Ket Gambar : Ketua FMGI, Anton Kurniawan, S.Pd., M.M., didampingi Ketua Dewan Pakar, Gino Vanollie, S.Pd., M.H., beserta jajaran pengurus FMGI saat diterima oleh Kadisdikbud Lampung, Thomas Amirico, di ruang kerjanya pada Kamis, 8 Mei 2025. | Ist

Clickinfo.co.id - Forum Martabat Guru Indonesia (FMGI) memberikan apresiasi tinggi kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, S.STP., M.H., atas keberaniannya melakukan terobosan dan menunjukkan komitmen kuat dalam memperbaiki kualitas pendidikan di Lampung.

Organisasi yang memperjuangkan martabat guru ini juga menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh Kadisdikbud serta program-program yang digagas demi kemajuan pendidikan di Provinsi Lampung.

Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua FMGI, Anton Kurniawan, S.Pd., M.M., didampingi Ketua Dewan Pakar, Gino Vanollie, S.Pd., M.H., beserta jajaran pengurus FMGI saat diterima oleh Kadisdikbud Lampung, Thomas Amirico, di ruang kerjanya pada Kamis, 8 Mei 2025.

"Forum Martabat Guru Indonesia mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya program Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan di Lampung, di antaranya penilaian kinerja Kepala Sekolah," ujar Anton Kurniawan.

Lebih lanjut, Anton menilai langkah Kadisdikbud yang menyebarkan kuesioner kepada guru untuk diisi secara jujur sebagai tindakan tepat dalam menggali informasi yang valid. 

Data dari kuesioner ini diharapkan menjadi salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan terkait peningkatan mutu pendidikan. 

"Kebijakan seperti ini kita dukung sepenuhnya, sebab memang kita perlukan dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan kita yang masih tertinggal," tegasnya.

Senada dengan Anton, Dewan Pakar FMGI, Gino Vanollie, menekankan pentingnya membangun ekosistem pendidikan yang sehat dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. 

Hal ini diharapkan dapat mewujudkan cita-cita Gubernur Lampung dalam meningkatkan kualitas pendidikan di provinsi tersebut.

"Kita sangat mengapresiasi komitmen Bapak Kepala Dinas yang punya tekad kuat untuk memperbaiki pendidikan kita yang saat ini masih tertinggal. Kita juga mengapresiasi beliau yang bekerja dengan berbasis data, ini langkah maju bagi dunia pendidikan kita. Kita berharap Dinas Pendidikan bisa melihat tantangan pendidikan kita secara holistis dan tidak parsial sehingga terbangun ekosistem pendidikan yang baik yang pada akhirnya cita-cita bersama untuk pendidikan di Lampung yang berkualitas dapat tercapai," ungkap Gino.

Menanggapi dukungan tersebut, Kadisdikbud Lampung, Thomas Amirico, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Lampung dan mengejar ketertinggalan sesuai dengan instruksi Gubernur Lampung dalam menyukseskan tiga cita-cita utama, salah satunya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Thomas Amirico mengungkapkan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Lampung telah memulai langkah-langkah nyata untuk memperbaiki kualitas pendidikan yang saat ini masih tertinggal.

"Instruksi Bapak Gubernur jelas bahwa kualitas pendidikan kita harus ditingkatkan. Saat ini kita tertinggal, indeks pembangunan manusia (IPM) kita yang terendah di Sumatera. Perlu kerja nyata yang terukur, sehingga pendidikan kita bisa menjadi lebih baik," tegas Thomas.

Lebih lanjut, Thomas menjelaskan langkah konkret yang telah diambilnya, yaitu penyebaran kuesioner kepada guru dan siswa untuk mendapatkan informasi terkait kinerja kepala sekolah di masing-masing satuan pendidikan. 

Data ini akan menjadi dasar evaluasi kinerja kepala sekolah.

"Saya sudah sebar kuesioner kepada guru dan siswa untuk mencari informasi terkait kinerja kepala sekolah di masing-masing sekolah. Dengan data ini nanti akan diketahui apakah dia berhasil sebagai kepala sekolah atau tidak. Kalau memang gagal, ya diganti. Tolok ukurnya adalah prestasi, salah satu jumlah lulusan yang diterima di perguruan tinggi negeri, perkembangannya seperti apa, bertambah atau tidak? Kalau malah menurun, itu berarti kepala sekolahnya gagal, ya kita copot," pungkas Thomas Amirico.