Ket Gambar : Partai Buruh Kabupaten Probolinggo menggelar konsolidasi bersama relawan dan simpatisan untuk mendukung pencalonan Gus Haris dan Ra Fahmi AHZ dalam Pilkada 2024. Foto: Istimewa

Clickinfo.co.id - Partai Buruh Kabupaten Probolinggo menggelar konsolidasi bersama relawan dan simpatisan untuk mendukung pencalonan Gus Haris dan Ra Fahmi AHZ dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. 

Acara yang mengangkat tema "Buruh Bersatu Untuk Berbenah Menuju Probolinggo SAE" ini diselenggarakan di Desa Parsean, Kecamatan Dringu, Selasa, 29 Oktober 2024.

Ketua Partai Buruh Exco Kabupaten Probolinggo, Alek Putra Wicaksana menegaskan komitmen partainya untuk memberikan dukungan penuh kepada pasangan Gus Haris-Ra Fahmi. 

"Kami bertekad memenangkan pasangan ini dengan menggerakkan mesin politik dari tingkat kecamatan hingga desa, meski harus 'tekor asal kesohor'," ujarnya.

Dalam sambutannya, Gus Haris memaparkan visi untuk meningkatkan kesejahteraan kaum buruh di Kabupaten Probolinggo. 

"Kami berkomitmen menyetarakan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Probolinggo dengan Kabupaten Pasuruan yang saat ini terpaut cukup jauh," jelasnya.

Selain isu upah, Gus Haris juga menekankan pentingnya investasi industri di Probolinggo.

 "Hadirnya industri akan membuka kesempatan bagi warga, baik yang memiliki latar belakang akademik maupun non-akademik, untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah," tambahnya.

Acara konsolidasi dihadiri oleh jajaran pengurus Partai Buruh dari tingkat kabupaten hingga desa, pengurus Serikat Pekerja FSPMI Kabupaten Probolinggo, Ketua Exco Kota Probolinggo Edi Suprapto, para relawan, serta tokoh masyarakat setempat.

Diketahui, Partai Buruh tercatat sebagai partai pertama yang menggelar konsolidasi mesin politik untuk Pilkada Probolinggo yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024. 

Pihak partai juga menyatakan kesiapannya memberikan bantuan hukum bila terjadi gugatan PHPU di Mahkamah Konstitusi pasca-pemilihan.

Sebelumnya, Partai Buruh telah membuktikan kapabilitasnya dalam penanganan sengketa pemilu di tingkat nasional dengan keberhasilan memenangkan gugatan di Mahkamah Konstitusi, yang dinilai telah mengubah konstelasi politik di tingkat pusat. (Edy)