Ket Gambar : LSM PERKARA mendesak Kejari Kutacane untuk segera mengusut tuntas dugaan korupsi dana desa di Desa Kute Muara Setulen, Kecamatan Babul Makmur, Kabupaten Aceh Tenggara. Foto: Istimewa

Clickinfo.co.id – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PERKARA mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutacane untuk segera mengusut tuntas dugaan korupsi dana desa di Desa Kute Muara Setulen, Kecamatan Babul Makmur, Kabupaten Aceh Tenggara. 

Dugaan penyelewengan dana desa tahun 2022 dan 2023 ini mencuat ke permukaan setelah adanya laporan dari masyarakat.

Ketua LSM PERKARA, Izharrudin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaporkan dugaan korupsi ini ke Kejari Kutacane. 

"Kami telah menyampaikan laporan terkait dugaan penyelewengan dana desa di Kute Muara Setulen. Kami berharap pihak kejaksaan dapat segera menindaklanjuti laporan kami dan mengungkap seluruh kebenaran," tegas Izharrudin, Sabtu, 11 Januari 2025. 

Beberapa dugaan penyelewengan yang dilaporkan oleh LSM PERKARA antara lain:

Pengadaan Alat Pertanian: Pengadaan alat semprot elektrik dengan harga yang jauh di atas harga pasaran.

Kegiatan Posyandu: Dana yang dialokasikan untuk kegiatan posyandu dinilai tidak sesuai dengan pelaksanaan kegiatan di lapangan.

Sewa Gedung PAUD: Biaya sewa gedung PAUD dianggap terlalu tinggi dibandingkan dengan kondisi fisik bangunan.

Penggunaan Dana BUMDes: Penggunaan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dinilai tidak transparan dan akuntabel.

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Kute Muara Setulen yang enggan disebutkan namanya juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pengelolaan dana desa yang tidak transparan. 

"Warga merasa tidak puas dengan pengelolaan dana desa. Banyak proyek yang tidak sesuai dengan perencanaan dan anggaran," ujarnya.

Menanggapi laporan tersebut, pihak Kejari Kutacane belum memberikan keterangan resmi. 

Namun, LSM PERKARA akan terus memantau perkembangan kasus ini dan tidak akan berhenti memperjuangkan keadilan bagi masyarakat Desa Kute Muara Setulen. (Usman)