sadar setelah merasakan tetesan darah di pipi dan rahang kiri. Kemudian pulang ke rumah dengan dibantu oleh warga sekitar," ungkap Andi Yusril, di RS Abdul Moeloek, Kamis, 4 April 2024.
Sebelumnya, Kapolsek Sukarame, Kompol Warsito, membenarkan kejadian tersebut.
Warsito mengatakan bahwa kerabat korban telah melaporkan kejadian ini ke Polsek setempat.
"Kami juga langsung melakukan olah Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) dan melakukan pengejaran terhadap tersangka," ungkapnya.
Menurutnya, kejadian ini menjadi peringatan akan bahayanya penyelesaian masalah dengan kekerasan.
Kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menangkap pelaku dan membawa keadilan bagi korban yang mengalami luka parah akibat serangan tersebut.
"Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," harap Warsito. (Novis)
Comments (0)
There are no comments yet