
Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG - Guyuran hujan ada deras ada yang gerimis, sebagian merinai sebagian berselimut kabut tipis, debit demi debit airnya terus jatuh membasahi sebagian wilayah Kota Tapis, tak jua mereda hingga pagi datang, Sabtu 10 Februari 2024.
Melongok jendela pukul 07.03 WIB, tak ayal terlihat langit sana menerang nun sebelah sini masih digelayuti mendung tebal. Bismillah ini sejarah, usai ngengkol sepeda motor jenama pabrikan asal Negeri Sakura keluaran sewindu silam, pewarta melaju menuju taman makam.
Setibanya, telah beberapa puluh orang, tiba. Hingga bertambah menjadi ratusan, sekira dua jam sesudah. Terutama yang bersepeda motor, ada yang nampak sisa-sisa air gerimis mengering, ada yang membiarkan pakaian termasuk gerai rambutnya terbiar membasah.
Satu aksi satu komando, pagi itu mereka, para petinggi partai politik (parpol) dan relawan militan pendukung Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud), hadir ke lokasi tujuan, guna mengikuti apel siaga, sekaligus ziarah. Makam pahlawan.
Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Lampung Brigjenpol Purn Edward Syah Pernong, memimpin Apel Konsolidasi dan Ziarah Makam Pahlawan Nasional taja TPD Ganjar-Mahfud Lampung dan Relawan Ganjar-Mahfud se-Lampung di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Tanjungkarang, Jl Teuku Umar, Kelurahan Surabaya, Kedaton, Bandarlampung, pada Sabtu (10/2/2024).
Apel konsolidasi dan ziarah makam pahlawan nasional di kompleks pemakaman Wijaya Brata yang diresmikan Presiden Soekarno pada tahun 1948 sebagai pemakaman khusus bagi mereka yang telah berjasa pada Negara Kesatuan RI termasuk para pahlawan nasional, anggota militer, dan pejabat tinggi negara tersebut, berlangsung khidmat.
Ratusan orang latar pengurus empat parpol pengusul terdiri parpol pengusung yakni PDI Perjuangan dan PPP, parpol pendukung yakni Partai Hanura dan Partai Perindo, pimpinan dan anggota serta utusan organ relawan Ganjar-Mahfud tingkat provinsi dan warga simpatisan Ganjar-Mahfud se-Lampung hadir.
Mereka sporadis berdatangan ditengah rinai hujan tetiba berubah gerimis mengundang mendung, mulai pukul 07.03 dan perlahan membubarkan diri usai tuntas acara sekira pukul 11.33 Waktu Indonesia Barat.
Sepanjang berlangsungnya, sadar tempat sadar hajat, dari sejak berduyun hadir saling menunggu kehadiran rekan, berkelimun di area depan tugu bendera TMP yang dulu diresmikan era Gubernur Lampung Yasir Hadisubroto serta tembok abadi dibangun tahun 1985 sepanjang 45 meter kiri kanan pintu masuk utama, sarapan bersama menu nasi uduk hangat, hingga geladi resik dan acara inti dilakukan. Hadirin takzim khidmat.
Genap pukul 09.23 WIB, pewara apel, Sespri Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung Sudin, Salsa Della Adinda, memulai memandu acara.
Taja tematik di TMP seluas kurang lebih dua hektar itu dibuka dengan penampilan cukup bikin sirap hati bergetar, sastrawan, penulis, jurnalis, cum budayawan yang melalui karya-karya sastranya juga turut menjadi penyaksi banyak peristiwa politik termasuk sekurun gerakan reformasi 1998 silam berlangsung, yakni Paus Sastra Lampung, Isbedy Stiawan ZS, mendeklamasikan puisi patriotik Chairil Anwar, Karawang Bekasi.
"Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi, tidak bisa teriak 'Merdeka' dan angkat senjata lagi. Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami, terbayang kami maju dan mendegap hati?" bait pertama itu, Isbedy.
"Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi. Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak. Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu. Kenang, kenanglah kami," lanjutnya.
"Kami sudah coba apa yang kami bisa. Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti empat lima ribu nyawa," bait ketiga, lanjut, "Kami cuma tulang-tulang berserakan. Tapi adalah kepunyaanmu. Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan."
Kemudian, "Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa. Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata. Kaulah sekarang yang berkata."
"Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi. Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak."
"Kenang, kenanglah kami. Teruskan, teruskan jiwa kami. Menjaga Bung Karno, menjaga Bung Hatta, menjaga Bung Sjahrir."
"Kami sekarang mayat. Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian," tiba di penghujung.
"Kenang, kenanglah kami, yang tinggal tulang-tulang diliputi debu. Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi," Isbedy impresif, diiringi instrumentalia Gugur Bunga, 3 menit 33 detik membacakan.
Laiknya upacara, berikutnya usai komandan upacara dari Satuan Tugas PDI Perjuangan Lampung melapor, pembina upacara, yakni Ketua TPD Ganjar-Mahfud Lampung yang sejak 19 Mei 1989 dikenal luas merupakan Raja Kerajaan Adat Sekala Brak Kepaksian Pernong Lampung gelar Sultan Pangeran Raja Selalau Pemuka Agung Dengian Paksi Sekala Beghak Yang Dipertuan Agung XXIII Paduka Yang Mulia (PYM) Saibatin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Edward Syah Pernong karib Pun Edward, dari tempatnya berdiri memimpin menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, lalu menyampaikan amanat bagi peserta apel, di hari terakhir masa kampanye Pemilu 2024 ini.
Seolah paham betul hari tersebut hari terakhir, hari ke-75 masa kampanye Pemilu 2024, Pun Edward pun banyak menggarisbawahi arahan.
"Beberapa hari lagi, akan dilaksanakan yaitu proses pemilihan presiden, pemilihan calon legislatif tingkat pusat, tingkat provinsi, dan tingkat kabupaten kota. Semua proses politik telah berjalan, hingar bingar, gegap gempita telah berjalan," mukadimah dia.
"Semua itulah bagian dari ruang yang dibuka dari demokrasi. Dan itu kita lakukan untuk menunjukkan kepada rakyat, untuk menunjukkan kepada masyarakat, untuk menunjukkan kepada konstituen, tentang visi, misi, program, harapan yang akan kita tampilkan kepada rakyat," ujar Pun Edward.
Bahwasanya imbuhnya cepat, "inilah yang akan saya bawa nanti apabila rakyat berkenan memilih saya. Mulai dari Dewan Perwakilan Rakyat tingkat kabupaten/kota, provinsi, pusat, terutama untuk Presiden Republik Indonesia," ucapnya.
"Para anggota Tim Pemenangan Daerah, dibentuk terutama adalah untuk pemenangan Pemilihan Presiden Republik Indonesia. Bukan berarti itu yang paling penting, tapi itu adalah bagian yang tidak terpisah dalam proses demokrasi yang sedang berjalan ini," ujar dia, mengintensi itu untuk membentuk seorang pemimpin yang legitimated, pemimpin yang dipilih oleh rakyat, pemimpin yang aspiratif.
"Pemimpin yang kita kehendaki untuk menjadi pemimpin negara kita ini. Yang akan membawa kemakmuran, kesejahteraan, kebaikan, keadilan, dan terutama adalah yang membawa aspirasi kita semua, dengan baik. Disamping menjaga kesetaraan-kesetaraan dan pluralitas-pluralitas keberagaman," poin dia.
"Hari ini kita apel di halaman taman makam pahlawan. Tadi telah kita dengar bersama, budayawan Isbedy Stiawan telah bacakan sebuah sajak yang sejak dahulu bergema yaitu Antara Karawang Dan Bekasi. Yang disampaikan oleh Isbedy Stiawan adalah suatu hal yang harus kita resapi," lanjut Pun Edward, yang hadir berjaket merah putih.
"Bahwasanya, negara kita ini adalah negara yang muncul dan tumbuh dari apa, dari keringat, darah, dan air mata. Dan tulang-tulang itu tersebar di seluruh Tanah Air, termasuk di makam pahlawan ini. Tulang-tulang itulah yang masih menjadi saksi, saksi sejarah, menjadi saksi dari apa yang telah mereka tinggalkan untuk kita, dan kita hanya menerimanya untuk melanjutkan perjuangan," lugas dia.
Sangat ironis dan sangat naif, tandas dia, "apabila (sebagai generasi penerus), hanya menerima tetapi kita tidak bisa melakukan amanah tersebut," pengingatnya.
Pun Edward, bagian pendiri cum Ketua Dewan Kehormatan Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) ini menginjeksi, kewajiban kita generasi penerus melaksanakan amanah yang diberikan pendahulu kita (pahlawan).
Pun Edward mengamanatkan pendukung Ganjar-Mahfud di Lampung untuk bersiaga, wajib hadir, memilih di TPS 14 Februari nanti.
"Bulan ini, minggu ini, amanah itu harus kita jalankan dalam proses demokrasi ini. Bagi kita seluruh Tim Pemenangan Daerah dan semua relawan perjuangan yang hadir ini, dalam rangka pemenangan Pilpres mau pun Pileg, maka pastikan betul, bahwa kita hadir di tempat-tempat pemungutan suara," wanti dia.
"Bahwa kita juga harus memastikan masyarakat di sekitar kita, memastikan konstituen kita, memastikan para relawan kita, memastikan masyarakat-masyarakat yang selama ini mendukung paslon kita. Karena prediksi delapan puluh persen kemenangan kita, dua puluh persen sisanya ini bisa menjadi bumerang. Dua puluh ini bukan hilang, dua puluh persen ini menjadi kekuatan rakyat, menjadi kekuatan yang bisa menjadi partner agar proses kehidupan demokrasi kita dapat berjalan dengan baik," lanjut wantinya.
Jangan sampai, dia menandaskan, proses demokrasi ini diciderai oleh suatu kelompok.
"Pertahankan demokrasi ini. Jangan ada yang menciderai demokrasi ini. Inilah tugas kita melanjutkan elan dan nilai juang pahlawan. Pada saat seperti ini, kita harus menunjukkan keberanian kita, bukan keberanian untuk bertempur, tetapi keberanian untuk mengungkap apa yang benar, keberanian untuk menegaskan apa yang tidak dan apa yang boleh, kemudian keberanian untuk mengutarakan pendapat, keberanian untuk mengoreksi, kemudian keberanian untuk mengkritisi, bila mendapati praktik menciderai demokrasi," terus dia.
Hari ini (Sabtu, red) imbuhnya, seluruh unsur pendukung Ganjar-Mahfud terbukti dapat dengan rendah hati menyikapi situasi terdapatnya kecenderungan tertentu yang berupaya menciderai demokrasi, terlebih menjelang masa tenang Pemilu 2024.
"Masa tenang itu harus betul-betul kita lakukan dengan ketenangan. Tenang hati, tenang pikiran, menenangkan relawan kita, menenangkan masyarakat kita. Sehingga pada saat tanggal 14 Februari itu terlaksana sebuah proses demokrasi, proses Pemilu yang berjalan dengan tertib, aman, lancar, jujur dan adil, bebas dan rahasia. Kita punya kewajiban, untuk mempertahankan demokrasi ini berjalan, demokrasi yang diwakili oleh partai-partai. Demokrasi kita, multipartai," lanjut mantan Wakapolda Sulawesi Tengah dan Maluku Utara tahun 2013, serta Kapolda Lampung 2015 ini mengimbukan.
Dia mencontohkan, "Seperti, PDI Perjuangan. PDI Perjuangan menjadi pelopor demokrasi, berjuang untuk demokrasi, dari tahun '73. Berjuang ditengah tekanan. Kita harus tetap jaga, pertahankan dengan cara yang baik, yang penuh dengan kejujuran."
Sehingga sorong dia, PDI Perjuangan dapat jadi contoh proses perjuangan, bagaimana sosok pemimpin itu selalu menjadi teladan.
"PDI Perjuangan bisa menjadi contoh dari keberanian. PDI Perjuangan bisa menjadi contoh daripada kejujuran, PDI Perjuangan bisa menjadi contoh dari cinta tanah air. Hari ini kita bersama, dalam rangka ini (apel konsolidasi dan ziarah makam pahlawan nasional), dia telah menunjukkan cintanya pada tanah air, dan kita akan lihat hasilnya nanti yang akan kita ikuti bersama-sama."
Alumnus Fakultas Hukum UGM Yogyakarta 1983 itu berpesan agar pendukung Ganjar-Mahfud menghindari tindak tanduk dan rekam jejak yang justru dapat menciderai demokrasi, serta menggenapinya dengan pesan agar pendukung Ganjar-Mahfud menjaga adab.
"Jangan tinggalkan sejarah ini dengan hal-hal yang menciderai demokrasi. Tetapi isilah dengan hal-hal yang baik. PDI Perjuangan telah berbuat dan memberikan contoh yang baik, karena itu pertahankan ide-ide gagasan, pemurnian semangat," lugas dia.
"Seperti (bunyi puisi Karawang Bekasi) yang tadi telah disampaikan oleh budayawan kita Isbedy Stiawan, kerja ini belum selesai! 'Kerja belum selesai', kita harus mewujudkan negara yang adil dan makmur, serta beradab. Jangan adil, makmur, tetapi tidak beradab," poin dia berikutnya.
Pesan dia, "Kepada PDI Perjuangan dan (pengusung-pendukung Ganjar-Mahfud) yang lainnya, ideologi ini harus kita pertahankan terus, jadi yang terdepan dalam memberikan teladan, harus selalu semangat. Hari ini kita harus membulatkan tekad kita, menyatukan semangat kita bahwa kita harus membawa kemenangan, memastikan kemenangan Ganjar-Mahfud."
Apresiatif, Ketua TPD Ganjar-Mahfud Lampung, provinsi berpopulasi penduduk pemilih Pemilu 2024 terbesar ke-8 nasional, serta kedua di Sumatera setelah Sumatera Utara ini pun menyebut kata jerih: keringat.
"Semua kita berkeringat, semua. Semua kita berkeringat. Ketua, sekretaris, unsur TPD dan TPC, semua pengurus-pengurus DPD PDI Perjuangan (Lampung) dan (parpol) lainnya sudah berkeringat. Semua pengurus DPC, semua satgas-satgas, semua relawan perjuangan berkeringat, semua yang hadir di sini berkeringat. Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih," khatur dia.
"Mudah-mudahan, keringat perjuangan, semangat, ini akan mendapatkan balasan kebaikan, didengar oleh Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Allah, sehingga Dia memberikan kemenangan kepada kita, memberikan kemenangan pada paslon 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD," imbuh dia berharap.
"Sekali lagi, konsolidasikan diri. Di Apel Konsolidasi ini, konsolidasikan semua, konsolidasi terus, kita perkuat arah, jangan ciderai demokrasi, menangkan Ganjar-Mahfud dengan baik, tetap mengawal demokrasi, mengawal suara. Kita cintai bangsa ini, dengan mencintai demokrasi," direktifnya.
"Saya ingat (ujaran) bahwa seseorang itu berharga, setiap orang itu berharga, apabila dia menjalankan kewajibannya. Karena itu saya meminta kepada seluruh anggota-anggota Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud untuk melaksanakan kewajiban memenangkan Ganjar-Mahfud dengan baik dan benar, jujur dan adil. Semoga Tuhan bersama kita," pungkas Pun Edward.
Kompak satu barisan, khidmat depan kantor pengelola TMP kanan lapangan upacara, dari parpol pengusung utama paslon nomor urut 3 cum peserta Pemilu 2024 nomor urut 3, yakni PDI Perjuangan, hadir bertabur senyum, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Lampung Sutono, bersama empat fungsionaris.
Yakni, wakil ketua bidang pemenangan Pemilu Umar Ahmad, wakil sekretaris DPD cum Wakil Sekretaris TPD Ganjar-Mahfud Lampung Aprilliati, bendahara DPD cum Bendahara TPD Ganjar-Mahfud Lampung Kostiana, dan Ketua Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan Lampung Sholihin (Gus Choing).
Ada beberapa dari Banteng Muda Indonesia (BMI), Srikandi PDI Perjuangan, dan Taruna Merah Putih Lampung. Plus regu Satgas PDI Perjuangan Lampung. Serta, dari TPC Ganjar-Mahfud Bandarlampung, dan dari TPC Ganjar-Mahfud Kabupaten Pesawaran, Sekretaris DPC PDI Perjuangan setempat, Aria Guna.
Dari parpol pendukung, peserta Pemilu 2024 nomor urut 10, hadir Sekretaris DPD Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Lampung cum Wakil Sekretaris TPD Ganjar-Mahfud Lampung Ade Sanjaya, bendahara DPD cum Wakil Bendahara TPD Ganjar-Mahfud Lampung Erlina, wakil sekretaris DPD Aldo Reynaldo, caleg DPRD Lampung Selatan dapil Kecamatan Jati Agung, Beni Firmansyah.
Dari parpol pendukung lainnya, peserta Pemilu 2024 nomor urut 16, Partai Perindo, hadir salah satu caleg DPRD Lampung Timur, yang terpantau rajin hadir dalam seluruh rangkaian kampanye Pileg-Pilpres.
Tidak ketinggalan, ada dari Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud Lampung. Hadir pula, pengasuh Pondok Pesantren Yatim Piatu dan Dhuafa Tahfidzul Quran Riyadhus Sholihin Nur Rahmah, Kotabaru, Tanjungkarang Timur, Bandarlampung, KH Ismail Zulkarnain, yang juga Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Bidang Keagamaan, bersama pengurus ponpesnya, dan santri klaster pemilih pemula.
Juga, Sekretaris Umum Ikatan Keluarga Alumni Pengurus (IKAP) PDI Perjuangan Lampung, pertama di Indonesia, Ferdi Gunsan, beserta jajaran DPC IKAP PDI Perjuangan Bandarlampung. Pun hadir, sejumlah kerabat Kerajaan Sekala Brak Kepaksian Pernong Lampung.
Sebagian unsur dari total 97 organ relawan (53 skup nasional, 17 skup provinsi, 4 skala kabupaten/kota) baik dari front 23 organ Forum Bersama (Forbes) Relawan Ganjar-Mahfud Lampung pun 53 organ tergabung Forum Silaturahmi Relawan Ganjar-Mahfud Lampung, ormas terafiliasi dan pro Ganjar-Mahfud se-Lampung per data 3 Februari lalu, guyub dalam formasi tiga hingga empat baris, tiga barisan memanjang.
Hadir dari Alumni Unila Bersatu, Relawan Bandarlampung Bersatu, Barisan Relawan Ganjar-Mahfud (Bara GAMA) Lampung, Barisan Relawan Ganjar Pranowo (Bara GP), Barisan Kader (Barikade) Gus Dur Lampung, dan Dulur Ganjar Pranowo (DGP) Lampung.
Juga dari Ganjar Milenial Center, Ketua dan Koordinator Provinsi Ganjarist Lampung Agus Firmansyah dan Achmad Huzairin, Gaspol Lamtim, Gerak 98 Lampung, Ketua DPD GP Nusantara Lampung Rifki Indrawan, dan dari Ganjar Untuk Rakyat (Guntur) Lampung.
Lalu, Ketua DPD Jaringan Kawan Ganjar (Jangkar) Merah Putih Lampung Wahyudi Hasyim dan sekretaris Muzzamil, Ketua Relawan Gabungan Petani Lampung (RGPL) Yuhendra, dan utusan Gabungan Purna Bakti Kepala Desa dan Lurah (Gapura) Nusantara, Genggam RI, GP8, Ganjar Nusantara Republik Indonesia (Gantari), Ganjar Perkasa Nusantara (GPN), dan Ganjar Sakti Mania.
Juga, perwakilan Jaringan Militan Ganjar (Jaritangan), Jaringan Santri Nusantara (Jastra), Jejaring Indonesia Satu (JIS), Jalan Laskar Nusantara (JLN), Kasmaran Ganjar (KasGan) Lampung, Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri Lampung, Komunitas Pecinta Gus Dur Lampung, dan Komunitas Rambut Putih (KRP) Presiden 2024.
Berikut, Ketua LOGAM Lampung Bambang Iswianto, Mak Ganjar, Mari Sejahterakan Petani (MSP), Organisasi Rakyat Indonesia (ORI) Lampung, Pagar Nusantara Bersatu, Pemuda Nusantara Perjuangan Lampung, Ketua DPW Poros Ganjaran (PORGAN) Indonesia Lampung Dedy Sunardi, dan Ketua DPW Relawan Buruh Sahabat Ganjar (RBSG) Lampung Muhammad Rani Jonni yang juga cucu dari mendiang tokoh yang namanya diabadikan menjadi nama jalan dan pasar tradisional di Bandarlampung: Haji Tamin.
Pun ada dari Relawan Ganjar Rimbawan, Ketua DPW Relawan Ganjar Pranowo (RGP) RI-1 2024 Lampung Linda Ayu Cristina dan sekretaris R. Agung Nugroho, Ketua Relawan Nusantara Bersatu (RNB) Lampung Rizaki Abdillah, Relawan Wanita Tani Indonesia (RWTI), Sahabat Ganjar (SaGa) Lampung, Sahabat Mahfud Lampung, Sedulur Ganjar Pranowo (Sergap), Sekber Ganjar Lampung, serta utusan Paguyuban Kesenian Turonggo Cipto Manunggal (TCM) Lampung.
Dari organ terdapuk Direktorat Relawan TPD Ganjar-Mahfud Lampung, hadir Ketua DPD Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Lampung Abu Hasan beserta pengurus DPC Tanggamus, Pesawaran, dan Lampung Barat, Ketua Relawan Rumah Kita (RK) Diah Iwoek Sumariani, dan Ketua DPW Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi Komunitas Warga Indonesia (Seknas Jokowi) 'for Ganjar President' Lampung, Joko Purwanto, yang juga cucu salah seorang pahlawan yang juga dimakamkan di TMP Tanjungkarang ini.
Serta terdapuk di Direktorat Jaringan, Simpul Pemilih, dan Keagamaan TPD Ganjar-Mahfud Lampung, hadir Ketua Umum DPP Indonesia Movement (I'M) Ganjar M. Iqbal Ardiansyah yang juga Ketua DPD KNPI Lampung beserta pengurus DPC Bandarlampung dipimpin oleh Randy Yuki Pratama.
Masih segar di ingatan, peringatan Hari Pahlawan 10 November 2023 turut menjadi momen istimewa bagi Lampung atas tunainya 36 tahun penantian, dengan ditetapkannya Kiai Haji Ahmad Hanafiah asal Lampung sebagai pahlawan nasional, menyusul Radin Inten II yang ditetapkan tahun 1987 silam.
Demi turut melaruti wujud syukur, relawan Ganjar-Mahfud Lampung juga sekompak menggelar tabur bunga di TMP ini, saat itu.
Usai Apel Konsolidasi, Pun Edward dengan didampingi Sutono juga lainnya memimpin hadirin ziarah ditandai tabur bunga dan doa singkat di sejumlah makam, termasuk makam sang kakek Pangeran Suhaimi, dan sesaat usai berdoa di sisi pusara Pangeran Maulana Balyan ayahandanya, Pun Edward pun terbawa haru suasana, menitikkan air mata.
Tak sedikit di antara para relawan, ada yang nampak terkesima, ada yang terlihat berupaya mendekatkan kepalanya ke arah pusara demi pusara yang ditaburinya bunga, demi untuk sekadar perlahan mengeja dan mengenali nama-nama sang pahlawan tersebut.
"Seumur-umur baru ini ke sini, biasa mah lewat doang. Baru tau, juga, ternyata beneran ya, W.D Mochtar (aktor cum veteran pejuang kemerdekaan) dimakamin sini juga. Doanya, selain buat pahlawan ini, doain Ganjar-Mahfud menang lah, ya geh," perempuan paruh baya, berkaos Ganjar-Mahfud, berkomentar.
Sepanjang acara berselimut mendung udara sejuk itu, seorang petugas polisi, tampaknya Bhabinkamtibmas kelurahan setempat, dan juga sejumlah petugas Sat Intelkam Polresta Bandarlampung, setia berjaga di lokasi.
"Bang, makasih sarapan uduknya," celetuk seorang penjaga parkir TMP, acungkan salam metal, salam identik paslon 03. (Muzzamil)
Comments (0)
There are no comments yet