Ketua Ponpes Riyadhus Sholihin Ulurkan Tangan Bantu Bocah Lumpuh di Lampung Selatan

Ketua Ponpes Riyadhus Sholihin Ulurkan Tangan Bantu Bocah Lumpuh di Lampung Selatan
Ket Gambar : Kisah pilu Hanafi (12), bocah penderita lumpuh dan hidrosefalus asal Perumahan Pemda Way Hui, Lampung Selatan, menyentuh hati K.H. Ismail Zulkarnain, Pimpinan Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin Bandar Lampung. | Ist

Clickinfo.co.id - Kisah pilu Hanafi (12), bocah penderita lumpuh dan hidrosefalus asal Perumahan Pemda Way Hui, Lampung Selatan, menyentuh hati K.H. Ismail Zulkarnain, Pimpinan Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin Bandar Lampung. 

K.H. Ismail langsung mendatangi kediaman Hanafi untuk memberikan bantuan dan mengajak masyarakat luas untuk peduli.

Hanafi telah bergulat dengan penyakitnya sejak usia dini. Tubuh mungilnya kini nyaris tak bisa digerakkan, dengan semua persendian kaku.

Sejak usia dua tahun, ia tak bisa duduk apalagi berjalan, sepenuhnya bergantung pada sang ayah, Haryanto.

"Sejak kena penyakit itu, tubuhnya terus melemah. Sekarang sudah tidak bisa apa-apa, sudah kaku semua tulangnya," tutur Haryanto.

Ironisnya, ibu Hanafi meninggalkan mereka saat Hanafi berusia dua tahun. 

Sejak saat itu, Haryanto berjuang sendirian merawat putra sulungnya. Mereka menempati rumah gratis, dan Haryanto mengandalkan penghasilan sebagai pekerja serabutan serta tukang pijat untuk kebutuhan sehari-hari.

Mendengar kisah Hanafi, K.H. Ismail Zulkarnain tak tinggal diam. Ia langsung datang dan memberikan bantuan, sembari menekankan pentingnya kepedulian terhadap sesama.

"Kita harus peduli dan perhatian kepada orang-orang yang sedang mengalami musibah. Seorang ayah yang berjuang sendirian, dengan kondisi ekonomi terbatas, jelas butuh uluran tangan kita,” ujar K.H. Ismail saat berkunjung.

Ia juga mengajak Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, khususnya Bupati Radityo Egi Pratama, untuk memberikan perhatian lebih terhadap warganya yang sedang kesulitan. 

"Kalau tahu ada warganya yang membutuhkan uluran tangan seperti ini, Pak Bupati pasti akan turun langsung membantu," tambahnya.

K.H. Ismail menegaskan bahwa Ponpes Yatim Piatu dan Dhuafa Riyadhus Sholihin senantiasa berupaya hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan. 

"Jadi jangan suka meminta-minta karena lebih baik kita berbagi," pesannya.

Meski hidupnya berat, Haryanto tetap berjuang. Baginya, Hanafi adalah amanah Tuhan yang harus dijaga. 

Ia berharap ada keajaiban, baik dari sisi medis maupun bantuan sosial, agar anaknya bisa mendapatkan perawatan yang layak.

"Saya cuma ingin anak saya bisa mendapatkan pengobatan yang baik. Selebihnya, saya serahkan pada Allah. Saya hanya ayah yang ingin melakukan yang terbaik untuk anak saya," ucap Haryanto penuh harap.

K.H. Ismail pun memberikan pesan penyemangat kepada Haryanto agar tidak menyerah. 

"Mengurus anak adalah amanah dari Allah SWT. Jangan menyerah. Karena ketika kita bersabar, InsyaAllah selalu ada jalan dan pertolongan," pungkasnya.

Bagi masyarakat yang tergerak membantu Hanafi dan keluarganya, bantuan dapat disalurkan melalui Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin atau langsung ke kediaman mereka di Perumahan Pemda Way Hui, Lampung Selatan.

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment