Mudik 2023, Ini 23 Titik Rawan Macet dan Lakalantas di Jalan Nasional di Lampung
-
Muzzamil
- 16 April 2023

Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - "Juara bertahan"-nya masih yang itu-itu juga, mudik 2023, ini 23 titik rawan macet dan lakalantas di jalan nasional di Lampung.
Berdasarkan hasil surveilans dan temukenali, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIX Provinsi Lampung, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, menginformasikan kepada khalayak ramai rakyat Indonesia calon atau pemudik Lebaran 2023 tujuan Sumatera, sedikitnya terdapat 23 titik rawan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di ruas jalan nasional yang ada di Provinsi Lampung, selanjutnya untuk dapat diantisipasi dini.
Disamping membawa kabar progresif bahwa pihaknya tengah on going process dalam mengupayakan pengusulan program rehabilitasi infrastruktur jalan daerah status jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota kepada pemerintah dengan rencana pagu anggaran Rp867 miliar melalui APBN 2023 dengan mendasari kriteria persyaratan ketat sesuai ketentuan beleid Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3/2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.
Kepala BPJN XIX Provinsi Lampung, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Rien Marlia, dalam keterangannya pada 15 April 2023 di Bandarlampung merincikan ke-23 titik. Itu.
Berturut-turut dari ujung paling selatan, tak jauh dari sesaat pemudik tiba di Sumatera, lantaran penumpukan kendaraan akibat antrean kapal, pertama, pada akses jalan nasional menuju Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, hingga tiba di Pasar Bakauheni KM 86+300, Desa Bakauheni Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan.
Kedua, Pasar Pematang Pasir di ruas Jalan Lintas Pantai Timur, masuk wilayah Desa Sido Asih, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan. Sejatinya, karenanya antisipasilah, pada hari beroperasinya pasar ini, Rabu dan Minggu 1x24 jam, Jumat pada 07.00 - 10.30 WIB.
Ketiga, Simpang Sribhawono dan Pasar Sribhawono, Jl Ir Sutami, Desa Sribhawono Kecamatan Bandar Sribhawono. Keempat, Pasar Way Jepara, Desa Labuhan Ratu Dua, Kecamatan Way Jepara. Ini Lampung Timur.
Ketiga dan keempat lewat akses Jalan Lintas Sumatera bagian Timur (Jalintim), dan Jalan Lintas Sumatera Pantai Timur (Jalinpatim).
Berikut, kelima, tempat wisata Pantai Pasir Putih, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan. Keenam, Pasar Natar, Desa Natar, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, pasar ramai tempat berbelanjanya nyaris 195 ribu warga kecamatan terpadat penduduknya di Bumi Khagom Mufakat itu.
Ketujuh, usai Simpang Susun (SS) Gunung Sugih KM 130+000 yakni di Exit Toll Gerbang Tol (GT) Gunung Sugih KM 130+560, masuk Kampung Seputih Jaya Kecamatan Gunung Sugih. Kedelapan, Pasar Bandar Jaya, masuk gKelurahan Bandar Jaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar. Ke-9, simpang GT Terbanggi Besar KM 140+410. Dan ke-10, Simpang Tiga Terbanggi Besar, Kecamatan Terbanggi Besar.
Ketujuh hingga ke-10, baik akses Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) mau pun akses Jalan Lintas Sumatera bagian tengah (Jalinteng), di Kabupaten Lampung Tengah.
Berikut ke-11, Pasar Unit II Tulang Bawang, Kampung Tunggal Warga, Kecamatan Banjar Agung, Tulang Bawang.
Dari lokasi akses Jalinsum sejauh 212,3 km dari Pelabuhan Bakauheni itu, geser peta ke akses Jalan Lintas Sumatera bagian barat (Jalinbar), menuju titik ke-12, Pasar Gedong Tataan, Kecamatan Gedong Tataan, ramai saban hari, lanjut belok kiri arah titik ke-13 Pasar Kedondong, Desa Kedondong, Kecamatan Kedondong. Keduanya di Kabupaten Pesawaran.
Selanjutnya, terkenal macet ulah kekhasan pasar tumpah dari zaman baheula terutama kala pagi, titik ke-14, Pasar Gadingrejo, Pekon Gadingrejo Kecamatan Gadingrejo. Setelahnya, usai lanjut perjalanan sejauh 11,3 km bakal bersua lagi potensi kemacetan di titik ke-15, Pasar Pringsewu, Jl Sudirman, Kelurahan Pringsewu, Kecamatan Pringsewu. Keduanya masuk Kabupaten Pringsewu.
Ke-16, simpang lampu merah Kota Agung, Jl Juanda, Pekon Kuripan, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus. Lalu ke-17, Pasar Krui, Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah. Ke-18, Simpang Tiga Gunung Kemala, bagian ruas jalan batas kota Liwa Lampung Barat arah Pekon Gunung Kemala STA.263+650, Kecamatan Way Krui. Ke-17 dan ke-18 masuk Kabupaten Pesisir Barat.
Ke-19, Pasar Fajar Bulan, Pekon Pura Laksana, Kecamatan Way Tenong, bagian ruas jalan Liwa-Bukit Kemuning. Ke-20, Pasar Sekincau, Pekon Sekincau, Kecamatan Sekincau. Keduanya di Kabupaten Lampung Barat.
Kemudian, titik ke-21, area Tugu Payan Mas, Jl Sudirman 139, Kelurahan Kota Gapura, Kecamatan Kotabumi. Tugu dengan 9 perisai simbol peradaban 9 marga (Buay) pewaris adat istiadat leluhur setempat, perinci abjad, Buay Anek Tuho, Buay Beliuk, Buay Kunang, Buay Nuban, Buay Nyerup, Buay Nyunyai, Buay Selagai, Buay Subing, dan Buay Unyi.
Serta, titik ke-22, Pasar Bukit Kemuning, pasar inpres di Jl Raya Kotabumi-Bukit Kemuning, Kelurahan Bukit Kemuning, Kecamatan Bukit Kemuning, dulu saat pertama kali dibuka sebagai kawasan transmigrasi lokal tahun 1960 bernama Desa Bukit Kemuning Raya ini, pasar produk hasil bumi paling ramai dengan perputaran uang terbesar di lintas kabupaten terdekat. Titik ke-21 dan ke-22, masuk Kabupaten Lampung Utara.
Terakhir, titik ke-23, Pasar Baradatu, Jalan Lintas Sumatera bagian tengah (Jalinteng), Kelurahan Taman Asri, Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan, mulai ramai sejak transmigrasi lokal 1957-1958 asal Yogyakarta, Surabaya, Bojonegoro, Bandung, Sumedang, warga Transmigrasi Umum yang mukim di perkampungan sisi barat Jalinteng dengan kekhasan masih dipakainya nama daerah asal transmigran sebagai penanda lokasi tinggal seperti di enclave (kantong penduduk) asal Surabaya lebih suka menyebut tinggal di 'Surabaya', Bojonegoro menyebut 'Bojonegoro' ketimbang menyebut tinggal di Taman Asri.
"Pada Lebaran 2023 pemudik hendaknya mengantisipasi beberapa titik yang rawan kemacetan dan kecelakaan di ruas-ruas jalan nasional. Memang sebagian besar ruas yang jadi titik rawan kemacetan ialah dampak dari pasar yang ada di tepi jalan," ujar Kepala BPJN XIX Lampung, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Rien Marlia, memastikan.
Saudara-saudara para pemudik, itu dia. Hati-hati di jalan, jika mengantuk menepi sejenak beristirahatlah dulu secukupnya. Utamakan keselamatan, sanak keluarga, ayah ibu kakek nenek menanti di kampung halaman. Jadikan mudik 2023, mudik aman, mudik sehat, mudik lancar, mudik produktif dan tentunya, mudik menjemput tiba hari kemenangan. Ramadan Kareem. (Muzzamil)
Dapatkan dan nikmati berita renyah dan bermutu seputar arus mudik dan arus balik Lebaran 2023 hanya di Clickinfo.co.id.
#clickinfo
Comments (0)
There are no comments yet