Lawan 'Racun' Demokrasi Pada Pemilu 2024!

Lawan 'Racun' Demokrasi Pada Pemilu 2024!
Ket Gambar : Ketua Bawaslu Provinsi Lampung Iskardo P Panggar membuka Workshop Pengawasan Partisipatif Menuju Sukses Pemilihan Umum Tahun 2024, di Novotel Lampung Hotel, Jl Gatot Subroto 136, Bandarlampung, Kamis (13/7/2023). | Bawaslu Lampung/Muzzamil

Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Lampung, Iskardo P Panggar, lugas  menyebutkan tiga 'racun' demokrasi yang berkemungkinan masih akan terus menyebar, karenanya patut diwaspadai bahkan dilawan bersama diberantas, pada penyelenggaraan Pemilu 2024 yang akan datang.

"Ada tiga 'racun' atau musuh yang perlu dilawan di Pemilu 2024. Pada Pemilu 2014 ada politik uang, dan intimidasi dari atasan ke bawahannya untuk memilih calon tertentu. Dan di Pemilu 2019, racun bertambah karena memasuki zaman media sosial seperti ujaran kebencian dan berita hoaks serta SARA," kata Iskardo. Ketiganya disebut..

Sadar mustahil sendiri butuh banyak energi, Iskardo mengajak dan menyerukan khalayak, untuk bersama-sama melawan politik uang, intimidasi politik berlatar relasi kuasa, dan praktik ujaran kebencian 'dan kawan-kawan' itu, serta bersinergi memberantasnya.

“Racun yang mengikis demokrasi kita di Pemilu 2024, dengan semua unsur, mari kita lawan dan kita berantas!” ujar mantap dia.

Pesan ajakan tersebut Iskardo sampaikan saat berpidato sambutan pembuka acara Workshop Pengawasan Partisipatif Menuju Sukses Pemilihan Umum Tahun 2024 taja Bawaslu Provinsi Lampung, di Novotel Lampung Hotel, Jl Gatot Subroto 136, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandarlampung, Kamis (13/7/2023).

Berangkat dari hal tersebut, selanjutnya demi menyukseskan Pemilu, diperlukan semangat partisipatif dari segala kalangan masyarakat, para tokoh agama, organisasi kepemudaan, organisasi kemahasiswaan, organisasi perempuan, sahabat disabilitas, dan lainnya.

Maka itu, “kegiatan ini merupakan konsen dari Bawaslu RI untuk memperkuat semangat pengawasan partisipatif kita di setiap daerah. Termasuk Lampung. Dan, melalui forum ini dengan narasumber yang ahli di bidangnya untuk sama-sama formulasikan semangat kita tentang melibatkan sebanyak-banyaknya orang dalam rangka pengawasan partisipatif agar Pemilu berjalan dengan baik,” ujarnya.

Informasi, pihak Bawaslu RI dan Bawaslu Lampung menghadirkan dua narasumber berkompeten yang telah karib dengan topik kepemiluan dan perjuangan demokrasi.

Yakni, aktivis gerakan mahasiswa, Ketua Lembaga Pemantau Pemilu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Maman Kurniawan Syahputra Silaban, yang juga Ketua Bidang Politik DPP GMNI, dan mantan Ketua GMNI Cabang Kota Medan, Sumatera Utara.

Dan, aktivis gerakan perempuan, Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia untuk Keadilan dan Demokrasi, presidium nasional dari 12 organ perempuan berbasis di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Mike Verawati Tangka.

Secara khusus, workshop yang bertujuan untuk mewujudkan Pemilu yang sehat dan demokratis ini melibatkan seluruh lini pemangku kepentingan kepemiluan di Lampung.

Di antaranya hadir para tokoh masyarakat, pimpinan organisasi sosial kemasyarakatan dan organisasi kemasyarakatan pemuda (Ormas/OKP), organisasi kemahasiswaan, lembaga pemantau Pemilu, media massa, pemilih disabilitas hingga pemilih pemula.

"Kami dari JMSI turut diundang, dan kami mengutus Ketua Bidang Verifikasi Media Massa Online JMSI Provinsi Lampung, Saudara Junaidi Ismail untuk hadir," warta Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Lampung, Ahmad Novriwan.

Iskardo P Panggar menggarisbawahi dua kunci suksesnya Pemilu berkualitas, yakni terletak pada adanya pemilih cerdas dan berintegritas, serta keikutsertaan pemilih dan pengawas jalannya proses Pemilu secara partisipatif.

Dia men-'stabilo', Workshop Pengawasan Partisipatif tersebut merupakan bentuk usaha mewujudkan cita-cita besar Bawaslu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu.

"Program ini dirancang sedemikian rupa yang didesain sebagai pusat pengawasan partisipatif," gereget dia, didampingi oleh komisioner cum Koordinator Divisi (Koordiv) Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Lampung, Karno Ahmad Satarya. (Muzzamil)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment