Kakanwil Kemenag Lampung Berikan Materi Moderasi Beragama dan Pembangunan Nasional

Kakanwil Kemenag Lampung Berikan Materi Moderasi Beragama dan Pembangunan Nasional
Ket Gambar : (Clickinfo.co.id/Istimewa)

Clickinfo.co.id, BANDARLAMPUNG -- Kepala Kantor Wilayah (KaKanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung, Dr. Puji Raharjo, S.Ag., S.S., M.Hum menyampaikan materi Moderasi Beragama dan Pembangunan Nasional dalam kegiatan Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK), yang dilaksanakan di MAN 2 Bandar Lampung, Senin (06/11/2023).

 

Salah satu Program Prioritas (PP) Negara yang telah secara resmi ditulis dalam Perpres No.18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Moderasi beragama menjadi salah satu Arah Kebijakan Negara untuk mengukuhkan toleransi, kerukunan, dan harmoni sosial. Kementerian agama yang diberi amanah sebagai instansi pelaksanaan untuk menyusun kerangka dan strategi implementasi moderasi beragama maka penting untuk dibentuknya Pokja Implementasi Moderasi Beragama  di tingkat Kementerian Agama.

Puji  Raharjo menyampaikan, kebijakan dalam meningkatkan kualitas moderasi beragama dan kerukunan umat beragama dititikberatkan pada penguatan moderasi beragama dalam rangka mempererat kerukunan dan menyelesaikan konflik intra dan antar umat beragama.

 

7 Kebijakan prioritas Kementerian Agama yaitu penguatan moderasi beragama, transformasi digital, revitalisasi KUA, cyberIslamic university, kemandirian pesantren dan regiliositv index.

 

Kegiatan pelatihan yang diikuti sebanyak 70 peserta ini, Kakanwil juga menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi saat ini. Tantangan pertama, berkembangnya cara pandang, sikap dan praktik beragama yang berlebihan (ekstrem), yang mengesampingkan martabat kemanusiaan. Solusinya adalah dengan memperkuat esensi ajaran agama dalam kehidupan Masyarakat.  

Tantangan kedua, berkembangnya klaim kebenaran subyektif dan pemaksaan kehendak atau tafsir agama serta pengaruh kepentingan ekonomi dan politik berpotensi memicu . Solusinya adalah mengelola keragaman tafsir keagamaan dengan mencerdaskan kehidupan keberagaman. Tantangan Ketiga, berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI. Solusinya adalah dengan merawat keindonesiaan.

Menurutnya, Moderasi Beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa.

"Di Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah ber-Indonesia dan ber-indonesia itu pada hakikatnya beragama. Oleh karna itu Moderasi beragama manjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai, dan toleran Sehingga Indonesia maju,” ucap Puji Raharjo.

Moderasi Beragama sebagai modal sosial pembangunan dalam mewujudkan cita-cita bangsa sesuai amanat konstitusi maka terdapat beberapa indikator kunci dari moderasi beragama yaitu kemanusiaan, kemaslahatan umum, adil, seimbang, taat konstitusi, komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penghormatan terhadap tradisi.

“Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa. Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasi agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengamalan kita dalam beragama,” pungkasnya. (*/HPS)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment