Isyarat Sinerkolab Kemenekraf dan APINDO, Demi Perluas Jumlah & Kualitas Naker Ekraf

Isyarat Sinerkolab Kemenekraf dan APINDO, Demi Perluas Jumlah & Kualitas Naker Ekraf
Ket Gambar : SINERKOLAB - (Ki-ka): Ketua Umum APINDO Shinta Widjaja Kamdani dan Menekraf/Kepala Bekraf Teuku Riefky Harsya. | Muzzamil

Clickinfo.co.id — Isyarat Sinerkolab Kemenekraf dan APINDO, Demi Perluas Jumlah & Kualitas Naker Ekraf.

Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) mengisyaratkan diri bakal menggamit Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) guna saling bersinergi dan kolaborasi (sinerkolab) dalam upaya memperluas jumlah dan kualitas tenaga kerja bidang ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia.

Telunjuk isyarat, diekspresikan oleh Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf)/Kepala Bekraf, Teuku Riefky Harsya, bahwa pihaknya perlu melakukan penjajakan kerja sama dimaksud, keterangannya di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

"Kementerian Ekraf/Badan Ekonomi Kreatif baru terbentuk enam bulan, sehingga perlu kerja sama dengan semua pihak. Kami apresiasi kesempatan ini untuk dapat lebih kenal, lebih dekat dengan pengurus APINDO, untuk kedepannya dapat berkolaborasi dalam memperluas jumlah dan kualitas tenaga kerja ekonomi kreatif di Indonesia,” terang Riefky, seperti disitat.

Pengampu riwayat studi SDI Al Azhar Pusat 1978–1984, SMP Muhammadiyah IX Jakarta 1984–1987, SMAN 6 Jakarta 1987–1990, S1 Komunikasi Massa Millitary College Vermont AS (US Army Reserve Officer Training Corps), S2 Manajemen Gas FT UI 2011–2013, S3 IPB 2016, dan kariris profesional korporat: sempat direksi sejumlah anak perusahaan Investment Group Tbk era 90-an antara lain Marketing Director Uninet Media Sakti Internet Service Provider dan Presdir Grandkemang Hotel Management sebelum menerjuni politik praktis ini, selanjutnya menaut Asta Cita.

Kolaborasi tersebut, ujar Riefky, diabdikan sebagai upaya melaksanakan Misi ke-3 dari Visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Yaitu, "Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur."

Dan, terang pria keturunan Aceh, anggota Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), mantan Ketua Bidang Energi KADIN Indonesia, dan eks Ketua Bidang Investasi Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) itu, APINDO memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan pengusaha dan menciptakan lapangan kerja sebagai upaya aksi nyata perluasan tenaga kerja.

"Terlebih, APINDO juga memiliki (pengurus) Bidang Ekonomi Kreatif yang sejalan dengan prioritas pembangunan ekonomi kreatif nasional," imbuh Riefky, meneguhkan bahwa kementeriannya siap berkolaborasi.

Penyelia, "Presiden Prabowo sangat berharap agar ekonomi kreatif menjadi ekosistem yang besar, mapan, dan kuat, serta menjadi salah satu tulang punggung perekonomian kita,” kata Riefky, penggalan pidato perdananya di hadapan jajaran kementerian, saat sertijab dari Menparekraf/Kepala Baparekraf Kabinet Indonesia Maju. Sandiaga Salahuddin Uno, di Gedung Sapta Pesona, 21 Oktober 2024 lalu.

Teuku Riefky Harsya, politisi Demokrat, mantan anggota DPR/MPR Oktober 2005 hingga Oktober 2024 ini menginjeksi, dengan adanya 17 subsektor ekraf, pihaknya optimis potensi besar kerja sama Kemenekraf dan APINDO dapat terjalin di ragam bidang.

"APINDO dapat menjadi mitra strategis dalam pembangunan ekonomi kreatif, dan dapat menjadikan ekonomi kreatif Indonesia sebagai the new engine of growth," nyala dia.

Menyala senada, Ketua Umum APINDO Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan harapan, koordinasi dapat memperkuat sinergi antara pengusaha dan pemerintah demi target ekonomi nasional tumbuh 8 persen tercapai.

"Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, kita tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi dengan pemerintah wajib dilakukan," tandas bos Sintesa Group, ketua umum perempuan pertama di organisasi profesi perekonomian nasional tertua di republik, dirian 31 Januari 1952 silam itu. 

Sektor ekraf berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), menyumbang 4,5 persen terhadap PDB pada 2021, lebih dari 7 persen terhadap PDB 2022 dengan 3 subsektor pendorong utama pertumbuhan (industri fesyen, kuliner, dan aplikasi digital).

Lalu, per semester I-2024, nilai tambah ekraf mencapai Rp749,58 triliun atau 55,65 persen dari Rp.1.347 triliun target tahunan. Industri kreatif menyerap 7,4 juta naker.

Nilai ekspor ekraf pada periode tersebut mencapai 12,36 miliar dolar AS dari target dipatok 27,53 miliar dolar AS, yang didominasi empat subsektor (fesyen, kriya, kuliner, penerbitan), dengan 5 besar negara tujuan ekspor (Hongkong, India, Jepang, Swiss, AS).

Dari 9 komponen IKU Kemenparekraf 2024, khusus untuk komponen nilai tambah dan nilai ekspor, saat itu pemerintah menarget capaian nilai tambah ekraf sebesar Rp1,347 triliun, nilai ekspor produk ekraf sebesar 17,38 miliar dolar AS, dan jumlah naker ekkraf 24,34 juta orang. 

Terkait nilai tambah ekraf, data survei Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kemenparekraf/Baparekraf Kabinet Indonesia Maju, kepada responden pelaku ekraf mencatat, subsektor fesyen, kuliner, dan kriya masih jadi unggulan.

Terkait nilai ekspor, data Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mencatat, capaian 12,36 miliar dolar AS di semester I 2024 setara 44,89 persen atau naik 4,46 persen dibanding periode sama 2023 (yoy) imbas peningkatan permintaan ekspor fesyen dan kriya. 

Perinci, nilai ekspor ekraf berdasar komoditas dominan, yakni fesyen 6.767,62 juta dolar AS, kriya 4.755,79 juta dolar AS, kuliner 829,66 juta dolar AS, penerbitan 6,15 juta dolar AS.

Top 5 negara tujuan ekspornya: AS 4.078,09 juta dolar AS, Swiss 908,47 juta dolar AS, Jepang 619,28 juta dolar AS, Hongkong 582,63 juta dolar AS, dan India 541,78 juta dolar AS.

Saat ini, kendati pelbagai stimulus pemerintah dalam penaikan nilai tambah dan nilai ekspor serta cakupan naker ekraf di Tanah Air terus diguyur, redistribusi produk dan keluarannya per subsektor terhitung belum berjalan mulus.

Populasi bonus demografi terutama generasi muda baik milenial, zilenial, dan platinum, belum sepenuhnya menjelma jadi kekuatan potensial sebagai kreator, inventor, inovator, kolaborator, maupun disruptor ekraf andalan.

Sejumlah riset 'menstabilo' gerusan terhadap aspek kebudayaan daerah dan nasional oleh serangan westernisasi dan alienasi identitas nasional, sebagai lantaran terjadinya interupsi atas pemassalan pemanfaatan aset budaya - kebudayaan daerah dan nasional Indonesia yang unik, karkhas, dan otentik, untuk dapat dioptimalkan lewat sentuhan teknologi, sebagai subyek entitas bagian ekosistem ekraf, demi gali peluang pengembangan produk dan layanan kreatif kelas dunia yang dapat diterima secara global.

"Ekonomi kreatif adalah mesin baru pertumbuhan ekonomi yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan, sekaligus merupakan motor pendorong potensi karya kreatif lokal agar semakin berjaya di pasar global," kutipan keterangan salah satu unggahan Instagram Riefky. (Muzzamil)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment