
Clickinfo.co.id - KNPI Riau turun tangan desak usut tuntas kasus pemerasan.
Polemik kasus dugaan pemerasan yang melibatkan seorang wartawan dan oknum TNI Angkatan Darat di Pekanbaru terus bergulir.
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau, sebagai salah satu organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia, ikut angkat bicara dan mendesak penegakan hukum yang adil dalam kasus ini.
Ketua DPD KNPI Provinsi Riau, Larshen Yunus, menyoroti adanya kejanggalan dalam kasus tersebut.
Ia mempertanyakan bagaimana seorang wartawan bisa melakukan pemerasan terhadap seorang anggota TNI.
"Sulit untuk percaya oknum wartawan melakukan pemerasan terhadap oknum TNI, pasti ada sebab musababnya," tegas Larshen, Senin, 5 Agustus 2024.
Larshen juga menyentil kinerja aparat penegak hukum, khususnya Satreskrim Polresta Pekanbaru.
Ia meminta agar penyidik melakukan pengungkapan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir.
"Harus dilakukan pengungkapan dari hulu ke hilir. Unsur pemerasan itu tetap sama, bahwa yang memberi dan yang menerima sama dimata hukum,” tegasnya.
Lebih lanjut, Larshen menuding adanya oknum TNI yang terlibat dalam mafia BBM bersubsidi dan meminta agar pihak kepolisian segera menahan oknum tersebut.
"Kapolresta Pekanbaru harus memerintahkan Kasat Reskrim, agar segera menahan oknum TNI yang dimaksud, bisa saja dari sisi pidana maupun dari sisi kode etik TNI AD melalui detasemen Polisi Militer," ujarnya.
Larshen juga menyoroti adanya dugaan tebang pilih dalam penegakan hukum.
Ia meminta agar baik oknum wartawan maupun oknum TNI yang terlibat sama-sama diproses secara hukum.
"Barang bukti sewaktu sahabat wartawan ditangkap sudah ada, lebih kurang Rp20 juta, dikemas dalam sebuah amplop. Pemberinya oknum TNI dan penerima oknum wartawan, maka dari itu tentu kedua belah pihak yang harus diproses," tegasnya.
Melalui pernyataan persnya, Larshen mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para wartawan, untuk bersatu dan memperjuangkan keadilan.
Ia juga mengkritik kinerja kepolisian yang dianggapnya seringkali bermain-main dengan nasib seseorang.
"Ayo bapak ibu teman-teman wartawan dan para sahabat semua, bersatu dan berjuang, mari kita hadapi polisi bermental Sambo seperti itu," ajaknya.
KNPI Riau menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan memastikan bahwa tidak ada tempat yang nyaman bagi pelaku tindak pidana, siapapun itu. (KNPI)
Comments (0)
There are no comments yet